"Saya juga percaya kepada anda."
Sangat menakjubkan!
Senyuman dari Natsuya Yoruhana itu lebih dari cukup untuk membuat para lelaki berimajinasi tanpa henti, karena itu hati Seiji pun melompat. Jika bukan karena kesadaran diri dan pengalaman hidup selama tiga puluh tahun di dunianya yang dulu, mungkin ia akan berasumsi kalau Natsuya sedang menggodanya.
Namun, kenyataannya, hal-hal itu mungkin hanya gerakan kecil yang tidak disadari olehnya.
Mika Uehara sedikit panik setelah melihat sang ketua memancarkan pesonanya lagi. Sudah banyak anak laki-laki dan perempuan yang kehilangan dirinya karena gerakan tak disengaja oleh Nona Yoruhana membuat mereka terpesona.
Itu termasuk dirinya sendiri.
Tidak bisa dihindari, ketua terlalu cantik.
Penampilannya sangat curang, dan figur badannya bahkan lebih parah lagi. Meskipun latar belakang keluarganya sangat terkenal, dia tidak sombong dengan kecantikannya yang anggun, menyejukkan, dan dengan kebaikannya, semua itu tergabung menjadi satu, dan membuatnya menjadi definisi dari kesempurnaan.
Mika memperlihatkan wajah gugupnya ke Seiji dan melihat ke matanya yang terlihat seperti mengaguminya, tetapi tidak ada jejak cinta, yang membuatnya bisa menghela nafas dengan lega.
Pada saat itu, kecurigaan lain muncul di kepalanya: jika ia tidak tergerak oleh orang-orang seperti presiden, maka siapa yang bisa menggerakkan hatinya…
Seorang gadis yang sedang dalam cinta itu ragu-ragu dan bingung, itulah yang saat ini dirasakan oleh Mika Uehara.
Pada saat itu suara piano merdu terdengar.
"Permisi." Natsuya mengambil ponsel dari kantong seragamnya untuk menerima sebuah panggilan.
"Ok, saya mengerti."
Setelah panggilan yang singkat itu, Natsuya menunjukan ekspresi meminta maaf kepada Mika dan Seiji.
"Saya sangat menyesal, ada sesuatu yang muncul, jadi saya harus pergi. Haruta-kun, apa ada yang ingin kamu tanyakan mengenai perpindahan sekolahmu ini?"
Seiji menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu, saya akan mulai mengurusi proses untukmu, kamu harus memberiku nomor telponmu, jadi saya dapat menghubungimu jika saya butuh sesuatu."
"Baik."
Lalu Seiji dan Natsuya bertukaran nomor telepon.
Setelah itu, Natsuya mengucapkan selamat tinggal dan pergi.
Seiji dan Mika tetap duduk saat melihatnya pergi dengan mobil hitam mewah yang datang saat mereka keluar dari toko.
Seiji tidak sempat bertanya tentang pedang milik Natsuya...
Seiji sebenarnya ingin tahu tentang kondachi yang dibawa oleh Natsuya Yoruhana, tapi tidak ada momen yang tepat untuk menanyakan hal itu selama percakapan tadi.
"Presiden Yoruhana… dalam seluruh aspek dia terlihat seperti gadis yang sempurna." Seiji menghela nafasnya.
"Iya, ketua sangat hebat… jika kamu harus menemukan kecacatan padanya, hanya ada satu yaitu karena keanggunannya, banyak orang tidak berani untuk berbicara kepadanya." Mika tertawa, "Seperti diriku yang sebelumnya, jika bukan karena kejadian ini, aku pikir… aku tidak akan bisa berbicara dengannya sampai lulus nanti."
Seiji mengangguk dengan bijak, ia bisa mengerti perasaan itu, dalam menghadapi seseorang yang sangat luar biasa, beberapa orang akan memilih diam untuk menghindari mereka.
Mereka berdua berhenti berbicara selama beberapa waktu.
"Bagaimanapun itu, tidak peduli apa yang ada di pikirkannya, aku sangat berterima kasih kepadanya karena telah memberiku kesempatan untuk kembali ke sekolah." Seiji tersenyum, "Dan… kita akan menjadi teman sekelas, Mika, jadi…. mohon bantuannya!"
"Oh…Mm! Mohon... mohon bantuannya juga!" Wajah Mika memerah selagi menundukkan kepalanya.
Sementara itu di dalam mobil mewah.
"Nyonya, apakah dia yang berasal dari keluarga Haruta… setuju dengan tawaran anda?" duduk di seberang Natsuya Yoruhana ada seorang gadis dengan rambut merah cerah dan mata merahnya yang tajam. Dia mengenakan seragam sekolah yang sama.
"YA, dia tampak senang untuk bisa kembali bersekolah dan mengganti namanya." Natsuya menatap keluar jendela sambil berbicara.
"Apakah dia tidak punya tekad untuk melindungi nama keluarganya sendiri?"
"Saat ini, dia mungkin tidak tahu arti dari nama keluarga "Haruta", meskipun saya telah mengisyaratkan hal itu sejak awal. Nampaknya ia tidak menyadarinya, dia juga tidak menunjukan rasa penasaran atau ingin bertanya lebih lanjut tentang hal itu."
"Hmph, sungguh lelaki yang bodoh."
"Mungkin tidak. Matanya tulus, tindakannya tegas, dan semua yang ia katakan dan lakukan sepertinya telah matang-matang dipikirkan, dia pasti bukan orang yang biasa. Saya pikir mungkin… bukan karena dia tidak memikirkannya, tapi dia hanya tidak ingin memikirkannya lebih dalam lagi. Dan untuk kesalahannya yang sebelumnya, yang cukup fatal bagi saudara perempuannya, Yuiyume Haruta, memaksanya untuk meninggalkan rumah, kecuali dia berhasil menerima pengampunan dari Nona Haruta, semua yang berhubungan dengan nama Haruta tidak akan berdampak apapun kepadanya. Karena tidak ada artinya, tidak perlu ia memikirkannya. Dia hanya perlu mengambil peluang yang ada di depannya. Meskipun dia tidak berpikir jauh untuk masa depannya, bisa dikatakan kalau dia sudah mengambil tindakan yang benar."
Kondisi di dalam mobil itu pun jadi sunyi.
"Lalu, menurut Nyonya apa yang ia pikirkan?"
"Ha, Hitaka – kamu menanyakan apakah karakter dari orang yang bernama 'Seiji Haruta' ini akan berguna untuk kita, bukan?"
Gadis berambut merah itu terdiam ketika mendengarkan hal ini.
Natsuya Yoruhana itu juga terdiam, karena sedang memikirkan apa yang ingin ia sampaikan.
"Saat ini ia benar-benar berbeda dari sebelumnya, baik dari penampilan maupun kepribadian. Jika bukan karena fakta dan bukti yang mengatakan kalau mereka adalah orang yang sama, aku… tidak, siapapun akan berpikir kalau ia yang dulu dan sekarang adalah orang yang berbeda." Nona Yoruhana menyatakan dengan perlahan.
"Tapi setelah melihatnya secara langsung, saya sempat melihat sekilas sikap elegan dari seorang tuan muda keluarga Haruta, seperti saat dia masih kecil. Jadi saya ingin tahu apa yang ia lalui… mari tinggalkan masa lalunya untuk saat ini, karena saya mulai curiga kalau kehancuran dari tuan muda keluarga Haruta mungkin berdasarkan faktor eksternal. Dan sekarang perubahannya yang sangat signifikan itu mungkin karena ia sudah bebas dari 'faktor eksternal' itu, dan dia telah menemukan dirinya yang baru, dirinya yang asli."
Natsuya baru saja mengutarakan banyak informasi, sehingga gadis bernama Hitaka itu memerlukan waktu untuk mencerna semuanya.
"Lalu, apakah Nyonya percaya kalau lelaki itu akan berguna untuk kita?"
"Dia memiliki potensi yang bisa menjadi sangat berguna untuk kita, tetapi belum lama ia berubah, jadi tidak mudah untuk menyimpulkannya." Natsuya tertawa kecil, "Jika dia tetap seperti kondisinya yang sekarang ini, atau seperti yang saya yakini benar, maka tuan muda keluarga Haruta ini akan menciptakan badai yang menakutkan di masyarakat. Kemungkinan ini saja saya merasa ia lebih dari pantas untuk diundang ke sekolah kita. Tidak hanya itu, dia benar-benar menyelamatkan Mika Uehara dan mencegah sekolah dari skandal besar, jadi aku sudah sepatutnya membantunya."
Isi mobil itu kembali terdiam. Dan mobil hitam itu melaju tanpa suara di malam yang gelap.
…
Keesokan harinya, Seiji menerima panggilan dari Natsuya untuk bertanya tentang beberapa informasi pribadinya.
Pada hari berikutnya, ketika Seiji membawa Mika kesekolah, saat mereka hampir sampai di sekolah, mereka melihat seorang gadis berambut pirang pendek dengan mata merahnya yang tajam berada di dalam sekolah. Gadis yang memancarkan aura heroik ini, datang untuk mengambil dokumen milik Seiji yang berisikan informasi pribadinya.
"Nama saya Hitaka Shuho, dan saya adalah wakil ketua OSIS. Saya telah menerima data informasi pribadi anda, jadi silahkan anda pulang dan menunggu hasilnya."
Dia memiliki sikap yang sangat dingin, tetapi menurut Mika, wakil ketua memperlakukan semua orang seperti ini.
Satu minggu pun berlalu.
Natsuya Yoruhana memanggilnya lagi dan mengatakan kalau semua prosesnya sudah berhasil, dan dia dapat pergi ke sekolah sebagai murid pindahan mulai Senin depan.
Malam itu, Mika Uehara membawa seragam SMA laki-laki untuknya.
Sementara itu, di harapannya, Seiji merasa kalau ketua wanita itu benar-benar mampu menyelesaikan semuanya. Dari awal sampai akhir, dia hanya memanggilnya sebanyak dua kali, ia hanya perlu memberinya beberapa informasi pribadi, dan dia berhasil mengurus semuanya!
Seiji tidak membutuhkan orang tuanya, ia tidak perlu kembali ke sekolah lamanya untuk mengucapkan selamat tinggal, dan dia bahkan tidak perlu bertemu dengan kepala sekolah SMA Genhana… hal ini jauh dari kapabilitas ketua OSIS biasa, sudah jelas bahwa dia telah menggunakan beberapa koneksi pribadinya.
Pasti ada motif di belakang Natsuya yang berusaha sangat ekstra untuk membantu Seiji pindah sekolah.
Seiji sempat mempertimbangkan hal ini, jadi tentu saja dia sudah memikirkan hal-hal apa saja yang dapat terjadi. Hanya saja tidak ada gunanya memperhatikan motif tersembunyinya saat ini.
Senin, minggu selanjutnya.
Setelah kembali dari lari paginya, Seiji mandi dan mengenakan seragam sekolah SMA Genhana. Dia berdiri didepan kaca untuk menyisir rambutnya.
Mm, tidak buruk.
Mungkin sedikit narsis, tapi dimata Seiji, bukankah bocah lelaki di cermin itu terlalu tampan?
Dia bukan tipe yang suka melihat ke cermin, jadi setiap kali ia melihat ke cermin, setelah 'berkultivasi' selama ini dengan sistemnya, dia selalu merasa kalau penampilannya telah membaik.
Pada awalnya, ia mengira kalau ia salah, tetapi status kharismanya yang terus meningkat membuktikan kalau ini semua nyata. Dan bukti terkuat adalah sikap orang-orang disekitarnya terhadapnya yang secara bertahap berubah, dan jumlah gadis yang datang ke tempat kerjanya hanya untuk melihatnya juga makin meningkat tiap hari.
Apakah akan menjadi masalah kalau ia terus menarik pelanggan?
Mungkin dia pantas dipukul karena mengkhawatirkan hal ini, tapi Seiji tetap saja frustasi.
Meskipun menjadi tampan adalah hal yang bagus, jika ia terlalu tampan, maka hal-hal aneh akan mulai mengganggu kehidupan sehari-harinya.
Tapi tidak ada lagi yang ia bisa lakukan -- ia hanya berkonsentrasi pada meningkatkan status kemampuan fisiknya, namun status karismanya ikut meningkat secara konsisten, sampai-sampai status karismanya melampaui status kemampuan fisiknya!
Nah, faktanya, memang tubuh Seiji sudah mewarisi gen unggul sebelumnya. Menurut ingatan Seiji yang asli, adik-adiknya yang lebih muda dan kakaknya yang lebih tua keduanya memiliki tingkat kecantikan kelas-S, dan dia sebagai orang yang mewarisi genetik yang sama, sudah seharusnya ia menjadi orang yang tampan.
Penampilan otaku gemuk yang ada di masa lalu itu benar-benar tidak alami. Sekali lagi, Seiji menghela nafas pada bagaimana buruknya Seiji yang asli, ia bahkan membuang gen tampan miliknya.
Setelah merefleksikan dirinya, Seiji menyelesaikan persiapannya dan meninggalkan kamarnya.
Mika Uehara duduk di sofa di rumahnya menunggu di keheningan yang menggugupkan.
Meskipun berjalan ke sekolah bersamanya sudah menjadi kejadian sehari-hari, dia merasa sulit untuk memperlambat detak jantungnya.
Karena… karena Seiji Haruta semakin tampan!
Firasat ibu benar, Seiji terus berlatih setiap hari bahkan setelah ia semakin kurus. Bentuk tubuhnya semakin kuat dan kokoh, dan seluruh tubuhnya tampak lebih sehat dan cerah. Setiap inci tubuhnya seperti berkembang secara halus.
Jika Seiji yang menjadi kurus berada pada level pria tampan pada umumnya, maka Seiji yang sekarang telah berevolusi menjadi level seorang idola.
Ini bukan lelucon!
Mika Uehara benar-benar percaya kalau Seiji saat ini bisa mendapatkan pekerjaan sebagai bintang televisi tanpa perlu merias wajahnya.
Ahh kenapa dia menjadi sangat tampan? Dan mengapa dia masih bisa bertambah tampan dari hari ke hari!? Mika merasa sangat tekanan akibat hal tersebut!
Gadis kecil di dalam hari Mika berteriak secara frustasi.
Hari ini adalah hari pertama Seiji kembali bersekolah.
Pada awalnya ia senang karena ia bisa bersekolah bersamanya, tetapi saat ini, kegembiraan itu tercemar oleh frustasi.
Seiji yang sekarang ini jelas merupakan sebuah bom waktu bagi siswa perempuan di SMA Genhana.
Meskipun orang yang disukainya sekarang pergi ke sekolah bersamanya, ia juga makin bertambah tampan. Gadis-gadis lain di sekolah pasti akan memperhatikannya.
Mika merasa tidak yakin apa yang harus ia lakukan! Dia sangat membutuhkan saran mengenai permasalahan ini.
Rasa frustasi yang sangat besar dilepaskan oleh desahan depresif yang melankolis.
Diam-diam Nozomi Uehara memperhatikan putrinya,
Yah, dia bisa mengerti bagaimana perasaan putrinya karena… bahkan jantungnya juga berdetak lebih cepat jika melihat penampilan Seiji akhir-akhir ini!
Senyum lembut oleh lelaki tampan itu bisa membunuh gadis-gadis yang melihatnya.
Pada saat itu, ada ketukan di pintu.
Mika tiba-tiba mengangkat kepalanya.
"T…tunggu!"
"Mika, tas buku-mu! Kotak makan siangmu!"
"Oh…oh…"
Mika bergegas dengan cepat membuka pintu saat mengumpulkan barang-barangnya.
Di luar pintu ada seorang anak laki-laki yang disinari matahari disekitarnya bahunya, menambahkan aura yang lebih lembut ke pahatan wajahnya yang indah itu, memberikan senyuman samar seperti gambaran dari seorang seniman.
"Ayo berangkat."