Chereads / Jalan Menuju Surga / Chapter 52 - Asal Usul Jing Jiu

Chapter 52 - Asal Usul Jing Jiu

Ketika percakapan yang menarik itu terjadi di arena penerimaan, justru terdengar suara orang yang sedang berdebat di dalam aula Xilai.

Karena ada hal penting yang perlu didiskusikan pada hari itu, semua puncak gunung harus hadir dalam diskusi tersebut dan bukan menggunakan cara berkomunikasi yang biasanya mereka gunakan, dimana mereka berbicara menggunakan pedang.

Mereka yang berpartisipasi dalam pertemuan itu bukanlah para Pimpinan Puncak Gunung, namun justru para figur penting dari semua puncak gunung, seperti Chi Yan dari Puncak Changed, Mei Li dari Puncak Qingrong, Bai Rujing dari Puncak Tianguang, dan beberapa Elder lain yang memiliki posisi penting seperti elder dari Puncak Bihu, Puncak Yunxing, dan juga Puncak Shiyue, sementara orang yang mengepalai pertemuan itu adalah Pimpinan Puncak Xilai.

Selama bertahun - tahun, Ketua Sekte dan Yuan Qijing sangat jarang hadir dalam acara - acara yang serupa, namun mengapa Pimpinan Puncak Qingrong yang sangat suka keramaian dan juga Pimpinan Puncak Yunxing yang senang mempertunjukkan keberadaannya justru tidak hadir dalam pertemuan tersebut? Hal ini dikarenakan, Puncak Shenmo kembali dibuka tadi pagi dan para figur penting dari Sekte Green Mountain ini tiba - tiba menemukan sebuah permasalahan yang sangat memalukan.

Dua orang murid dari generasi ketiga, tiba - tiba menjadi rekan dan kolega mereka.

Jika ini adalah pertemuan bagi para pimpinan puncak gunung, haruskah mereka memanggil gadis muda bernama Zhao Layue itu untuk ikut bergabung?

Ketika mereka melihat gadis muda itu, apakah mereka harus saling menyapa dengan sapaan pedang setara?

Semuanya terasa begitu aneh.

Karena itulah mereka memilih untuk tidak hadir.

Dari keputusan mereka ini, jelas terlihat bahwa para master dari Sekte Green Mountain jauh lebih bijaksana dibanding murid - murid seperti Gu Han.

Chi Yan kemudian berkata setelah ia duduk di futon, "Agenda yang pertama : Di Turnamen Pewaris Pedang kemarin, Gu Qing menggunakan teknik pedang dari Puncak Shiyue, teknik Enam Naga Kembali ke Matahari yang telah mencapai level advance... apakah dia mempelajarinya secara sembunyi - sembunyi, ataukah ada seseorang yang mengajarinya? Hal inilah yang akan aku selidiki."

Namun, tidak ada satu orang pun yang mengucapkan barang sepatah kata di aula itu.

Gu Qing bertumbuh di Puncak Liangwang dan dia adalah adik Gu Han, tidak lupa ia juga seorang pelayan pedang Guo Nanshan. Tidak akan ada orang yang mempercayai bahwa dia mempelajarinya secara diam - diam.

Masalahnya adalah, baik Guo Nanshan dan juga Gu Han, mereka berdua adalah murid dari Puncak Tianguang dan Guo juga merupakan murid utama dari Ketua Sekte.

Kelihatan jelas bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh Puncak Shangde ini ditujukan untuk kembali memperoleh kekuasan dalam persaingan mereka dengan Puncak Tianguang. Apakah pertarungan antara Kakak Yuan dan Ketua Sekte akan kembali terjadi?

Para elder yang tahu tentang rahasia yang ada di masa lalu, memilih untuk tetap diam. Mereka tidak berani mengungkapkan opini mereka tentang persengketaan antara kedua figur yang paling penting di Green Mountain ini.

Chi Yan menghentikan pandangannya pada elder dari Puncak Shiyue.

Elder tersebut hanya bisa tersenyum getir, ia berpikir bahwa biasanya tidak akan ada yang mempermasalahkannya jika itu terjadi pada hari - hari biasa. Namun, murid bernama Gu Qing itu justru memperlihatkan teknik mereka di depan begitu banyak orang.

"Ya, tentu saja kita harus menyelidikinya... tapi, kita semua berasal dari sekte yang sama, jadi akan lebih baik jika kita tidak saling menyakiti perasaan saudara seperguruan kita."

Apa yang dilakukan oleh elder dari Puncak Shiyue itu adalah untuk menenangkan keadaan.

Chi Yan tidak mempermasalahkan apa yang dikatakan oleh pria itu, karena selama Puncak Shiyue berani berbicara, maka Puncak Shangde akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk menyelidiki hal ini lebih jauh.

"Mempelajari teknik pedang secara diam - diam memang pantas untuk diselidiki, tapi bagaimana dengan permasalahan yang sedang kita hadapi?" tanya Elder Chen yang datang dari Puncak Bihu dengan tiba - tiba dan suara yang begitu dalam, serta tegas.

Elder Chen ini adalah orang yang pemarah, sama seperti sebagian besar praktisi dari Puncak Bihu.

Pimpinan Puncak Bihu yang terdahulu, yang bernama Lei Poyun, menjadi gila karena salah berlatih dan ia meninggal dengan begitu tiba - tiba. Karena Ketua Sekte telah memperingatkan mereka, tidak ada satupun dari mereka yang berani mendiskusikannya dan lagi, isu tersebut berkaitan dengan begitu banyak persoalan yang belum terungkapkan.

Akan tetapi para murid dan master dari Puncak Bihu pasti mereka kecewa dan menolak untuk patuh. Terutama, setelah kejadian lain yang terjadi belum lama ini di Puncak Bihu.

"Jadi, Saudara Zhuo sudah seharusnya mati begitu saja, bahkan tanpa menutup mata!" Bentak Elder Chen.

Menyadari arti dari kata - kata pria itu, Chi Yan hanya bisa merengut dan ia kemudian berkata, "Kita sudah mendapatkan petunjuk dari kasus itu, namun kita masih belum bisa memastikannya."

Elder Chen lalu menatap mata Chi Yan dan ia kemudian berkata, "Kamu tidak yakin. Kalau begitu kapan kamu bisa yakin?"

"Kami tidak membutuhkan orang lain untuk memberitahu, bagaimana seharusnya Puncak Shangde melakukan penyelidikan." ujar Chi Yan.

Menyadari ketegangan yang semakin memanas, terdengarlah suara yang begitu santai.

"Karena Puncak Shenmo... kali ini tidak datang, akan lebih baik jika kita mendiskusikan isu itu terlebih dulu." ujar Pimpinan Puncak Xilai, yang duduk di tempat tertinggi.

Pimpinan Puncak Xilai itu sendiri merupakan seorang pendekar pedang yang tangguh yang telah mencapai level Broken Sea, dengan dua alis putihnya yang begitu panjang di wajahnya yang berayun ketika tertiup angin dan ia memancarkan aura immortal yang begitu kuat.

Suara - suara di aula itu pun perlahan menghilang dan berganti dengan keheningan yang kemudian menyelimuti seluruh ruangan aula tersebut.

Mereka semua mengerti apa isu yang dimaksud oleh Pimpinan Puncak Xilai.

Atau lebih tepatnya, isu tersebut berhubungan dengan pemuda itu.

"Benar. Aku ingin tahu siapa sebenarnya murid bernama Jing Jiu itu." ujar Elder dari Puncak Yunxing, dengan wajah merengut. "Kartu Pedangnya dengan jelas memperlihatkan, bahwa ia hanya sekali naik ke Puncak Pedang dan saat itu, ia turun tanpa hasil, jadi bagaimana bisa ia membawa pedang miliki Kakak Mo bersamanya ketika ia kembali dari gunung itu?"

Sudah tiga tahun lamanya Jing Jiu berada di Sekte Green Mountain.

Dan kemalasannya sudah sangat dikenal.

Dan selama ini ia juga telah melakukan begitu banyak hal yang aneh dan membingungkan. Jadi, bagaimana mungkin para master yang memiliki mata pedang ini tidak menyadarinya?

Bukan hal yang aneh jika para master tersebut memiliki begitu banyak kecurigaan terhadapnya namun, para master itu juga menaruh harapan yang besar padanya dan juga sangat mengapresiasi pemuda itu.

Semua mata pun tertuju pada Chi Yan.

Hal ini merupakan masalah yang seharusnya diselidiki oleh Puncak Shangde.

"Asal usul dari murid bernama Jing Jiu sudah sangat jelas. Dia berasal dari Kota Zhaoge. Sama sekali tidak ada masalah." ujar Chi Yan.

Elder Chen yang datang dari Puncak Bihu lalu berkata, sambil terus menatap mata Chi Yan, "Mengapa ia tinggal selama satu tahun di desa kecil itu? Terlebih lagi, desa kecil itu juga menghasilkan seorang anak yang memiliki kualitas Dao yang alami."

Apapun alasannya, entah itu sekedar berkelana, mengejar keabadian, ataupun berlatih kultivasi, tidak ada satu alasan pun yang bisa digunakan menjelaskan kejadian ini. Kemungkinannya teramat sangat kecil.

Elder Chen dan banyak orang yang lainnya juga ingin tahu, jika Liu Shisui merupakan pion yang telah sejak lama dipersiapkan oleh Ketua Sekte, lalu bagaimana dengan Jing Jiu?

Chi Yan lalu menoleh pada Bai Rujing, yang sejak tadi hanya berdiam diri.

Elder Chen dan semua orang yang ada di sana lalu mengikuti kemana pandangan Chi Yan tertuju dan mereka kemudian melayangkan pandangannya ke arah yang sama.

Kelihatannya, Jing Jiu diutus oleh Puncak Tianguang.

Jing Jiu terus mengawasi Liu Shisui ketika mereka masih berada di desa kecil tersebut dan sekarang, ia mengikuti Zhao Layue mendaki Puncak Shenmo.

Jika semua ini merupakan rencana dari Ketua Sekte, maka itu berarti bahwa Ketua Sekte telah memikirkan dan merencanakan begitu banyak hal yang jauh melebihi apa yang bisa dibayangkan oleh mereka semua.

"Akan sangat menyakitkan jika kita saling mencurigai satu sama lain dan ini semua tidak ada hubungannya dengan Puncak Tianguang." ujar Bai Rujing datar.

Tentunya, mereka yang hadir dalam pertemuan itu tidak sepenuhnya mempercayai apa yang dikatakannya. Namun, karena Turnamen Pewaris Pedang telah berakhir, Puncak Tianguang seharusnya sudah tidak lagi perlu menyembunyikan kenyataan, bahwa Jing Jiu adalah pion mereka, sekalipun hal itu memang benar, kecuali target Puncak Tianguang yang sebenarnya adalah Puncak Shenmo...

"Kita semua tahu betapa besar rintangan yang ditinggalkan oleh Senior Master Jing Yang. Seberapa besar pun bakat yang dimiliki oleh Zhao Layue, akan tetap tidak mungkin baginya untuk mendaki sampai ke puncak gunung."

Chi Yan lalu berkata, "Menurut pendapatku, Jing Jiu lah yang paling berkontribusi dalam pembukaan kembali nya Puncak Shenmo tadi malam."

Begitu ia mendengar kalimat tersebut, Pimpinan Puncak Xilai lalu menaikkan alisnya dan para elder dari semua puncak gunung pun terkejut karenanya.

Mei Li tanpa sadar berujar, "Selain Ketua Sekte, tidak ada seorang pun yang mengetahui keadaan di dalam puncak gunung itu tadi malam, jadi bagaimana kamu bisa mengetahui itu semua?"

Chi Yan tidak menjawab pertanyaan tersebut dan wajahnya tetap terlihat tenang.

Ketika mereka melihat pemandangan ini, para elder dari semua puncak gunung itu menjadi semakin terkejut dan mereka pun berpikir bahwa rumor itu ternyata benar, Kakak Yuan telah berhasil mencapai level Heavenly Arrival!

Ruangan aula pun, seketika itu juga menjadi sangat hening.

Jika kabar itu memang benar, maka situasi di Sekte Green Mountain akan berubah karenanya.

Dan perubahan itu pun segera terbukti, seiring dengan ucapan Elder yang datang dari Puncak Yunxing.

Puncak Yunxing yang selalu tunduk pada Puncak Tianguang, merupakan pihak pertama yang setuju dengan pendapat Chi Yan.

"Seluruh tubuh Zhao Layue penuh dengan luka, namun tidak ada satu luka pun yang terlihat di tubuh Jing Jiu. Para murid dari sembilan puncak gunung pun, bahkan mengatakan bahwa Jing Jiu mempergunakan cara yang sangat tidak tahu malu untuk bisa mengikuti Zhao Layue sampai ke puncak gunung. Jika dipikirkan dengan cermat, ucapan itu sangat tidak masuk akal, yang kemudian membuat seluruh kejadian itu patut untuk dipertanyakan, jika kalian mempertimbangkannya dengan seksama."

"Kecurigaan apa yang kamu miliki terhadap Jing Jiu?" tanya Mei Li, dengan suara yang terdengar tidak senang.

Elder Chen dari Puncak Bihu lalu berkata dengan suara yang dalam dan tegas, "Murid ini memiliki begitu banyak hal yang patut dicurigai. Tidak ada orang pernah melihatnya berlatih kultivasi, namun ia berhasil menembus empat level kultivasi dalam tiga tahun dan dia bahkan berhasil mengalahkan Gu Qing kemarin. Level Kultivasinya meningkat dengan begitu cepat, bahkan tidak kalah dengan Liu Shisui, yang memiliki kualitas Dao alami. Bagaimana bisa dia melakukan semua ini?"

"Jangan bertele - tele." ujar Mei Li.

Elder Chen mencibir dan kemudian berkata, "Aku hanya merasa kalau dia mencurigakan, tapi itu adalah tugas Puncak Shangde untuk menyelidikinya."

Chi Yan kembali menjadi pusat perhatian dari semua orang dan dengan sedikit ragu, ia bicara, "Aku curiga kalau Jing Jiu berasal dari Kuil Fruit Formation."

Aula itu kembali menjadi hening begitu mereka mendengar perkataan yang diucapkan Chi Yan, dan suasana di sana menjadi lebih santai dibanding saat sebelumnya.