Chereads / Sinarnya yang berkilauan dan menyesakkan / Chapter 7 - Sebuah Tongkat dan Sebuah Permen

Chapter 7 - Sebuah Tongkat dan Sebuah Permen

Shi Guang yang hanya bisa tidur saat hari mulai siang dan terbangun sekitar sore hari. Ia baru saja selesai membasuh muka saat Li Fangfei membuka pintu dan menerobos masuk dengan wajah yang bingung.

Seluruh wajahnya cemberut saat ia berkomentar dengan jengkel, "Tidak beres! Aku sedang makan di kantin saat aku mendengar mereka membicarakan hal ini. Pelatih Wu Xing mengatakan bahwa kamu tak berminat menjadi juru bicara dan memutuskan untuk menyerahkannya kepada He Xinnuo atas kemauanmu sendiri! Aku tak tahu apakah mereka menerima sogokan uang atau seseorang telah mengotori namamu. Tapi entah bagaimana para petinggi telah menyetujuinya. Dan... mereka memilih He Xinnuo sebagai juru bicara!"

...

Shi Guang sadar bahwa jika ia ingin menaklukkan dukungan dana, hal itu tidak akan mudah. Namun, bila He Xinnuo ingin merampasnya, itu juga bukanlah perkara mudah.

Ternyata, ia telah salah berpikir!

Ketika ia sampai di pintu masuk tempat latihan, ia mendengar serangkaian suara riang dari dalam. Seperti orang yang sedang menggoda. He Xinnuo memakai bikini seksi yang menunjukkan lekuk tubuhnya yang ia banggakan dan tertawa manis kepada Pelatih Wu Xing. Dari waktu ke waktu, ia bahkan mencipratkan air atau mendorong badan Pelatih Wu Xing dengan genit. Matanya dipenuhi tatapan yang menggoda dan mempesona, dan tingkahnya begitu memikat memperlihatkan dengan jelas bahwa mereka sedang saling bercengkerama genit.

Akan tetapi, Pelatih Wu Xing sudah menikah—ia adalah seorang pria beristri.

Ketika ia melihat Shi Guang berjalan masuk, wajah Pelatih Wu Xing berubah menjadi tak ramah dan dengan segera ekspresinya menjadi serius. Setelah keluar dari kolam, ia menggantungkan handuk di tubuhnya dan menatap Shi Guang dengan dingin, "Kenapa kau ke sini?"

"Pelatih, dukungan dana itu..."

Saat Shi Guang mulai berbicara mengenai topik ini, ia langsung dipotong oleh Pelatih Wu Xing, "Ada apa dengan dukungan dana? Aku pelatihmu. Apakah aku tidak boleh membuat keputusan kecil semacam itu untukmu?" Mata Pelatih Wu Xing melotot tajam dan ia menyahut dengan suara yang menggertak. Rupanya, tak peduli Shi Guang tahu atau tidak akan hal itu, ia tidak akan memberinya kesempatan untuk mempertanyakan keputusannya.

Setelah memukul Shi Guang dengan kasar menggunakan tongkat, Pelatih Wu Xing segera berbalik dan memberinya satu buah permen lantas nada bicaranya menjadi lembut, "Shi Guang, kau memiliki tanggung jawab besar terhadap dirimu sendiri. Bersamaan dengan itu, kami juga memiliki ekspektasi yang besar kepadamu dan berusaha keras untuk memolesmu. Kau tidak boleh mengcewakan kami. Ketahuilah bahwa ada banyak sekali atlet di luar sana yang hanya bisa bermimpi siang dan malam untuk menjadi terkenal, dan karena itu akhirnya mengubur karirnya di arena renang. Sekarang, prioritas utamamu adalah untuk lebih giat berlatih agar masuk ke dalam tim provinsi tahun ini, dan tim nasional di tahun depan, sehingga kau dapat mewakili negara kita untuk berkompetisi!"

Shi Guang menggigit bibirnya dengan pahit sedangkan tangannya yang berada di kedua sisi tubuhnya ia kepalkan dengan kuat. Pada saat itu, He Xinnuo berjalan ke sisi Shi Guang. Sambil melihat ke arahnya, mata He Xinnuo berbinar-binar lalu agak membungkukkan badannya ke depan memancarkan sikap angkuh penuh bangga, "Semangat ya, adik junior! Aku berharap banyak padamu."

Walaupun kata-kata ini terdengar seperti memotivasi, namun sesungguhnya ia hanya membanggakan dirinya selagi mengejek Shi Guang. Shi Guang menatap tajam He Xinnuo, "Karena kau pun tak bisa melakukannya sendiri, wajar bila kau harus manaruh harapan padaku."

Ekspresi sombong He Xinnuo langsung lenyap dari wajahnya. Ia sangat marah hingga menggertakkan giginya dan membentak Shi Guang dengan geram, "Kau tidak sadar aku sedang mengejekmu? Aku beri tahu bahwa dukungan dana itu milikku! Dan satu-satunya atlet yang akan masuk ke tim provinsi juga adalah aku!" Begitu ia menyelesaikan kalimatnya, ia tiba-tiba terhuyung-huyung seakan-akan ia akan jatuh pingsan. Ia menjatuhkan diri ke pangkuan Pelatih Wu Xing.

Dengan segera Pelatih Wu Xing menggendongnya sambil marah-marah pada Shi Guang, "Apakah kau belum puas juga? Baiklah, aku katakan dengan jelas hari ini. Perihal dukungan dana, jika kau memberikannya, itu menjadi milik He Xinnuo. Bahkan jika kau TIDAK akan memberikannya, itu masih akan menjadi milik He Xinnuo!"

Sambil bersandar ke tubuh Pelatih Wu Xing dan terlihat 'lemah', He Xinnuo menyeringai kepada Shi Guang. Saat itu juga, hati Shi Guang terbakar oleh api amarah yang menyala-nyala. Sekarang, ia berharap bisa menggulung lengan bajunya dan pergi keluar dari tempat itu selamanya. Akan tetapi….

Shi Guang memaksakan diri untuk tetap tenang dan hanya memandang tajam ke arah mereka berdua dengan mata berkaca-kaca. Namun pada saat itu juga, serangkaian suara masuk dari pintu masuk.