He Xinnuo berasal dari sekolah dan klub renang yang sama dengan Shi Guang, bahkan pelatih mereka pun sama. Mereka adalah rekan satu tim sekaligus rival. Ketika Shi Guang sibuk mengasah keterampilan renangnya sendiri, He Xinnuo sama sekali tak peduli dan malah mencari-cari kesempatan untuk bersaing dengannya. Baik di depan maupun di belakang Shi Guang, kapanpun, He Xinnuo akan selalu mencoba berbagai cara untuk mengungguli Shi Guang. Sekalipun begitu, Shi Guang akan selalu menang setiap kalinya.
Setelah mengendalikan emosinya, Shi Guang menoleh ke arah He Xinnuo. Mulutnya menyeringai lantas membalasnya dengan sarkastis, "Apa yang kamu permasalahkan? Seberapa pun tak terimanya dirimu, trofi juara ini takkan pernah jadi milikmu." Sesaat setelah ia menyelesaikan kalimatnya, Shi Guang melangkah pergi dan mengabaikan He Xinnuo sepenuhnya.
Hal yang paling dibenci oleh He Xinnuo adalah, baik itu dalam kompetisi maupun dalam selama latihan, ia selalu kalah tipis dari Shi Guang. Shi Guang adalah pantangan baginya, titik kelemahannya. Dan sekarang setelah ia kalah telak oleh Shi Guang dan ditonton oleh banyak orang, ia hampir tidak bisa menahan raut wajahnya.
Seketika itu juga, rasa malunya berubah menjadi kemarahan, ia mengejar Shi Guang dengan cepat dan menarik lengannya dari belakang sambil menggertakkan giginya dan berkata, "Kau pikir kaulah yang terbaik di dunia hanya karena kau menjuarai kejuaraan ini? Jangan memiliki ego terlalu tinggi dan mengira kau adalah seorang yang hebat! Jika bukan karena aku sedang cedera, sangat sulit dikatakan siapa yang akan meraih juara dan trofi itu kali ini!"
Ekspresi Shi Guang tenang dan tidak berubah. Sambil menyingkirkan tangan He Xinnuo dari lengannya, ia terkekeh pelan, "Oh! Jadi, kau yang terbaik dari yang terbaik! Aku kira kau akan berenang lebih cepat saat kau cedera daripada saat kau sehat-sehat saja."
Wajah mungil He Xinnuo memerah padam bak berada di titik puncak kemarahannya sekarang. Suaranya gemetar penuh kebencian, ia membalas, "Shi Guang! Kau benar-benar keterlaluan!" Tiba-tiba ekspresi di wajah mungil gadis itu berubah drastis. Sikap angkuhnya berubah sepenuhnya seraya kabut mulai menggumpal di matanya, membentuk tetesan air mata yang hampir tidak bisa ditahan keluar. Ia terlihat sangat menyedihkan sekarang.
Shi Guang kaget. Ia tahu gadis ini memang selalu berulah. Tetapi, ia tak pernah menyangka teknik akting He Xinnuo begitu halus dan meyakinkan! Bahkan lebih cepat daripada opera ganti wajah Sichuan!
Shi Guang membuka mulutnya. Namun, sebelum ia dapat mengatakan sesuatu, sebuah nada suara tidak senang dari seorang laki-laki meledak, "Apa yang sedang kalian ributkan? Mengapa kalian tidak lihat-lihat dulu di mana kita berada sekarang? Apakah kalian masih tidak punya rasa malu?" Seorang laki-laki yang berbicara itu ialah pelatih mereka, Wu Xing.
"S-saya minta maaf, Pelatih! Saya gagal merebut posisi juara! Saya telah mengecewakan Pelatih!" He Xinnuo terbata-bata menyelesaikan kata-katanya dengan wajah yang pucat dan mungil. Kemudian, dengan menutupi wajahnya dengan tangan, ia pergi meninggalkan kesan kesedihan dan kekesalan yang tidak biasa.
Bagi orang-orang yang tidak mengetahuinya, mereka mungkin mengira Shi Guang-lah yang telah merundungnya. Shi Guang tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya menekuk bibirnya dengan miris. Sesungguhnya ia telah lama terbiasa dengan adegan ini.
Sebuah bayangan gelap wajah Wu Xing seperti menatap tajam Shi Guang dengan ketidaksenangan dan membentaknya, "Seorang juara tidak boleh angkuh dan congkak! Xinnuo adalah kakak seniormu!" usai mengucapkan itu, ia melambaikan tangan ke Shi Guang tidak sabar dan mencibir, "Sudahlah. Kembali dan istirahatlah."
Shi Guang tidak berjalan. Ia tetap berdiri di situ dan bertanya pada Wu Xing dengan wajah yang tersenyum, "Pelatih, saya ingin membicarakan tentang dukungan dana..."
Klub mereka akan mengadakan kegiatan promosi besar-besaran tahun ini, dan masih mencari juru bicara untuk kegiatan tersebut. Untuk menyemangati semua orang, akhirnya diputuskan bahwa siapapun yang berhasil meraih juara juga akan memenangkan dukungan dana. Belakangan ini, Shi Guang sedang sangat membutuhkan uang. Meskipun dana dari dukungan komersial ini tidak banyak, tetapi itu masih bisa membantu setengah dari kebutuhannya.
Wu Xing menatap Shi Guang dalam-dalam, "Berita tentang cedera Xinnuo adalah hal yang juga kau ketahui. Dan karena kau telah berhasil menjuarai pertandingan ini, biarkanlah Xinnuo yang mendapatkan dukungan komersialnya. Kau harus sadar bahwa kalian merupakan teman satu kelas dan satu tim. Kedepannya, kalian bahkan akan bergabung dengan tim provinsi bersama-sama! Jadi, kalian berdua harus saling menyayangi dan peduli satu sama lain."
Shi Guang memotong perkataan Pelatih Wu Xing, "Bukankah sudah ditetapkan dari awal bahwa siapapun yang memperoleh juara yang akan menjadi juru bicara klub?"
Wajah sang pelatih yang gelap saat ini tampak sangat menyeramkan, "Shi Guang! Menjadi manusia tidak boleh terlalu serakah! Bukankah kau pernah mendengar ungkapan, 'Seorang manusia yang tidak pernah merasa cukup layaknya seekor ular yang berkeinginan menelan seekor gajah'?"