Chereads / Sinarnya yang berkilauan dan menyesakkan / Chapter 19 - Chu Mubei, yang Bahkan Tak Menyadari Dirinya Dijebak

Chapter 19 - Chu Mubei, yang Bahkan Tak Menyadari Dirinya Dijebak

Chu Mubei kembali dengan senyum khas pangerannya, dan Manajer Ma mengikuti di belakangnya. Setelah ia kembali, Chu Mubei menyadari bahwa cara Shi Guang melihatnya tampak sedikit aneh. Tetapi, ia tidak tahu apanya yang aneh.

Chu Mubei mengambil secangkir teh yang telah Shi Guang seduh untuknya dan berkomentar setelah menyeruputnya sekali, "Teh bunga Mawar! Lumayan. Betapa aroma harumnya menyegarkan pikiran!" Sebenarnya, Chu Mubei hanya mencoba mencari-cari topik pembicaraan agar bisa berbincang dengan Shi Guang. Hanya saja, ia tidak tahu bahwa kata-katanya itu malah terdengar berbeda di telinga Shi Guang. Secara tidak sadar, Shi Guang mulai mengaitkan bunga mawar dengan wanita.

Tapi tentu saja, Chu Mubei tak tahu menahu tentang ini.

Chu Mubei memiliki wajah yang anggun dan senyum yang seolah angin sepoi-sepoi musim semi berhembus di wajahnya. Jika para gadis melihatnya, tanpa diragukan lagi mereka akan terpesona oleh senyumnya yang menentramkan dan polos ini.

Sambil menatap lembut Shi Guang, Chu Mubei menyeringai sambil mengatakan, "Teh bunga mawar memiliki rasa yang sedikit manis dan pahit, dengan sifat menghangatkan badan. Teh ini membantu menenangkan pikiran dan memiliki efek mencairkan darah yang menggumpal. Meminumnya dapat membersihkan hati dan membersihkan kepala dari masalah."

'Dasar bej*t!!' Setelah mendengar kata-kata Chu Mubei tadi, Shi Guang marah-marah dalam hati. Semua kata-kata yang keluar dari mulut Chu Mubei jadi terdengar begitu menjijikkan baginya.

Shi Guang merasa bahwa apa yang Chu Mubei katakan tentang teh bunga mawar membersihkan hati seseorang dan membersihkan kepala seseorang dari masalah adalah, sebenarnya, merujuk kepada bagaimana seorang wanita yang secantik dan seindah bunga mawar dapat membantunya membersihkan kobaran api nafsunya!

'Cakap huh? Casanova[1]!'

"Akan tetapi, seseorang juga jangan meminum teh bunga mawar terlalu banyak. Orang butuh adanya perubahan rasa dan selera dari waktu ke waktu. Bunga krisan baik untuk menghilangkan sindrom eksterior dan panas. Teh ini memiliki rasa yang agak lebih pahit dan memiliki sifat mendinginkan tubuh. Ada kandungannya yang bisa menghilangkan panas dan membersihkan hati untuk meningkatkan penglihatan seseorang, sama seperti membersihkan zat beracun dari tubuh seseorang. Meminumnya sesekali juga merupakan pilihan yang baik."

Di telinga Shi Guang....

Ia merasa seolah-olah Chu Mubei mengatakan bahwa setelah bermain-main dengan wanita-wanita cantik, seperti seseorang yang juga akan merasa muak jika terus-terusan makan makanan-makanan berat. Mereka pasti akan mengubah selera mereka dari waktu ke waktu, hingga juga memesan beberapa makanan yang rasanya lebih ringan. 

Shi Guang diam-diam memberi tatapan menghina kepada Chu Mubei. Dari awal, kesan perasaannya terhadap Chu Mubei adalah sembrono dan dangkal.

Ia sudah tak berniat membuat kontak macam apapun dengan seseorang semacam dia. Lagipula, ia adalah teman Lu Yanchen. Bagaimanapun, setelah dicocokkan dengan semua yang telah Lu Yanchen katakan tadi tentang Chu Mubei, kesan Chu Mubei di matanya dapat dianggap sudah jatuh dan berada di titik yang serendah-rendahnya sekarang.

Ia terlalu malas bahkan untuk membalas omongannya, apalagi menghiburnya. Tentu saja, Shi Guang sudah dengan kukuh mengidentifikasi dalam hatinya bahwa Lu Yanchen dan Chu Mubei satu tipe.

Rupanya, Lu Yanchen tidak tahu bahwa batu yang ia lemparkan tidak hanya mengenai kepala Chu Mubei; batu itu juga mendarat tepat di kakinya sendiri.

"Kau lebih baik berhati-hati. Bahkan teh bunga memiliki racun di dalamnya!" Shi Guang memberikan balasan tersirat yang dalam.

Chu Mubei memandang Shi Guang dengan heran, matanya agak hampa dan bingung. Membuatnya berpikir apakah ada sesuatu yang salah dari perkataannya. Mengapa kelihatannya Shi Guang seperti tidak menyukainya?

Ia juga memandang ke arah Lu Yanchen di sebelahnya.

Terlihat seperti ia sedang senyum, tapi juga seperti tidak senyum. Mata Lu Yanchen melihat Chu Mubei dan Shi Guang dengan acuh tak acuh, tanpa emosi apapun. Ia seakan-akan tidak tertarik pada seluruh dunia ini saat ia menampilkan raut yang benar-benar tenang dari sikap cueknya dengan urusan-urusan sepele.

Chu Mubei tak dapat membaca Lu Yanchen, dan apa yang akan ia lakukan. Tetapi saat memikirkan bagaimana ia akan membantu Lu Yanchen mengejar dan mendapatkan gadis ini, Chu Mubei menganggap bahwa lelaki ini seharusnya tidak merencanakan apapun untuk melawannya.

Memikirkan itu, Chu Mubei tersenyum sekali lagi dengan alisnya yang mengerut seperti matahari hangat di musim dingin ketika ia berkata pelan, "Shi Guang, aku ingin belajar renang juga. Bukankah mengajar dua orang sama bagusnya dengan mengajar satu orang? Bagaimana bila memasukkanku sebagai muridmu dan mengajari aku dan Lu Yanchen bersama?"

Namun, ia tidak berkesempatan untuk dipertimbangkan, apalagi persetujuan.

Tanpa berpikir sekalipun, Shi Guang menolaknya datar, "Maaf! Tes seleksi untuk tim provinsi akan segera dimulai, dan aku harus berlatih, bahkan lebih keras lagi. Waktu yang tersisa bahkan HAMPIR TIDAK cukup untuk mengajar SATU orang."

  1. Casanova: Sebutan lain untuk seorang lelaki pengembara cinta.