Chapter 27 – Rumah Sakit yang Mana Lagi?
Pada saat itu, Xiang Wan sedang memikirkan banyak hal.
Er Niu dulu sering memposting foto dirinya di dalam grup obrolan. Walaupun dalam foto itu dia tak banyak tersenyum, dia memiliki wajah yang sebening air.
Pengemudi wanita yang dia temui di gang, sekilas bayangan pada jendela di lantai empat... dan saat ini, wajah yang terlalu mirip dengan Er Niu, dalam sebuah mobil yang melaju melewati taksi itu.
Hati Xiang Wan dipenuhi dengan hal-hal tertentu yang menyeramkan, yang membuat hatinya berat. Kedua matanya terasa akan membengkak, kering dan kelelahan.
Xiang Wan tidak membuat kesalahan. Dia meyakinkan dirinya kalau dia sangat yakin dengan apa yang dilihatnya.
Ya, tidak ada yang salah tentang itu. Ucapnya pada diri sendiri.
Tapi kenapa Er Niu, yang sudah mati, masih muncul di hadapannya, dan menghilang tanpa jejak?
Apakah 'hantu' benar-benar ada di dunia ini?
Pemandangan di luar jendela taksi sering berganti, tapi bagi Xiang Wan, semuanya terlihat kabur. Lampu neonnya hilang, lampu di jalanan hilang, dan bangunan-bangunan tinggi tampak seperti monster dengan gigi dan cakar tajam, yang menggeram dengan ganas ke arahnya. Terkadang, geraman itu keras, terkadang, lembut, masuk pada membran telinganya.
"Xiang Wan! Xiang Wan, apa kamu baik-baik saja?"
"Wan Kecil? Bangun, sadarlah! Huff, apa sih yang kamu pikirkan?"
Fang Yuanyuan terus-terusan memanggilnya, tapi suaranya terdengar jauh bagi Xiang Wan, seolah datang dari dimensi lain.
Xiang Wan mengerutkan bibirnya, wajahnya yang pucat perlahan menoleh ke arah Fang Yuanyuan, seperti kamera dengan gerakan yang lambat.
"Aku benar-benar melihatnya. Kenapa kamu tidak percaya padaku?"
"Dia tersenyum padaku. Tatapan kita bertemu selama satu detik. Kita saling kontak mata..."
"Yuanyuan, kamu...baru saja, kamu benar-benar tidak melihat mobil merah... dan wanita di dalam mobil itu?"
Fang Yuanyuan merasa kalau dia akan didorong pada kegilaan. "Sepupuku tersayang, ada banyak mobil di sana, aku tidak melihatnya."
Lalu Fang Yuanyuan menggenggam keras tangan Xiang Wan, mencoba membuatnya sadar dengan emosi pengemudi taksi itu. Sikap Xiang Wan yang linglung dan teriakan tidak normal tadi akan mengguncang seseorang, membuat mereka mengira kalau mereka bertemu orang gila.
"Wan Kecil..." Fang Yuanyuan berbisik dalam telinga Xiang Wan saat dia memikirkannya, "apakah kamu telah melihat... sesuatu yang tidak seharusnya kamu lihat?"
Fang Yuanyuan berbicara dengan nada rendah, suaranya yang mengerikan mirip dengan film-film horor yang terasa dingin dan menakutkan.
Xiang Wan menatapnya dengan tatapan aneh, lalu dia mengambil nafas dalam-dalam. "Lupakan saja, aku tidak mau bicara denganmu. Untungnya, dia mempercayaiku."
Fang Yuanyuan menyipitkan matanya. "Hah, siapa yang mau percaya padamu?"
Xiang Wan berkata dengan pelan. "Detektif Bai, hanya dia yang mau mempercayaiku."
"Gila," Fang Yuanyuan bergumam dalam nafasnya. Lau dia melihat ke arah pengemudi yang khawatir, dan matanya selalu menatap mereka berdua. Dengan senyuman malu-malu, Fang Yuanyuan berkata, "Shifu
"Baik, baik." Sang pengemudi mengakuinya dan dia tetap melihat ke jalanan. Namun setelah berpikir sesaat, dia jadi khawatir. "Kalian berdua akan pergi ke Rumah Sakit 'Shi' kan? 'Shi' dalam artian Kota, bukan 'Si' yang berarti angka empat kan?"
Fang Yuanyuan menjawab, "...Iya. Ke Rumah Sakit Kota (Shi)."
Bagi penduduk Kota Jin, Rumah Sakit Kota (Shi) dan Rumah Sakit Keempat (Si) adalah dua tempat yang berbeda.
Karena Rumah Sakit Keempat adalah Rumah Sakit Jiwa yang paling terkenal di Kota Jin. Banyak orang yang suka bergurau akan mengirimkan temannya ke Rumah Sakit Keempat. Tampaknya, sang pengemudi berpikir kalau ada sesuatu yang salah dengan Xiang Wan.
Fang Yuanyuan hampir mati karena malu, tapi, Xiang Wan tidak bereaksi sama sekali.
...
Rumah Sakit Kota.
Orang datang dan pergi, masuk dan keluar pintu masuk rumah sakit yang terang.
Suasana ramai di sana tidak kalah dengan suasana pasar malam.
Xiang Wan dan Fang Yuanyuan datang ke Rumah Sakit Kota karena Bai Muchuan.
Sesaat sebelumnya, ketika Xiang Wan menelepon Bai Muchuan. Xiang Wan berulang kali bertanya apakah Bai Muchuan mempercayainya atau tidak – lalu Bai Muchuan menyuruhnya datang ke sini.
Sebenarnya, Fang Yuanyuan juga ingin mengkonfirmasi Bai Muchuan apakah mereka berdua akan pergi ke Rumah Sakit Kota atau Rumah Sakit Keempat, tapi dia khawatir kalau Xiang Wan akan memukulinya.
Xiang Wan yakin kalau Bai Muchuan akan mempercayainya. Karena itu, dia setuju untuk datang ke rumah sakit. Tapi, Fang Yuanyuan berpikiran sebaliknya. Dia merasa kalau Detektif Bai akan memakai kesempatan ini, sebagai tindakan untuk berurusan dengan Xiang Wan.
Lagipula, dia pria yang sibuk.
Wang Tongsheng dikirim ke Rumah Sakit Kota dimana dia diselamatkan.
Ketika Xiang Wan dan Fang Yuanyuan sampai rumah sakit, ada beberapa detektif yang berdiri di luar UGD.
Bai Muchuan berdiri ditengah-tengah keramaian – dia menggunakan baju hitam santai dan sepasang celana hitam yang membalut kaki panjangnya. Badannya yang tegap dan ramping berbalik sedikit saat Bai Muchuan melihat mereka berdua. Tatapan yang bening dan sedingin es dari kedua matanya, terkena pancaran cahaya. Entah kenapa, tatapannya itu memiliki efek yang menenangkan.
Hanya dengan satu lirikan darinya, rasa takut yang bergelora di hati Xiang Wan akan menghilang.
Mungkin inilah energi positif kebenaran dari kepolisian, yang bisa menyingkirkan roh jahat?
Pffft! Xiang Wan menertawai pemikirannya sendiri.
Sejak kapan dia jadi percaya takhayul dan adanya hantu di dunia ini?!
Pada saat itu, Xiang Wan sedang sadar. Gambaran wajah Er Niu di pikirannya menghilang, bersamaan dengan pemikiran seramnya.
"Detektif Bai," Xiang Wan berjalan dan menyapanya, menyembunyikan insiden yang tidak menyenangkan di belakangnya, "Kenapa kamu meminta kami datang kesini?"
Detektif Bai menunjuk kantor di sampingnya.
Xiang Wan dan Bai Muchuan bertukar pandang, lalu memasuki kantor itu bersama.
Fang Yuanyuan ingin mengikutinya tapi dia dihentikan oleh Huang He.
Dia terkejut. "Wan Kecil..."
Xiang Wan berbalik dan melambaikan tangannya. "Jangan khawatir, Yuanyuan, tunggu sebentar."
Pintu kantor itu ditutup, dengan hanya ada Bai Muchuan dan Xiang Wan di dalamnya.
Itu adalah kantor para dokter.
Jas putih dokter tergantung dan aroma disinfektan melayang-layang, membuat Xiang Wan sedikit gelisah.
"Aku benar-benar melihatnya," Xiang Wan mengatakan hal yang sama dengan tadi. "Dia duduk di dalam mobil merah, di kursi penumpang bagian depan. dia tersenyum dan melakukan kontak mata denganku..."
Bai Muchuan memeriksa Xiang Wan selama beberapa detik, dan tidak berkata apapun. Setelahnya, Bai Muchuan mengambil gelas sekali pakai, menuangkan air suam-suam kuku untuk Xiang Wan, dan memberi isyarat agar dia duduk di kursi, bertingkah seperti petugas kepolisian.
"Apa kamu mengingat nomor plat mobil itu?"
Oh, itu...
Xiang Wan merasa malu.
Xiang Wan sedikit menunduk lalu menggelengkan kepala... pundaknya menyusut. Penampilannya yang kurus dan lemah lembut membuat dia seperti gadis yang mengalami ketidakadilan. "Aku sedang duduk di sisi kanan dan itu posisi yang tidak bagus. Mobilnya melaju pergi sebelum aku sempat melihat plat nomornya... aku meminta pengemudi taksi untuk mengejarnya, tapi dia tidak bereaksi tepat waktu. Terlalu banyak mobil di sana..."
Ocean Sky Hotpot berada di dekat area pusat Kota Jin, dimana alur lalu lintasnya sangat padat dan orang-orang suka berkumpul di sana.
Bai Muchuan mengangguk tanda mengerti. "Tidak apa-apa, aku akan menyuruh Huang He mengambil rekaman dari kamera pengintai. Kamu akan dibutuhkan untuk bekerja sama, dan mengkonfirmasi kendaraan itu nantinya."
Oh iya! Xiang Wan baru tersadar saat itu juga.
Jalanan yang sepadat itu pasti punya kamera pengintai. Waktu saat Xiang Wan menelepon Bai Muchuan menandai rekaman itu sendiri. Mereka hanya perlu mengambil rekaman sekitar waktu itu, dan tidak perlu khawatir kalau tak bisa menemukan mobilnya.
Pemikiran itu membuat Xiang Wan menjadi senang. Wajahnya yang pucat akhirnya memperlihatkan sedikit warna saat ketegangan Xiang Wan reda.
"Detektif Bai, terima kasih, dan maaf sudah mengganggumu."
Xiang Wan memang sangat berterima kasih pada Bai Muchuan karena sudah mempercayainya, dan tidak menganggapnya orang gila, seperti orang lain yang menyangkalnya dan mengatakan bahwa Er Niu sudah meninggal sebulan yang lalu.
Namun, Bai Muchuan memasukkan tangan ke dalam saku celananya, penampilan santai dan malasnya tampak keren dan tidak gelisah sama sekali. "Ini tanggung jawab pekerjaanku. Kami yang harus berterima kasih padamu, karena kamu rela bekerja sama dengan polisi."
"...Baiklah."
Sejak kapan Bai Muchuan menjadi sopan?
Mana argumen panas tentang masalah kompensasi itu?
Xiang Wan merapikan rambutnya yang acak-acakan, menaruh gelasnya, lalu berdiri. "Baiklah, aku akan menunggu di luar."
Bai Muchuan melambaikan jarinya ke bawah, menyuruhnya untuk duduk. "Kamu bisa istirahat di sini."
AC di sepanjang koridor Rumah Sakit Kota tidak memadai. Ketika ada banyak orang, daerahnya akan terasa sesak dan hangat. Sedangkan kantor dokter itu berbeda. Terasa segar dan damai, jelas menjadi tempat yang bagus untuk istirahat sebentar.
Xiang Wan tahu kalau Bai Muchuan bermaksud baik saat menyarankan hal itu. Tapi, saat ini, dia tidak berani berada di tempat yang terlalu sunyi sendirian. Xiang Wan tidak bisa menjelaskan apa yang dia takutkan dan dia tidak mau sendirian.
Ekspresi Xiang Wan mengingkari apa yang dia pikirkan di hatinya. Tanpa menunggu Xiang Wan menjawab, Bai Muchuan menyipitkan matanya tanda dia mengerti.
"Kamu bisa memanggil temanmu untuk masuk."
Xiang Wan menghela nafas lega. "Dia sepupuku."
Sudah jelas kalau Bai Muchuan tidak tertarik tentang hubungan antara Xiang Wan dan Fang Yuanyuan. Dia mengangguk dan keluar dari kantor.
Dalam waktu kurang dari tiga detik, Fang Yuanyuan mendorong pintu dan lari memasuki kantor itu. "Wan Kecil, apa kamu baik-baik saja? Apa Detektif Bai itu menyulitkanmu?"
Xiang Wan menggelengkan kepala. Fang Yuanyuan merasa lega melihatnya, dan dia menghela nafas. "Ayo kita pergi. Karena semua sudah baik-baik saja, kenapa kamu masih di sini?"
"Aku masih harus mengidentifikasi mobil, mungkin kamu..."
Fang Yuanyuan masih harus bekerja besok. Xiang Wan rasa itu tak akan pantas jika dia membuat Fang Yuanyuan menunggu bersamanya. Xiang Wan ingin membiarkan Fang Yuanyuan kembali, tapi tiba-tiba, dia tersadar, kalau Fang Yuanyuan kembali duluan tanpa dirinya, di mana dia akan tinggal malam ini?
"Baiklah!" Fang Yuanyuan tahu apa yang akan dikatakan Xiang Wan walaupun dia masih belum menyelesaikan kalimatnya. "Kalau begitu aku pergi dulu. Panggil aku kalau ada apa-apa."
Xiang Wan: "..."
Para detektif berada di luar, jadi Fang Yuanyuan tidak khawatir akan terjadi sesuatu pada Xiang Wan. Tapi kalau dia tidak segera pulang, dia akan dalam masalah besar karena ibunya sendiri.
Karena itu, tanpa ragu, Fang Yuanyuan mengambil tasnya lalu pergi. "Sampai jumpa, ingatlah untuk menikmati malam yang menyenangkan bersama Detektif Bai."
Xiang Wan: "..."
Terima kasih Dewa, mereka bukan saudara kandung.
Kalau tidak, Xiang Wan pasti ingin mencekiknya.
Duduk sendirian di kantor itu, Xiang Wan penuh dengan rasa tak nyaman.
Xiang Wan mulai meminum air hangat beberapa gelas untuk menikmati kehangatan saat air itu mengalir ke dalam perutnya.
Kecemasan, ketegangan. Waktu berputar perlahan.
Xiang Wan tidak tahu berapa lama waktu berlalu ketika pintu kantor itu terbuka.
Orang yang masuk adalah Bai Muchuan, serta Zhan Se.
Ekspresi kedua orang itu tampak santai. Bahkan Bai Muchuan tak keberatan langsung memberitahu Xiang Wan tentang apa yang terjadi.
"Kita memiliki terobosan besar pada interogasi Wang Tongsheng!"
...