Chereads / Membunuh Lelaki Idaman / Chapter 29 - Nona Direktur

Chapter 29 - Nona Direktur

"Chapter terbaru!"

Perkatan Bai Muchuan itu mengingatkan Xiang Wan.

Bagi seorang penulis novel online, memperbarui chapter terbaru mereka lebih penting dari hidup mereka sendiri!

Karena itu, Xiang Wan otomatis tidak menghiraukan rasa malunya, harga dirinya, serta perlakuan dingin Bai Muchuan, lalu dia pun tinggal di kamar tamu di rumah Bai. Xiang Wan mengunci pintu dan mulai mengerjakan chapter terbarunya di dalam privasi kamar itu.

Huff!

Sangat damai, tenang, dan kosong. Xiang Wan merasa tentram.

Xiang Wan sedang menggunakan laptop Fang Yuanyuan, jadi tidak terlalu lancar.

Xiang Wan perlahan menulis:

Malam di pusat penahanan terasa panjang dan dingin; tidak ada tanda kehangatan musim panas yang bisa menembusnya.

Ah Sheng duduk sendirian dalam kegelapan, figurnya kecil, dan kelelahan. itu adalah hari lain yang dipenuhi interogasi tanpa akhir, tekadnya hampir meninggalkannya.

Jiwanya melayang pergi, dan dia memikirkan kematian.

Mungkin kematian jalan terbaik untuk kabur dari semua itu.

Mati! Mati! Mati!

Kata-kata mengerikan itu membuat jantungnya berdegup kencang. Ah Seng memikirkan pria itu lagi.

Hari itu di awal musim semi, dedaunan hijau baru tumbuh dari ranting pohon, dan rumput bergoyang tertiup angin.

Pria itu menyetir SUV besarnya dan tersenyum padanya: "Apakah kamu Ah Sheng? Bosmu bilang kalau kamu cukup baik menyetir mobil?"

Kemudian, mereka mengetahui satu sama lain dengan baik. "Mobilku berada di tanganmu," ucapnya, "Kerjakan dengan baik, bro."

Mereka menjadi akrab dengan satu sama lain. "Aku meninggalkan semuanya padamu," ucapnya, "Kerjakan dengan baik, bro. Aturan lama masih berlaku, kamu akan diberi hadiah sepantasnya!"

Oh, pria itu sangat mempercayainya.

Sangat percaya hingga dia mengirimnya ke neraka.

Ketika Ah Sheng memikirkan kembali wajahnya yang penuh kepercayaan, dia tersenyum dan berusaha berdiri untuk melihat-lihat sel tahanan dengan baik.

Ini adalah tempat untuk pembunuh. Di sini tidak ada yang bisa Ah Sheng kirim untuk menemani dirinya.

Senyuman Ah Sheng semakin dalam.

Melihat tembok itu, Ah Sheng tiba-tiba menutup kedua matanya, dan memukul kepalanya pada tembok!

...

Ah Sheng tidak meninggal.

Terdapat sebuah rantai yang mengunci kakinya, membatasi efek benturan, membuat dia hanya pingsan.

Ketika Ah Sheng terbangun sekali lagi, ada seorang wanita cantik duduk di hadapannya.

Wanita itu tersenyum ke arahnya. "Selamat, karena mendapat kesempatan lain untuk memulai hidup."

Selamat? Apanya yang bisa diberi selamat untuknya? Pikir Ah Sheng.

Ah Sheng menelan ludah, mencoba melembabkan mulutnya yang basah. "Kenapa kamu disini lagi?"

Ah Sheng mengingat wanita ini. Saat itu dia datang ke pusat penahanan bersama Detektif Fang Yelan. Wanita itu sangat anggun, tapi – tatapannya setajam pisau, seolah bisa merobek kulitnya, dan memperlihatkan hatinya yang penuh darah. Setiap kata-kata yang wanita itu ucapkan, seolah memotong sebagian tubuhnya, membuatnya tidak ada pilihan selain menghadapi masa lalunya yang penuh penyesalan...

"Aku disini untuk melihatmu, dan memberi semangat padamu."

Suaranya sangat lembut, namun tatapannya membuat Ah Sheng bergetar.

Ah Sheng tidak bisa menahannya lagi. Dia menutup kedua matanya dengan kuat, suaranya bergetar saat dia berbicara, "Aku tidak melindungi siapapun," gumamnya, "Tolong pergilah. Aku tidak ingin melihatmu."

"Kamu membutuhkanku," ucap wanita itu, "Jiwamu membutuhkan kebebasan. Kamu tidak akan bisa kabur, entah dalam keadaan hidup atau mati. Hanya aku yang bisa membantumu."

"Tidak ada yang bisa kukatakan. Aku juga tidak butuh bantuan."

"Apa kamu yakin?" wanita itu terkekeh, seolah ada mantra sihir yang membuka kotak pandora – yang tersimpan jauh di dalam lubuk hati Ah Sheng. "Contohnya, kenapa kamu dengan kukuh berpacaran dengan Er Niu, namun kamu tidak pernah mencintainya?"

Kedua mata Ah Sheng langsung terbelalak, sambil melihat wanita yang sedang tersenyum kecil di hadapannya itu.

Wanita itu tampak seperti iblis, yang sekali lagi, merobek hatinya yang basah oleh darah.

"Ah Sheng, cinta itu kemampuan bawaan manusia sejak lahir. Kamu juga memilikinya. Tidak perduli siapa yang kamu cintai, itu bukanlah dosa..."

...

Tok! Tok!

Terdapat suara ketukan dari pintu.

Pemikiran Xiang Wan terganggu, dan dia merasa cukup jengkel. Xiang Wan hampir lupa kalau dia tidak berada ditempatnya sendiri.

"Siapa itu?"

Suara Pengasuh Li , dengan nada yang menyesal, terdengar dari luar.

"Guru Xiang, Tuan Muda Bai ingin aku mengirimkan teh untuk menyegarkan semangatmu."

Menyegarkan kakiku nih!

Xiang Wan menggosok kepalanya, dan menyeret tubuhnya menuju pintu tanpa memakai sandal. "Terima kasih, Pengasuh Li," dia tersenyum canggung saat menerima teh itu, "Tolong bantu aku berterima kasih pada Tuan Muda Bai."

Pengasuh Li tersenyum dan melambaikan tangan, lalu dia menutup pintu.

Xiang Wan menghela nafas. Dia menaruh teh itu di atas meja dengan wajah gundah gulana, lalu dia melanjutkan pekerjaannya tanpa menyeruput teh itu sama sekali.

Saat itu, Xiang Wan menghabiskan waktu sekitar 15 menit sebelum mengembalikan konsentrasinya, karena di tengah-tengah, dia hampir terpancing oleh berita artis terkenal yang melakukan perzinahan. Tidak mudah bagi Xiang Wan mengembalikan konsentrasinya. Ketika dia menyelesaikan chapter itu, 40 menit telah berlalu.

Waktu yang ditampilkan di laptop adalah 11:58 p.m.

Ini adalah lomba melawan waktu. Setiap detiknya terhitung!

Xiang Wan mengunggah chapternya dengan kecepatan yang luar biasa. Editornya juga sangat luar biasa, karena chapter itu disetujui hanya dalam beberapa detik.

Akhirnya, Xiang Wan berhasil mengunggah chapter sebelum tengah malam. Tepat pukul 11, lebih 59 menit, dan 59 detik!

"Haha!" Xiang Wan merenggangkan tubuhnya. "Aku berhasil mengunggah tepat waktu! Aku sangat hebat!"

Komentar-komentar yang mendesaknya untuk update pada kolom review dan komentar, hampir menenggelamkan komentar yang lain.

Xiang Wan menyelesaikan update-nya dan mulai mencari pada komentar, dan menemukan banyak spekulasi-spekulasi tentang kasus itu, serta 'perang' harian antara penggemar pasangan RongFang dan RongGu...

Menarik sekali!

Imajinasi para pembaca memang lebih besar dari penulisnya.

Mereka akan memikirkan apapun seperti kuda surga yang meluncur ke langit, sangat kuat dan tidak terbatasi apapun.

Bahkan ada beberapa komentar yang sering bertabrakan dengan alur Xiang Wan...

Setiap Xiang Wan melihat komentar seperti itu, dia akan terkejut sesaat. Setelah itu, dia akan memperkuat kepercayaannya dengan alasan yang logis dalam kasus itu.

Berdasarkan bukti dan kondisi yang telah diketahui, ada banyak hal yang bisa disimpulkan... Memang ada apa lagi selain itu?

Karena itulah, kasus di bukunya bertabrakan dengan kasus yang benar-benar ada di dunia nyata tidak se-mengejutkan itu kan? Tapi Detektif Bai malah membuatnya menjadi masalah besar!

"Kelihatannya suasana hatimu sedang baik."

Tiba-tiba suara yang dingin datang dari belakang Xiang Wan, membuat tulang punggungnya membeku.

Dasar Bai Muchaun!

Setiap kali, Bai Muchuan muncul dengan cara yang dingin dan mengerikan, dan hal itu membuat Xiang Wan ketakutan.

Xiang Wan mengambil nafas dalam-dalam, sebelum dia berbalik. Dengan wajah yang tenang, dia bertanya, "Apa aku terlihat senang."

"Itu sudah tertulis pada wajahmu."

"Oh, baiklah. Jadi Detektif Bai sudah selesai membaca chapter terbaruku?" Xiang Wan memotong pada kasus itu, "Bisakah kamu memberitahu tentang kasus itu sekarang?"

Sesaat kemudian, Bai Muchuan mengambil kursi dan duduk di hadapan Xiang Wan, bertatap wajah.

"Setelah Ah Sheng mencoba bunuh diri, bagian saat dia terbangun, ketika dia berkomunikasi dengan psikolog kriminal, apa yang coba kamu sampaikan disana?"

Hmm, apakah ini sesuatu yang sulit dimengerti? Pikir Xiang Wan.

Oh , iya! Dia kan tidak belok.

Xiang Wan mengedipkan satu matanya. "Hanya sedikit komedi achillean, jangan dipikirkan."

Kedua alis Bai Muchuan sedikit mengerut. "Hanya komedi achillean?"

Xiang Wan memikirkannya sesaat. Lalu dia berkata: "Tidak juga, bukti apapun yang diberikan novel misteri tidak ditulis dengan santai. Dalam buku milikku, Ah Sheng laki-laki muda yang lumayan tampan dan pemalu. Dia ramah, tapi dia introvert dan mudah malu saat berinteraksi dengan orang lain. Er Niu sangat menyukainya. Tapi baginya, karena keadaan khusus atau pergantian gen biologis, dibandingkan wanita, dia lebih nyaman secara emosional dengan pria..."

"Katakan saja intinya!" Kedua alis Bai Muchuan saat itu mengerut erat.

"Ahem!" Xiang Wan menundukkan pandangannya. "Sederhananya, dia seorang kriminal dengan kecenderungan homoseksual."

Bai Muchuan mengangkat satu alisnya, namun tidak mengatakan apapun.

Xiang Wan memperhatikan ekspresi Bai Muchuan dan merasa ingin menggodanya. "Detektif Bai, apa kamu bisa mengerti perasaan itu?"

Bai Muchuan menatap tajam pada Xiang Wan. Dia memilih tidak menghiraukan pertanyaannya, dan lanjut bertanya: "Kenapa kamu pikir dia homoseksual?"

Kenapa aku memikirkan seperti itu? pertanyaan ini membuat Xiang Wan memikirkan masa lalunya.

"Sebenarnya, saat aku memulai karakter Ah Sheng, dia hanya karakter yang datar tanpa bermacam-macam detail. Apalagi ciri homoseksualnya, ketika aku mendiskusikan karakter Ah Sheng di grup obrolan tertutup, Er Niu memberiku pesan pribadi untuk memberi sugesti ini!"

Er Niu lagi?

Bai Muchan sedikit menyeringai. "Kamu suka menyalahkan orang yang sudah mati?"

Orang yang sudah mati tidak pernah berbohong!

Xiang Wan mengacak-acak rambutnya karena frustasi. "Kamu bisa langsung membuktikan ini. Semua di grup obrolan tahu kalau Er Niu seorang fujoshi... Oh, Detektif Bai tahu apa itu fujoshi kan?"

Bai Muchuan tidak langsung menjawab pertanyaan Xiang Wan.

"Aku akan membuktikannya!"

Saat Bai Muchuan mengatakan hal itu, dia menyipitkan kedua matanya yang gelap, dan tatapannya semakin dingin. "Apa kamu tahu dari chapter terbarumu itu, sekarang kamu selangkah lebih dekat menjadi tersangka kriminal?"

Apa-apaan?! Xiang Wan merasakan hal yang dingin di hatinya, dan dia menatap Bai Muchuan dengan ketakutan.

"Kalau Er Niu tidak keluar dari kuburnya untuk memberi kesaksian padamu, kamu tidak bisa menjelaskan kebetulan-kebetulan yang terjadi dalam kasus itu!" ucap Bai Muchuan acuh tak acuh.

"Dalam kasus ini, seolah kamulah direktur dari seluruh insiden, sedang bersembunyi di kegelapan! Semua hanya bermain peran, dan bergerak sesuai perkiraanmu. Xiang Wan, jangan bilang kalau kamu punya kemampuan untuk menerawang apa yang akan terjadi di kasus itu!"

"Apa yang kamu maksud? Detektif Bai, apakah Wang Tongsheng juga..."

"Tidak!" Bai Muchuan menyela. "Sesungguhnya, Wang Tongsheng bukan homoseksual. Tapi, dia telah dicabuli oleh seorang pria saat dia masih muda. Wang Tongsheng menyukai Er Niu, tapi itu tidak berarti dia mencintainya. Ketika dia sering bertemu Zhao Jiahang, mungkin itu perasaan hormat dari orang yang lemah pada orang yang kuat, dia sebenarnya memiliki pemikiran abnormal pada Zhao Jiahang..."

Mendengar Bai Muchuan membicarakan sesuatu yang 'abnormal' dengan cara yang tegas, Xiang Wan mengerutkan bibirnya.

"Er Niu dikenalkan ke Zhao Jiahang oleh Wang Tongsheng," lanjut Bai Muchuan. "Apa kamu pernah memikirkannya?"

Pada poin itu, Xiang Wan benar-benar tidak memikirkannya.

Dengan latar belakang Er Niu, dia tidak ada kesempatan untuk melakukan kontak dengan kalangan sosial tinggi seperti Zhao Jiahang.

Dengan Wang Tongsheng yang berperan sebagai perantara, hal itu tidak terduga tetapi masuk akal.

Xiang Wan menghela nafas ringan. "Bukankah Wang Tongsheng jatuh cinta pada Zhao Jiahang? Kenapa dia mengenalkan seorang wanita untuknya?"

Bai Muchuan tetap terdiam selama beberapa saat.

Tiga detik kemudian, dia berkata, "Dia akan lakukan apapun demi cinta."

Sejak awal hingga akhir, Zhao Jiahang tidak pernah tahu kalau lelaki muda itu sangat mencintainya.

Untuk membuat Zhao Jiahang bahagia, Wang Tongsheng memperkenalkan Er Niu, yang jatuh cinta pada Zhao Jiahang sepenuh hati, untuk menjadi istri simpanannya. Peran Er Niu adalah melahirkan bayi untuk Zhao Jiahang, agar dia memiliki pewaris.

Itu juga karena Wang Tongsheng sangat memahami Er Niu. Dia tahu kalau Er Niu tidak akan mengeruk uang dan dia tidak akan menjadi ancaman bagi Zhao Jiahang, karena latar belakangnya yang sederhana. Dan terakhir, orang seperti Er Niu sangat mudah diatur.

Bagaimanapun, emosi Zhao Jiahang pada wanita yang mengandung anaknya itu, berkembang lebih dari yang seharusnya.

Zhao Jiahang memiliki rasa yang tulus pada Er Niu, saat Wang Tongsheng menghabiskan hari-harinya dalam penderitaan, menutupi hubungan mereka berdua. Setiap hari bisa digambarkan sebagai siksaan baginya. Namun hubungan antara Zhao Jiahang dan Er Niu masih terbuka...

Dan Nyonya Zhao mengetahui hubungan itu.

Nyonya Zhao ingin Zhao Jiahang menyelesaikan hubungannya dengan Er Niu dalam waktu satu minggu.

Dan untuk Er Niu, dia diperdaya oleh kebohongan Wang Tongsheng dan mengira dia benar-benar takut dengan posisi Zhao Jiahang yang berpengaruh. Er Niu tidak ada pilihan selain mendengarkan Wang Tongsheng. Karena kesalahpahaman itu, Er Niu mulai memiliki niat jahat pada tipu daya Zhao Jiahang.

...Xiang Wan merasakan sensasi dingin di punggungnya.

Dengan sifat Nyonya Zhao, tidak ada solusi sempurna untuk masalah itu.

Kedua wanita itu memiliki niatan jahat dan mereka berempat menghitung pilihan-pilihan mereka.

"Jadi... siapa yang mengotak-atik SUV itu?"

Xiang Wan sangat penasaran dengan jawaban dari kasus itu.

Namun, Bai Muchuan perlahan berdiri dan melihatnya ke arah bawah dari tingginya.

"Sekarang sudah larut, aku harus beristirahat beberapa jam. Kamu harus begadang untuk menyelesaikan chapter selanjutnya. Aku akan menunggu jawabanmu, Nona Direktur!"

"..."