Chereads / Last For You / Chapter 26 - Mulai Terungkap

Chapter 26 - Mulai Terungkap

Perlahan kelopak mata Valery terbuka,mata Valery berusaha menyesuaikan dengan situasi asing yang ia alami saat ini,sebuah kamar dominasi warna putih,Valery sadar jika ini bukan kamarnya di apartemen,dan ranjang yang ia tempati bukan miliknya. Valery bangun dari tidurnya dan melangkah ke arah jendela.

"Ternyata yang aku alami semalam bukan mimpi,dan dimana sekarang aku berada", dari atas balkon kamar Valery bisa lihat bangunan megah,lebih tepatnya sebuah mansion. Dengan samar-samar terdengar derap langkah seseorang mendekat ke arah Valery. "Kau sudah bangun Valery", sapa suara berat itu, "Valery masih belum membalikan badan,sekujur tubuhnya gementar namun tidak membuat Valery ingin melarikan diri", "masuklah kedalam,kau akan kedinginan jika terus disana,aku sudah menyiapkan sarapan untukmu", namun Valery masih belum bergeming dari tempatnya, jika pria yang bersama saat ini adalah Ken,Valery belum bisa percayai itu.Selama ini ia sudah salah menebak bahwa Kenneth bukanlah Ken.

Pria tampan ini kemudian mendekat dan menutipi tubuh Valery dengan sebuah kain,"kau akan masuk angin Valery,masuklah".

Valery kehilangan kata-kata,dan mulutnya terkunci dengan rapat, jika pria yang di depannya ini sangat tenang dan berbeda 180 derajat dengan pria barbar yang sering dikatai Valery. Ia kembali menatap wajah pria dihadapannya, "aku membencimu,amat sangat membencimu",guman Valery, namun masih bisa dei dengar oleh pria tampan itu.

Biarkan aku pergi,dan aku pastikan kalian akan menerima balasanku. "Kau tidak akan pergi Valery sampai kau mendengar semua penjelasanku,setelah itu biarlah kau akan memutuskan membenciku,aku tidak akan memaksamu.Namun untuk saat ini kau harus makan terlebih dahulu Valery.

Valery memandang wajah pria dihadapannya dengan sendu,namun ia masih bisa menyempatkan diri untuk mencicipi makanan yang disediakannya."Sekarang jelaskan,siapa kau sebenarnya tanya Valery",Setidaknya habiskan dulu makananmu. Valery sangat tidak sabar ingin rasanya ia pergi dari hadapan pria ini. "Aku harap setelah mendengar ceritaku,semua keputusan ada padamu Valery". Sepuluh tahun lalu saat kejadian itu,aku tidak tau mengapa sampai kau bisa ada di rumahku saat itu,sehingga kau bisa disalahkan atas insiden itu", "bukankah kau mengirimku pesan ponselmu,menyuruh aku untuk datang ke rumahmu waktu itu".

"Dengar Valery,saat itu aku kehilangan ponselku waktu masih disekolah,sehingga aku pulang ke rumah tanpa membawa ponselnya,dan di waktu yang sama,aku hendak pergi ke bandara untuk menjemput ibuku, saat itu ayah dan ibuku telah bercerai dan aku bersama saudaraku juga mendapat hak asuh masing-masing kedua orang tuaku,saudara kembarku yang kau kenal sekarang,dia adalah Kenneth,namun waktu itu Kenneth sedang berada di Belanda,sehingga hanya aku yang ada sendiri dirumah ,ibuku yang baru datang dari London,namun saat itu seseorang menyelinap kedalam kamarku dan memukul kepalaku dengan sebuah balok,dan menusuk perutku dengan pisau dan mengenai lambungku,saat itu orang itu lalu pergi menghilang di ikuti seseorang wanita yang ukuran tubuhnya sama sepertimu,ia memiliki warna rambut coklat. Dan samar-samar aku mendengar pintu kamarku terbuka,hanya kau yang ku kenali datang disaat itu.Kau menolong aku dengan melepaskan pisau itu dari perutku,namun aku langsung tidak sadarkan diri.

Valery menjadi sesak mendengar cerita pria yang dihadapannya,"kau tau Ken,saat itu aku berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkanmu dari maut,aku sangat bingung dan tiba-tiba aku dibawah ke kantor polisi". "Sepertinya doamu terkabul Valery saat itu ibuku telah tiba disana ia mengikuti aku dengan ambulans ditengah perjalanan jangtungku berhenti berdetak,dan aku telah dinyatakan meninggal pada saat itu. Ibuku tetap bersikeras untuk membawaku ke London,bagaimanapun aku tetap adalah tanggung jawabnya,padahal ayahku telah meminta untuk memakamkan aku disini Los Angeles, tapi ibuku bersikeras untuk membawa aku ke London,tempat kelahirannya agar ibuku bisa selalu mengurus aku disana,saat semua sudah dipersiapkan dan tubuhku akan dipindahkan pada peti mati,sebuah mujizat terjadi Valery,aku merespon dengan menggerakan tanganku,awalnya para petugas itu menjadi takut dan memberitahukan pada ibuku,namun ibuku segera mamanggil dokter dan memeriksa kondisiko,sarafku masih berfungsi dan menunjukan respon walau sangat kecil.Saat itu aku dipasang berbagai peralatan dan ibuku membawa aku ke London.