Freya pergi ke Time Square Mall dengan Zara. Mereka berjalan ke bus stop Sun KT yang jaraknya tak jauh dari sekolah mereka yaitu Sudo Girl'S High School yang ada di distrik Dokjang . Perjalanan dari Bus Stop Sun KT ke Bus Stop Time Square adalah sekitar 30 menit, wajar saja Time Square mall berada di distrik Yeongdeungpo.
Mereka berdua, Zara dan Freya adalah sahabat sejak SMP. Mereka satu sekolah dari SMP hingga sekarang SMA. Mereka telah duduk di bangku SMA kelas satu sekarang.
Mereka berdua berjalan menyusuri trotoar di sekitar Bus Stop Time Square mall.
Zara dan Freya berjalan dengan riang gembira menikmati hawa dingin musim gugur.
Daun- daun sudah mulai berguguran, angin semilir berhembus menusuk tubuh. Mereka mengeratkan syal mereka di leher agar tak ada angin yang bisa menembus masuk menyentuh mereka. Mereka mengenakan rok yang amat pendek namun dipadukan dengan kaos kaki panjang yang sampai di atas paha berwarna hitam. Mereka juga tak lupa memamai penutup telinga yang akan menjaga kehangatan telinga mereka dan sarung tangan tipis untuk sekedar tak kedinginan.
Daun maple satu persatu jatuh berguguran, Freya menangkap satu maple orange yang sudah hamoir berwarna kuning.
Ia membuka telapak tangannya untuk menjadi bantalan jatuhnya daun tersebut. "Daun yang malang, kamu harus gugur di musim ini..."
"Ga usah lebay deh Freya... Daun doang, udah waktunya mati, namanya musim gugur... ini emang lifetimenya udah abis jadi ga perlu dikasihani!"
Freya mengantongi daun tersebut di blazer seragam sekolahnya tak mempedulikan perkataan Zara.
Mereka pun akhirnya tiba di Time Square Mall.
Zara pun berjalan duluan di depan, sementara Freya mengikutinya dari belakang. Zara meraih tangan Freya.
"Ayuk kesini Freya..."
"Mau kemana Zar?"
Zara ternyata mengajak Freya masuk ke toko pernak- pernik lucu ala cewek.
Zara pun meraih sebuah topi lucu dan mencobanya sambil berkaca lalu tak lupa Ia mengeluarkan gadgetnya untuk mengambik foto selfie.
Setelah itu Zara menarik kacamata yang ada dipajangan dan memasangkannya di mata Freya.
Freya pun berkaca dan tak lupa mengambil gadetnya juga untuk foto selfie.
"Yippoyo..." puji Zara.
"Nodu! Neom yeppo!" puji balik Freya.
Setelah beberapa lama, mereka memilih apa yang ingin dibeli lalu mereka pun keluar dariq toko pernak- pernik tersebut.
Mereka pun kini masuk ke toko baju wanita yang lucu- lucu.
Mereka pun mengambil beberapa baju untuk dicoba.
Freya mengambil 3 dress, salah satunya adalah dress kota- kota kunung hijau dengan model atasan seperti jubah.
Zara sendiri mengambil 3 dress dan dua pasang setelan, salah satunya adalah tanktop pink dengan corak surfing girl dengan bawahan rok mini jeans.
Mereka pun keluar dari ruang ganti baju mereka.
Mereka pun saling berkaca di kaca yang full tubuh mereka, berjalan layaknya pragawati.
"Kalo ketahuan Freya belanja banyak gini, Mami Freya bisa marah nih..."
"Ah, gitu aja repot! Mami Mami tiri ini, kalo dimarahin sama Mami kamu tinggal laporin aja ke Appa! Gampang kan?"
"A... Zara..."
"Lah, emang bener kan? Ngapain takut sama IBU TIRI? Ibukota lebih kejam dari Ibu tiri tahu!"
Freya hanya geleng- geleng.
Zara mengeluarkan kartu andalannya untuk membayar tagihan baju yang dibelinya, sedangkan Freya harus merogoh dompetnya, merelakan uang jajannya untuk beli baju.
"Kamu sejak kapan dikasih CC sama orang tua kamu Zar?"
"Baru kemarin!"
"Hm... enaknya!"
"Iya dong!" ujar Zara bangga.
Mereka pun akhirnya keluar dari toko baju tersebut. Zara membeli 2 dress dan satu setelan baju sedangkan Freya hanya membeli satu dress saja.
"Pulang kan sekarang?"
"Hah pulang?" Zara menatap jam tangannya. "Belum waktunya latihan!"
"Sebelum latihan ga mau pulang dulu ke rumah?"
"Ga usah! Besok Sabtu ini, libur! Langsung aja kita ke sanggar pulang dari sini ga usah balik ke rumah!"
"Yaudah deh!" Freya pun menurut.
"Nah gitu dong!"
Zara pun melirik sebuah toko di sebelah kirinya.
Ia pun menarik tangan Freya.
"Apa lagi Bel?"
"Ikut aja udah!"
Freya terkejut Zara mengajaknya untuk masuk ke toko pakaian dalam.
"Mau ngapain kesini?"
"Ya mau beli bra dan cd lah masak beli ttokpokki!"
Freya pun pasrah digandeng masuk ke dalam toko pakaian dalam tersebut.
Zara pun menuju ke sebuah gantungan bra.
Ia menatap bahagia, sebuah bra dengan pad tinggi dan memiliki aksen pita dan renda berwarna nude.
"Ini Fre?"
Freya bergidik menatap bra pilihan Zara. "Zara ma pake itu? IH,kaya tante- tante!"
"Tante aku ga segaul ini make bra yang begini deh!"
Zara menambil satu bra lagi kini yang dipilih adalah sebuah bra sepasang dengan cd nya untuk berenang bermotif flamingo.
"Fre, ini bagus gak?"
Freya terkejut. "Zar, kamu mau berenang Cuma pake two piece?"
"Udah gede ini, aku mau beli baju renang two piece yang begini!"
"Malu tahu..." Freya meringis.
"Dih, ini tuh lucu!"
"Lucu sih lucu, tapi malu makenya!"
"Ye... makenya ya kalo ga di kolam renang ya dipantai biar ga malu, kalo ke sekolah pake ini ya iya malu banget lah!"
Zara pun memilih bh dan baju renang tersebut dan memasukannya ke keranjang plastik transparan yang tersedia.
Zara pun mengantri membayar ke kasir.
Zara berada di antian seorang pria dengan sweater hitam yang mana kepalanya ditutupi kupluk.
Pria tersebut pun selesai membayar.
Zara melihat ke arah pria tersebut namn wajahnya tertutup masker hitam. Zara pun menatap mata pria tersebut seakan dia pernah melihatnya.
Zara pun buru- buru membayar di kasir barang belanjaannya.
"Makasih!"
Zara pun selesai membayar di kasir, lalu ia menarik tangan Freya keluar dari toko tersebut.
"Zar, mau kemana sih?"
"Aku tadi abis liat ada cowok yang mirip banget sama copet yang kemarin nyopet dompet ahjumma di bus!"
"Loh, emag mirip banget?"
"Iya pasti, sama kok! Tatapan matanya sama!"
"Mata?"
"Pencopetnya juga pake masker dan kupluk hoodie, sama kaya cowok yang tadi keluar!"
"Trus gimana?"
"Kamu masih ada kan air minum mineral di tas?"
"Masih kok!"
Zara pun membisikan rencananya.
Zara pun berhasil mengikuti pria tersebut hingga parkiran bersama Freya.
Freya dan Zara berlari mendekati pria yang dimaksud.
Zara menarik hoodie yang terpasang di kepala pra tesebut. Freya dengan cepat menyiramkan air dari botol air mineralnya ke wajah tersebut.
Freya tak berani menatap ke depan.
Otomatis Pria tersebut marah besar.
"Bangke! Sialan! Apa- apaan ini? Siapa kalian?"
Pria tersebut pun membuka maskernya yang basah.
Zara pun sadar siapa yang ada di hadapannya. "Loh... bukannya Oppa, Oppa artis ya?"
"Kalian dari tadi membuntuti saya? Jangan- jangan kalian sasaeng fans ya?" Pria tersebut membelalakan matanya memelototi keduanya. "Saya laporin ke polisi kalian berdua, masih kecil udah berani jadi sasaeng!"
**