Sudah beberapa hari kelompok Ma'an berada di desa Tempest. Banyak informasi informasi yang berhasil mereka dapatkan dari desa, termasuk penduduk penduduk yang hidup di desa. Mereka menyadari bawha kehidupan di desa ini sangat makmur meski jumlah penduduk masih sangat sedikit jika di bandingkan daerah lainnya. tapi, pengaturan struktur pemerintahan dan kependudukannya sangat terperinci.
Hal yang paling membuat mereka terkejut adalah, pengaturan pasukan dari desa. Mereka berpikir mereka salah mengira tapi memang benar, pengaturan pasukan sangat-sangat terperinci dan detail. Mulai dari infantri, archer, mage, suport, dan bahkan tankerpun ada. Sebuah desa dengan banyak macam pasukan seperti ini sangat membantu dalam perkembangan. Apalagi, lokasi ini yang dulunya tabu membuat desa ini menjadi sangat rahasia dan akan mempermudah perkembangannya.
Ahirnya waktu untuk mereka pergi pun tiba, mereka ber 7 sekarang sedang berdiri di perumahan apung di atas danau yang telah jadi beberapa waktu lalu. Ini juga tempat mereka menginap, karena mereka notabene berasal dari wilayah perairan jadi mereka sangat nyaman hidup di wilayah yang elemen airnya sangat tinggi. Jadi setelah perumahan itu baru saja selesai di bangun mereka langsung tinggal di tempat itu.
Mereka sekarang sedang berada di bangunan utama desa dimana Rifki duduk di kursi utama di ruangan dan yang lain berdiri. Yang pertama berkata adalah Ma'an.
"Tuan jika boleh apakah aku bisa meminta sesuatu hal sedikit?" jelasnya sembari membungkukkan badan, etiket seorang memohon kepada orang dengan kedudukan lebih tinggi.
"Kau bebas untuk mengungkapkan isi fikiranmu?" jawab Rifki dengan santai.
"Saya berkeinginan untuk meninggalkan beberapa murid saya yang masih muda dan belum berpengalaman di sini. Selain sebagai pelatihan mereka, itu juga bertujuan untuk memperkuat desa anda. Meski mereka masih sangat muda dan belum berpengalaman, tapi kekuatan mereka setara dengan beberapa orang prajurit." jawab Ma'an dengan hormat.
"Mereka juga akan mematuhi setiap perintah dan larangan dari anda tuan" tambahnya.
Setelah memikirnya sedikit lebih lama Rifki ahirnya menyetujui permintaan Ma'an dan mengijinkan muridnya untuk tinggal di desa ini. Ma'an meninggalkan Danny, Diyosa, dan Amatari. Mereka bertiga adalah muridnya yang baru dan mereka juga masih dalam proses berkembang jadi dia berfikir bahwa muridnya akan semakin membaik jika di tinggalkan di sini.
Hal ini sudah mereka diskusikan sebelumnya dan mereka bertiga menyetujui hal ini, meski ada penolakan awalnya tapi mereka ahirnya menyetujuinya. Setelah kelompok Ma'an pergi Rifki langsung memerintahkan Poseidon untuk berurusan dengan Danny dan Pandora akan mengurus Diyosa dan Amatari.
Rifki lalu pergi ke tempat Abima, dia mendapat laporan bawha Abima berhasil menangkap seekor hewan berspesies langka, dia juga ingin sekalian mengunjungi Shiro dan Kuro yang sudah lama tak dia liat. Setelah sampai, dia di sambut dengan sebuah ledakan yang sangat besar di pusat peternakan.
Dhuuuaaaaar
Asap membumbung tinggi dari kejauhan, sekarang peternakan di bagi menjadi beberapa bagian. Itu ada wilayah peternakan penghasil dan perternakan non penghasil. Untuk hewan atau monster yang bisa menghasilkan sesuatu untuk konsumsi penduduk, di kelompokkan ke penghasil. Sedangkan untuk srigala, beruang gunung, atau kuda rimba yang tak dapat menghasilkan, di kelompokkan di non penghasil. Mereka adalah hewan atau monster untuk pengembangan kemiliteran.
Rifki bergegas ke arah ledakan itu, dia memiliki fikiran kasar apa yang sedang terjadi di sana karena laporan dari Pandora tentang apa yang di temukan Abima. Saat dia tiba, Rifki melihat seekor kadal berukuran raksasa. Kadal itu memiliki sisik seperti ular, kaki seperti harimau namun kepala dan badan seekor kadal.
Saat Rifki tiba, dia sedikit terkejut dengan monster yang berada di depannya ini. Dia memiliki kemiripan 80% dengan naga(Naga di mitologi barat). Perbedaannya hanya terletak di tanduk dan sayap, jika naga yang ada di mitologi mitologi memiliki sayap dan sebuah tanduk naga, ini tak memilikinya. Dan juga ukuran dari hal yang mirip naga ini sedikit lebih kecil dari seekor Kambing.
Nama : Dragozard
Ras : Fire Lizart
Kualitas : C-
Hp : 1000/1000
Mp : 100/100
Keterangan : Ras yang memiliki sedikit jejak darah naga, meski hanya sedikit namun mempengaruhi kekuatan tempurnya secara signifikan.
Melihat deskripsi ini Rifki sedikit mengangkat senyuman, benar-benar ada naga di dunia ini. Dia berangan-angan memiliki sebuah pasukan yang semuanya mengendari seekor naga.
'itu pasti akan menjadi hal yang mengagumkan' Fikirnya.
Dragozard ini sedang bertengkar dengan Kuro dan Shiro, meski dia memiliki garis keturunan naga tapi lawannya adalah Kuro dan Shiro yang adalah seorang magic monster yang memiliki kecerdasan. Rifki masih tak tau bagaimana ada ras magic monster di dunia ini. Tapi yang pasti ras itu adalah ras yang akan menjadi lawan yang sangat tangguh. bagaimana tidak, sebuah ras yang mendapatkan pencerahan dari energi dunia jelas bukan ras yang bisa di anggap enteng.
Meskipun begitu, Dragozard tak kalah melawan mereka berdua, dia sedikit-sedikit juga memberikan luka ke Shiro dan Kuro. Dengan darah yang sangat banyak 1000 poin, mereka akan mengandalkan konsentrasi dari masing masing pihak untuk menentukan siapa yang mengahiri pihak lawan.
Saat Rifki tiba dia langsung menengahi mereka ber 3 dan menenangkan Shiro dan Kuro. Mereka yang lama tak menemui Rifki langsung tenang dan berlari ke pelukannya. Dragozard yang belum mengetahui siapa Rifki mengacuhkannya dan mengambil makanan yang mereka perebutkan.
Shiro dan Kuro tak mempedulikan Dragozard dan membiarkan dia mengambil makanan itu. Mereka melekat ke Rifki dan bermanja manjaan di pelukannya. Setelah pertempuran mereka selesai Abima yang tak terlihat tiba tiba datang ke arahnya dia membungkuk dan berkata kalau dia sebelumnya sedang pergi ke lokasi lain untuk memberi makan hewan lain.
Dia baru berusaha kembali saat melihat ada ledakan dan awan yang menjulang ke langit, hewan hewan lain yang menyingkir karena pertempuran mereka juga mulai kembali ke daerah pusat untuk makan. Rifki lalu memerintahkan untuk Kuro dan Shiro di urus Abima dan dia memeriksa Dragozard.
Tak salah lagi ini benar benar sangat mirip dengan seekor naga, mulai dari mata gigi bentuk kaki ekor dan tubuhnya sangat mirip. Hanya berbeda sayap dan tanduk saja, yang lebih mengejutkan lagi adalah, dia memiliki skill untuk menyemburkan api.
Dragozard tak menghindari pemeriksaan Rifki, dia tau bahwa orang yang telah memungutnya adalah bawahan dari orang yang tengah mengamatinya ini. Meski dia hanyalah seorang hewan tapi dia memiliki pemikiran dasar yang sedikit pintar.
Setelah mengamatinya lebih lama lagi Rifki pergi dan meninggalkan Dragozard itu, sebenarnya dia ingin melakukan kontrak darah dengannya namun setelah di fikir-fikir lagi Rifki mengurungkan fikirannya itu.
Dia lalu berbincang bincang sedikit dengan Abima, dia mengetahui Abima menemukan Dragozard itu di sebuah reruntuhan yang terlihat seperti istana, di sana Dragozard terluka akibat pertarungan, banyak luka di tubuhnya yang mengakibatkan dia tak bisa melakukan apa apa.
Saat Abima menyelamatkannya, Dragozard tanpa kesulitan menerima penjinakan Abima dan mengikutinya kembali ke desa. Selain itu dia juga menjelaskan bahwa di reruntuhan itu ada mahluk Undeat berupa tengkorak, Abima merasa bahwa reruntuhan itu tak biasa. Mendengar cerita Abima Rifki langsung bergegas kembali ke desa dan memanggil Pandora untuk menemuinya.
"Apakah ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Pandora saat dia baru saja datang.
"Katakan padaku laporan tentang Reruntuhan" tuntut Rifki.
"Lapor tuan, maafkan saya karena tak langsung melaporkan ke anda tentang ini, namun Poseidon mengatakan kepada saya bahwa dia ingin menguji party goblin dan beberapa pasukannya untuk menyelidiki reruntuhan itu tuan. Mereka baru berangkat beberapa hari lalu" jelas Pandora sedikit menundukkan kepalanya.
"Emm jadi begitu, baiklah segera laporkan jika ada perkembangan lebih lanjut tentang labirin ini" Jelas Rifki.
Setelah itu, Pandora tak langsung pergi dari hadapan Rifki dan malah menundukkan kepalanya. Melihat ini Rifki tak bisa menahan senyum dan bertanya kearahnya.
"Apakah ada hal lain?"
"Um... anu.. tuan.... bi-bisakah aku me-me.." Pandora tak bisa menahan kegugupannya saat ingin berbicara dengan Rifki.
"Jangan bertele-tele itu bukan gayamu, jika ada yang kau mau katakan katakan saja. Lagi pula tak ada orang lain di sini" Jelas Rifki.
"Bolehkah hamba melayani anda?" setelah mengatakannya Pandora mengarahkan kepalaya ke bawah hingga mukanya tenggelam ke arah dadanya yang besar itu.
Melihat Pandora meminta layanannya dan bersikap malu-malu ini membuat Rifki tertawa terbahak bahak. Memang jika Rifki tak meminta sebelumnya, Pandora sama sekali tak berani meminta hal itu ke pada Rifki. Setelah beberapa kali melakukannya dia tanpa sadar sudah sedikit ketagihan dengan kegiatan itu.
Beberapa hari ini anehnya Rifki tak menyuruhnya untuk melakukan itu dan membuatnya sangat frustasi, ahirnya hari ini dia tak bisa menahan lagi dan mengucapkan kata-kata yang memalukan tersebut. Namun jawaban Rifki membuatnya merasa rileks dia mengira bahwa tuannya akan marah karena dia terlalu fulgar ternyata Rifki menerima permintaannya.
Rifki berjalan dan mendekat ke arah Pandora yang berdiri dengan muka tertanam ke payudara dan mengarahkan mulutnya ke telinga Pandora. Dengan kelembutan bagai kapas Rifki berkata.
"Ayo pergi ke kamarku dan akan aku berikan kamu apa yang kau mau" bisik Rifki dengan lembut sembari menjilat telingan Pandora sedikit.
Pandora terkejut dengan ini dan dia tiba-tiba mengerang dan seperti menahan sesuatu lalu dia tiba-tiba jatuh kepelukan Rifki dan memeluk Rifki dengan erat-erat.
"Baik tuan" Meski mengatakan kata-kata tersebut tapi Pandora sama sekali tak bergerak dari pelukan Rifki. Dia menekuk sedikit kakinya dan menangkupkannya ke dalam.
Melihat ini Rifki hanya tersenyum dan mengangkat kaki Pandora sembari menggendongnya dengan kedua tangan Rifki. Pandora yang di angkat Rifki tak bisa bereaksi apa-apa, dia hanya memeluk Rifki dengan erat seperti takut akan kehilangannya. Ahirnya Rifki membawa Pandora ke arah kamarnya, dan sore di desa Tempest di takdirkan untuk menjadi sore penuh cinta.