Naumi yang masih menangis di depannya membuat hati Ilham tak tega kepadanya tetapi dia tak bisa berbuat apa apa karna dia tidak mencintai dan tidak bisa menghiyanati mutia calon istrinya
" Naumi maafkan aku, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu dan tidak mungkin bagiku untuk menghianati mutia. aku permisi" ilham berdiri dan memasukkan kartu undangannya ke dalam tasnya karena tak tega memberikannya pada Naumi, takut penderitaannya akan lebih para
Dari kejauhan Rina memperhatikan Naumi yang menangis di meja sendirian, 15 menit kemudian Rina datang dan mengajak Naumi pulang dan mengantarkannya
Reza yang dari tadi bingung kemana Naumi pergi dari tadi pagi melihat Mobil Rina memasuki halaman rumah Naumi. dia berjalan kesal ke arah rumah itu dalam hatinya berniat ingin memarahi mereka.
Tapi apa yang di lihat Reza di luar perkiraannya Naumi menangis di ruang tamu sambil memeluk Rina. seakan tidak mengerti dia memandang Rina soalah bertanya pada rina melalui batinnya. tapi Rina hanya memberi isyarat dia untuk duduk
"ada apa?" tanya Reza
Naumi yang mendengar suara Reza berbalik dan kemudian reza duduk di sampingnya. dengan tetap menangis Naumi memeluk Reza yang duduk di sampingnya.
"Dia tidak mencintaiku, dia juga tidak memberikan aku kesempatan" Naumi seolah mengadu padanya. dan kemudian menceritakaan apa yang terjadi kepadanya.
setelah hampir 1 jam Naumi menceritakan apa yang terjadi dengan menangis Naumi merasa kelelahan, dan kemudian tertidur di atas bantal yang diletakkan Reza di pangkuannya. melihat Naumi sudah tertidur Rina pamit pulang.
lama Reza menatap dalam wajah Naumi yang memerah dan di bagian mata terlihat bengkak. dalam hati dia berkata " apakah sesakit itu? dasar gadis manja kau membuatku khawatir." Reza terus memandangnya dan merasakan hati yang hancur persis seperti yang Naumi Rasakan. tanpa sadar akhirnya dia tertidur di kursi rumah Naumi.
kesokan harinya Reza mengajak Naumi untuk ke pantai, tanpa banyak bertanya Naumi mengikuti Reza. Rina yang telah sampai duluan menyiapkan segala keperluan mereka untuk bertamasya dan untuk menghibur hati Naumi yang sedih.
Bermain pasir di tepi pantai, banana boot, terjun payung semua permainan air , Naumi terlihat bahagia bersama mereka seolah itu dapat menghilangkan stres nya. Mereka melewati hari yang gembira tidak terlihat lagi kesedihan di mata Naumi.
Karna mereka bersahabat jadi mereka tau bagaimana cara menyenangkan hati yang lain
sambil menikmati cemilan mereka Dengan Naumi yang meletakkan kepalanya pada pangkuan Rina. dan sesekali Rina menyuapkan potongan buah ke mulut Naumi..
" kita seperti keluarga kecil ya, kau ayah( menunjuk Reza) dan aku ibu ( Rina menunjuk dirinya sendiri) dan ini anak kita" sambil mengusap kepala Naumi.
" aku lebih seperti lelaki yang berpoligami" tanpa sadar Reza mengeluarkan perkataan seperti itu, dia agak terkejut melihata ekpresi Rina dan Naumi
" Jangan mimpi" jawab Naumi sambil tertawa
" Oh ya, bulan depan aku mau intersip ke Bali" Reza melihat dalam ke arah laut
" benarkah? aku akan merindukanmu" Naumi memandang ke arah Reza
" aku akan pulang kalau aku dapat Libur" mereka saling memandang
" Aku seperti obat nyamuk orang lagi pacaran" kata Rina menimpali
" Sorry sorry... " Naumi memeluk Rina dan mereka tertawa...
" apa hanya kalian berdua saja yang akan saling merindukan? bagaimana denganku?" Rina berpura pura marah
" makanya kalian harus cari kerja jangan Main dan belanja mulu!" Reza menasehati.
" Aku mau jadi ibu rumah tangga" Naumi menarik pelukannya dari Rina
" Apa kau mau menikah?" Reza menjawab spontan kemudian muka Naumi terlihat murung kembali karna menyinggung tentang pernikahan.
seakan tersadar melihat ekpresi Naumi Reza meminta maaf tapi Naumi kembali meneteskan air mata.
" sebenarnya aku g mau nangis tapi air mata ini turun sendiri" Naumi sambil menghapus airmata nya sendiri
" maafkan aku" Reza memeluknya " mari kita cari pekerjaan untuk mu agar kamu punya kesibukan" Reza sambil melepaskan pelukannya
" iya hayo kita cari" kata Rina bersemangat
" mari kita mulai dari membuat CV kalian terlebih dahalu, aku handal dengan ini" jawab Reza sambil mengeluarkan leptop nya dari tas.
akhirnya mereka disibuk kan dengan membuat CV dan lamaran pekerjaan sambil makan cemilan dan menikmati pantai di siang menuju sore.
saat mereka sibuk tiba - tiba telpon genggam Rina berbunyi ternyata itu dari Ilham.
"halo...." Rina menjawab
" Rina jam berapa kau akan pulang?" tanya Ilham pelan
" mungkin agak sore, kenapa kak?
" bisa tolong ambilkan baju penganten ku di rumah Mutia soalnya aku masih ada miting sebelum cuti" Ilham memohon
Rina memandang Naumi seakan bingung, bagaimana caranya, dia akan pulang di antar Naumi dan Reza. jika dia menjemputnya bagai mana dengan perasaan Naumi melihat baju itu. Rina terus berfikir sementara Dia tak mampu menolak apermintaan kakak sepupunya.