Naumi yang masih setia di barisannya selalu tersenyum karna bahagia melihat pesta pernikahan itu, kemudian tiba lah giliran mereka memberi selamat, Reza berjalan duluan kemudian di ikuti Naumi dan Rina.
"selamat ya kak" Naumi memberi selamat pada Ilham. dan Ilham hanya diam tanpa kata. Naumi melangkah selangka menuju Mutia
" Selamat kak Mutia, semoga kakak selalu bahagia" Naumi memberi selamat dengan tulus kepada Mutia
" Selamat juga buat kamu sayang, semoga kita bisa rukun selamanya" Mutia memeluk Naumi dengan kadih sayang. ntah apa yang ada di benaknya saat iti namun kehadiran Naumi bukan memberi derita padanya tapi menambah kebahagiaannya malam iti
" jangan membenciku" Naumi mulai bergetar mengeluarkan air mata
" jangan menangis sayang, nanti kau merusak suasana bahagia kita. hayo kita foto dulu biat kenangan...." Mutia melepaskan pelukannya
Diawali dengan foto berlima, di mulai dengan Reza, Naumi, Ilham, Mutia dan Rina. kemudian saat sebelum bubar Mutia menarik Naumi untuk foto bertiga, Naumi sumbringah. Ilham tak dapat mengelak denga permintaan Mutia, mau tidak mau Ilham haris tersenyum. tanpa di sadari Rina yang juga mengambil Foto demgan hanponnya mengambil gambar Naumi dan ilham saja tanpa Mutia. " ini hadiah kecil untuk mu Naumi dan maafkan aku kak mutia" hatinya berbicara
Setelah selesai acara Naumi kembali kerumahnya di antar Reza, sementara Mutia dan Ilham menikmati bulan madunya. Saat sampai di rumah Naumi membersihkan diri dan kemudian hendak tidur ketoka sebuah pesan singkat muncul. setelah di buka ternyata itu sebuah foto dari Rina
" π'ini hanya hadiah kecil, selamat jadi istri sahabatku sayang, bahagia selaluππ' "
bunyi caption dari foto itu
π "terima kasih sahabatku sayang ππ"
Naumi tersenyum memandangi foto itu dan terus melihatnya, rasa bahagia di hati nya sangat menggebu dan tertidur sambil melihat foto itu.
π " pagi ini kami akan berangkat ke thailand untuk bulan madu, seminggu lagi baru pulang, tinggal lah dulu di rumahmu. aku jemput seminggu lagi "
bunyi pesan singkat dari ilham, setelah di paksa oleh Mutia untuk memberi tahu Naumi agar Naumi tak menunggu Ilham menjemputnya.
Naumi yang kaget ketika melihat pesan itu membalas dengan riang
π " oke, bahagia ya di sana, aku tunggu..."
Mutia yang ikut membaca pesan singkat itu tertawa kepada Ilham...
" kenapa tertawa?" Ilham heren
" aku heran aja, dimana mana tuh kalau istri pertama pergi jalan jalan tu istri kedua minta ikut, ini malah nyuruh bahagia disana." Mutia masih tertawa
" itu hanya akal akalan dia saja" Ilham masih marah pada Naumi
" tapi kamu beruntung kedua istrimu cantik dan g kelahi alias Rukun" Mutia masih mengejeknya
" itu karna belum saja" Ilham masih membalas
" jadi kamu pengen kami bertengkar memperebutkan mu?" Mutia masih dalam senyumnya menggoda suaminya yang muali bete
" aku g pengen merusak rumah tangga kita denga orang ketiga, aku g mai diperebutkan, aku hanya inginkan kamu seorang" perlahan Ilham memeluk istrinya itu
" asal kau tau, kau tidak akan diperebutkan, Dia akan mengalah demi kamu, karna dia tidak berniat memiliki mu, cintanya tulus. aku bisa merasakannya" Mutia membalas pelukan suaminya seraya berkata di dalam hatinya " aku takut kamu jatuh cinta pada ketulusannya"
sorry karna kemaren sibuk terus jd g sempat nulis βΊπ