Chereads / Sisa Hidupku Adalah Untukmu / Chapter 56 - Ia Melakukannya dengan Sengaja!

Chapter 56 - Ia Melakukannya dengan Sengaja!

Ketika Yu Yuehan tiba di pintu, bayangan Nian Xiaomu yang sedang memegang mangkuknya dan memakan mi dengan penuh kepuasan terlintas di pikirannya. Pria itu menghentikan langkahnya.

Yu Yuehan berbalik ke arah orang yang terpana di belakangnya dan membuka mulutnya untuk berbicara.

"Siapkan semangkuk mi sekarang dan antar ke kamarku."

Selesai berbicara, sosoknya yang tinggi menghilang dengan cepat melewati pintu.

Nian Xiaomu yang masih termangu tertinggal di belakangnya.

Nian Xiaomu adalah seorang perawat, bukan seorang koki atau pun pengasuh. Mengapa ia harus memasakkan mi untuk pria itu?

Lagi pula, sekarang tengah malam. Sudah bukan jam kerjanya!

Nian Xiaomu mengutuk pelan atas ketidakadilan yang ia hadapi, tapi ketika ia teringat bagaimana ia telah menumpahkan yogurt ke tubuh pria itu, Nian Xiaomu menundukkan kepala dan menyeret kakinya ke dapur untuk memasak mi.

Saat ia tiba di lantai atas dengan semangkuk mi, pintu kamar tidak tertutup.

Ketika Nian Xiaomu hendak memasuki kamar itu, ia bertubrukan dengan Yu Yuehan, yang baru keluar dari kamar mandi setelah membasuh tubuhnya.

Pria itu telah melepaskan setelan yang dikenakannya.

Ia mengenakan jubah mandi berwarna abu-abu tua. Tali pada pinggangnya diikat dengan longgar, menunjukkan dadanya yang berotot.

Butiran air masih menetes dari rambut basah pria itu.

Dengan acuh tak acuh, Yu Yuehan membalikkan kepalanya dan menciptakan kabut di udara.

Wajahnya yang sempurna terlihat bening dan putih, keelokannya diwarnai dengan semburat pesona iblis.

Di dalam kegelapan malam, pria itu memancarkan sejenis karisma yang misterius tapi mendebarkan.

Nian Xiaomu terbenam dalam pemandangan itu dan terpaku pada apa yang dilihatnya.

Wanita itu hanya memegang mangkuk itu dan menatap kosong, melupakan apa yang harus ia lakukan.

Sampai ketika tatapan Yu Yuehan mengarah padanya, barulah ia sadar dan dengan cepat melangkah ke depan.

"Tuan Muda, mi Anda." Nian Xiaomu meletakkan mangkuk mi tersebut di meja di depan sofa dan menunggu Yu Yuehan mengizinkannya pergi.

Namun, setelah menunggu beberapa saat, wanita itu hanya melihat Yu Yuehan melemparkan handuk rambutnya dan duduk di sofa.

Jemarinya yang ramping mengambil sumpit, dan ia mulai memakan mi-nya.

"Kruyuk …."

Yu Yuehan baru mengambil sesendok penuh mi dan bahkan belum sempat memasukkan mi itu ke dalam mulutnya ketika ia mendengar suara yang aneh.

Pria itu memiringkan kepalanya ke samping.

Nian Xiaomu menjadi pusat perhatian Yu Yuehan, kepala wanita itu tegak ketika ia berpura-pura bahwa suara perut keroncongan itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Sudut bibir Yu Yuehan melengkung, dan ia memakan mi sesendok penuh.

Harum dan tekstur mi tepat, rasanya sungguh enak.

Yu Yuehan kembali memakan mi itu sesendok penuh ….

"Kruyuk …." Kali ini, suara itu bahkan lebih keras.

Nian Xiaomu memegang perutnya dan wajahnya merona ketika ia melihat tatapan menggoda Yu Yuehan.

Diam-diam, wanita itu mengutuk Yu Yuehan di dalam hatinya.

Nian Xiaomu sangat lapar.

Ia hanya sempat memakan dua sendok mi-nya.

Awalnya, Nian Xiaomu berpikir bahwa ia dapat meneruskan memakan mi-nya setelah mengantarkan mi kepada Yu Yuehan.

Tapi, gunung es itu bahkan tidak membuka mulut untuk memintanya pergi ….

Jika Nian Xiaomu menunggu sampai pria itu selesai makan, mi-nya sudah akan menjadi lembek pada waktu itu!

"Tuan Muda, jika tidak ada perintah lainnya …"

"Ketika aku makan, aku menginginkan ketenangan," Yu Yuehan dengan dingin menyelanya, menundukkan kepala dan meneruskan makan.

Nian Xiaomu: "…"

Jika Nian Xiaomu pergi, maka pria itu bisa mendapatkan ketenangan yang diinginkannya dan tidak akan terganggu!

Namun, ini adalah rumah tangga Yu dan area kekuasaan Yu Yuehan.

Kata-kata pria itu adalah dekrit yang suci.

Karena itu, Nian Xiaomu yang lapar berdiri dengan menyedihkan sambil melihat Yu Yuehan dengan anggun memakan sesendok demi sesendok mi hingga selesai ….

Wanita itu berharap agar perutnya berhenti bergemuruh. Perutnya terus-menerus membuat simfoni suara gemuruh hingga Nian Xiaomu tidak tahu sudah berapa kali perutnya berbunyi.

Ekspresi di matanya dipenuhi keinginan balas dendam, Nian Xiaomu ingin menikam pria itu beberapa kali ….

Yu Yuehan menghabiskan tetes sup terakhir di mangkuk itu, dengan acuh tak acuh meletakkan sumpitnya, dan mengambil selembar serbet untuk menyeka mulutnya.

Dari sudut matanya, ia dapat melihat wajah Nian Xiaomu memerah karena marah. Wanita itu terlihat begitu manis dengan bibir merengut sambil mendengus marah.

Api di dalam diri pria itu yang telah dipadamkan oleh air dingin sewaktu mandi kelihatannya telah kembali menyala. Matanya menggelap!