Ketika Yu Yuehan bermaksud mengizinkan Nian Xiaomu meninggalkan ruang baca, pria itu mendengar suara langkah kaki di luar pintu.
Suara langkah kaki itu lembut, terdengar juga suara tangisan ….
Yu Yuehan sedikit terkejut. Ketika pria itu menyadari sesuatu, ia melihat sosok lembut dan mungil berlari masuk ke ruangan itu.
"Papi …." Begitu melihat ayahnya, Xiao Liuliu berlari ke dalam pelukan pria itu sambil menangis. Merasa takut, kepalanya yang mungil berulang kali digesekkan ke dada ayahnya.
Dengan cemas, Yu Yuehan memeluk anak itu tanpa ragu, menatapnya dan bertanya, "Apa yang terjadi?"
Hati Yu Yuehan terasa sesak ketika ia melihat wajah Xiao Liuliu yang terukir halus itu dipenuhi air mata.
"Kakak Cantikku menghilang …." ucap Xiao Liuliu dengan sedih, mulutnya mengerut. Mengedipkan matanya, butiran besar air mata muncul dan menetes tanpa tanda-tanda akan berhenti.
"Xiao Liuliu bicara tentang kakak itu?" Yu Yuehan sedikit berbalik sambil memeluk anak itu. Pria itu menunjuk dengan jemarinya yang panjang ke arah Nian Xiaomu yang berdiri di samping sofa.
Nian Xiaomu: "…"
Terasa sedikit canggung.
Nian Xiaomu hanya memasak mi untuk dirinya sendiri karena ia lapar di tengah malam.
Namun, sekarang, seakan-akan ia adalah pencuri - bahkan tertangkap basah berulang kali.
"Kakak Cantik, mengapa kau ada di kamar Papiku?" Xiao Liuliu mengangkat tangannya yang mungil dan menghapus air matanya, merasa gembira telah menemukan Nian Xiaomu. Detik berikutnya, anak itu seperti menemukan sesuatu yang menakjubkan.
Sebelum Nian Xiaomu bisa menjelaskan, Xiao Liuliu tersenyum dan berguling ke dalam pelukan ayahnya.
"Kakak Cantik suka tidur bersama Papi, sama seperti Xiao Liuliu. Iya, kan?"
Suka apa?
Nian Xiaomu menatap Xiao Liuliu yang lugu dan mellirik Yu Yuehan yang sedang memeluk putrinya itu.
Kemarahan sejak ia terpaksa memandangi pria itu menghabiskan seluruh mi-nya sambil menahan lapar, muncul di benak wanita itu!
"Xiao Liuliu, Kakak dan Papimu …"
"Papi, wajah Kakak Cantik berubah menjadi merah. Apakah ia malu?"
Nian Xiaomu: "…"
Ini adalah kemarahan karena salah dimengerti!
Merah karena marah!
Nian Xiaomu sudah hampir kehilangan kendali atas dirinya.
Sebelum ia kehilangan kendali dan membunuh pria itu, Nian Xiaomu mengulurkan tangannya ke Xiao Liuliu dan berkata, "Sudah larut sekarang. Ayo Kakak gendong ke kamarmu untuk tidur …."
Ketika Nian Xiaomu menyelesaikan kalimatnya, Xiao Liuliu turun dari pelukan Yu Yuehan.
Akan tetapi, anak itu bukan berlari ke arah Nian Xiaomu. Sebaliknya, Xiao Liuliu malah berlari ke tempat tidur berukuran besar yang ada di kamar itu.
Xiao Liuliu melepaskan sepatunya yang berukuran kecil dan menaiki tempat tidur dengan kakinya yang pendek dan mungil.
Anak itu berbaring di tengah tempat tidur, melambai ke Nian Xiaomu, dan berkata, "Kakak Cantik, cepat ke sini. Kita bisa tidur bersama Papi!"
"…"
Dengan wajah datar, Nian Xiaomu menatap Xiao Liuliu, yang berseru kepadanya sekuat tenaga. Nian Xiaomu tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
Bisakah ia menutup mata dan berpura-pura mati saja sekarang?
"Kruyuk …." perut Nian Xiaomu bergemuruh di saat yang tidak tepat.
Mata Nian Xiaomu membelalak!
"Mi-ku masih di lantai bawah. Aku akan menghabiskannya dulu, jadi kalian berdua bisa tidur duluan." Nian Xiaomu hendak pergi ketika Xiao Liuliu, yang tadinya baik-baik saja, mulai menggosok matanya dengan tangan terkepal.
Bibir mungil Xiao Liuliu merengut. Anak itu tidak menangis, tapi matanya dipenuhi air mata.
"Aku mau tidur bersama Kakak Cantik."
"…"
"Aku bisa berbagi Papi dengan Kakak Cantik."
"…" Bisa berbagi juga?
Nian Xiaomu mengulurkan tangannya dan menutup wajahnya; ia tidak mampu memandang Yu Yuehan secara langsung.
Saat wanita itu hendak berbicara, Yu Yuehan telah berdiri dari sofa. Pria itu membuka mulutnya sedikit dan berkata, "Bawa mi itu dan makan di sini."
"Xiao Liuliu dan Papi juga bisa menemani Kakak Cantik makan di lantai bawah!" tambah bola kecil yang berada di tempat tidur.
Masing-masing mengucapkan satu kalimat, pasangan ayah dan anak itu seperti telah sepakat sebelumnya.