Feng Ye terus menatap luka ibunya saat dia merobek sepotong kain dari gaunnya untuk membalut luka. Namun, darah mengalir keluar dan membasahi potongan kain itu hingga menjadi merah. Matanya yang merah terus menatapnya. Dia menggigit bibirnya dengan erat. Wajahnya yang lembut menjadi pucat setelah situasi mendadak malam ini. Mata polos dan jernih itu menunjukkan kekhawatiran dan ketakutan.
Wajah Su Xi pucat pasi dan hatinya bergetar. Dia takut suami dan anaknya akan mati. Dia juga takut tidak ada yang akan menyelamatkan mereka. Mereka berada dalam situasi putus asa dan tidak punya tempat untuk melarikan diri.
Orang-orang itu ingin membunuh mereka. Mereka tidak dapat melarikan diri.