Ketika Duan Mubai melihat pemuda itu tersenyum dengan mata menyipit seperti bulan sabit, dia segera menahan api yang berkobar di dalam hatinya. Dia ingin melampiaskan amarahnya tapi dia tidak bisa menemukan cara untuk melepaskannya. Dia jelas merasakan ada sesuatu yang tidak biasa pada pemuda itu. Sayangnya, pemuda itu tidak melakukan sesuatu yang berlebihan sehingga dia merasa tidak berdaya sekaligus tercekik dengan kebencian.
"Kakak Senior, Adik Junior akan keluar."
Feng Jiu mendengar suara dari belakang. Dia pun menatap Duan Mubai sambil tersenyum. "Paman Bela Diri Duan, Paman Bela Diri Shangguan telah keluar dari pengasingan. Jika tidak ada urusan lain, maka saya akan pamit dan jalan-jalan lebih dulu."
Duan Mubai mengerutkan kening dan berbalik badan tanpa menjawabnya.