Ketika dia memikirkannya, dia berlari dengan liar dan menjaga jarak beberapa meter di depan orang lain. Dia sampai di tempat kejadian, tapi yang ada di hadapannya membuat dia tercengang.
Bau darah samar-samar menyebar di hutan. Pemuda berjubah biru dan Luo Heng duduk di tanah sambil memandang ke depan dengan linglung. Mereka jelas terkejut.
Di depan mereka, ada seorang pria berambut acak-acakan yang terbaring sekitar satu meter jauhnya. Mata pria itu terbelalak dan belati tertancap di Dantian-nya. Seluruh belati tertanam di tubuhnya. Hanya gagangnya yang terlihat. Tubuhnya yang kaku tergeletak tak bernyawa di tanah sedangkan matanya masih menatap ke depan.
Setelah pria bernama Lin melihat pemandangan yang ada di hadapannya, dia segera maju untuk memeriksa dan memastikan bahwa pria itu sudah mati. Kemudian, dia memandang Luo Heng dengan heran. "Kakak Senior Luo, apakah kamu baik-baik saja?"
"Kakak Senior Luo, apakah dia adalah si pembunuh cabul?"