Feng Jiu menurunkan pandangan matanya dan menyembunyikan kilatan cahaya pada matanya.
Karena nafas bersih dalam tubuhnya...
Ini bukan pertama kalinya si nenek mengucapkan kata-kata itu.
"Nenek, bagaimana roh pendendam bisa terbentuk?" Feng Jiu bertanya dengan suara yang lembut dan terkesan penasaran.
"Roh pendendam terbuat dari esensi langit dan bumi. Roh pendendam yang baru terbentuk adalah roh kuno yang berkeliaran di berbagai tempat, sebelum akhirnya berubah menjadi roh pendendam karena menelan kebencian." Wanita tua itu berkata dengan suara serak. Dia pun menatap Feng Jiu. "Gadis kecil, apakah ada lagi sesuatu yang ingin kamu tanyakan?"
"Iya." Feng Jiu berdiri sambil memegang perutnya dengan satu tangan. Wajahnya mulai cemberut. "Nenek, dimana toiletnya? Perutku sakit."
Wanita tua itu memandangnya dan menunjuk ke suatu arah dengan jarinya yang kurus. "Langsung lewat sana lalu belok kiri."