Feng Jiu menyaksikan nenek bungkuk itu menggosokkan kedua tangannya dan meremas bola cahaya roh pendendam. Kemudian, dia memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia menutup mulutnya dan menelannya, lalu dia membuka mulutnya lebar-lebar. Yang dilihat Feng Jiu sangat berbeda dari imajinasinya.
Apakah nenek itu memakannya?
Ketika Feng Jiu berpikir dengan linglung, dia melihat nenek bungkuk yang tidak memiliki energi spiritual mulai mengeluarkan asap. Suhu panas di tubuhnya terasa seperti kompor yang menyala. Feng Jiu bahkan bisa merasakan panas menyebar dari nenek itu meskipun dia berdiri di sampingnya.
Nenek itu mengusap perutnya. Energi roh tiba-tiba muncul di telapak tangannya. Sekitar satu jam kemudian, dia cegukan. Panas yang keluar dari tubuhnya perlahan-lahan menghilang. Dia membuka mulutnya dan meludahkan bola seukuran kepalan tangan.
"Ini adalah…"