Anak itu terbangun setelah merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya. Ketika dia membuka matanya, dia melihat mata Feng Jiu yang tampak sedang terkejut. Dia tidak bergerak dan terus menatap Feng Jiu.
Ketika mereka saling memandang, ada sesuatu yang menggerakkan hati Feng Jiu. Ada rasa akrab yang memunculkan keanehan di dalam benaknya. Dia terkejut. Tubuhnya pun menjadi tegang. Setelah menatap anak itu dalam waktu yang lama, dia menggerakkan bibirnya dan bertanya. "Paman?"
Mata anak itu sedikit tersentak, tapi dia tidak merespon. Dia masih menatap Feng Jiu dengan matanya yang hitam pekat.
"Xuanyuan Mo Ze?" Feng Jiu memanggil lagi. Dia menatap mata anak itu agar tidak melewatkan ekspresinya.
Bibir anak itu bergerak seolah hendak mengatakan sesuatu. Kemudian, dia mendengar suara yang mirip seperti senandika dan terpaksa menarik kata-katanya lagi.