"Guru, jangan marah. Jangan turunkan derajat anda."
"Benar, Guru. Anda adalah pria yang hebat. Jangan merendahkan diri hanya karena orang picik sepertinya. Jangan pedulikan dia."
"Guru, bagaimanapun juga, anda harus menghentikan pertarungan ini. Tolong tahanlah tangan anda!"
"Jangan bertarung lagi. Ini akan menjadi masalah besar jika anda terus bertarung."
"Diam!"
Ketika guru itu mendengar suara-suara orang yang berusaha mencegahnya, dia menatap mereka dengan tajam dan berteriak. Suaranya seperti gemuruh yang memberikan tekanan kuat sehingga wajah mereka menjadi pucat. Mereka tidak berani berbicara lagi.
"Anak ini begitu sombong sehingga hal lain tidak terlalu penting bagiku. Jika aku tidak memberikan pelajaran padanya hari ini, maka sia-sia saja aku menjadi guru!"