"Ngiihh!"
Pak Tua Putih bersandar di kedua kaki depannya. Ia tidak berani bergerak karena telinganya dipelintir. Ia hanya bisa merengek dan berharap bisa menenangkan pemiliknya.
Anak kecil berkulit gelap itu menyaksikan mereka dan berlari menuju ke sana. Dia melihat kuda yang aneh itu. Kemudian, dia menoleh pada pemuda berjubah merah yang tampak kotor. Bibirnya berkedut. Dia tidak tahu harus berkata apa.
"Lain kali, jika kamu berani bersikap seperti itu ketika melihat gadis cantik, aku akan mengebiri kamu."
Feng Jiu berbicara di telinga Pak Tua Putih dengan pelan. Suaranya terdengar berbahaya dan dipenuhi dengan niat membunuh.
Pak Tua Putih berhenti bergerak. Kuda itu berbaring di lantai dengan patuh sambil merengek pelan.
"Hmph!"