Feng Jiu sedang digendong oleh Tuan Neraka. Dia menendang-nendang sambil terkekeh. "Aku tidak merayumu."
"Kamu melakukannya!" Tuan Neraka berbicara dengan penuh amarah. Api dalam tubuhnya mendidih sehingga otot-ototnya membengkak. Tubuhnya benar-benar tegang. Dia merasa bahwa api itu hanya bisa dipadamkan oleh wanita yang sedang di dekapnya.
Feng Jiu digendong oleh Tuan Neraka ke dalam kamar. Dia menggosok matanya yang buram. Setelah itu, dia memandang wajah tampan yang ada di depannya. Dia lalu mengangguk dan berbicara seperti biasa. "Mm, itu benar."
Tapi saat berikutnya, sikapnya berubah. Feng Jiu tiba-tiba tertawa seperti seorang penjahat. Kedua tangannya menyentuh seluruh tubuh Tuan Neraka secara sembarangan. "Paman, jangan hanya bicara. Ayo pakai tubuhmu. Kemarilah, biarkan aku menyentuh otot-ototmu! Aku sudah gatal ingin menyentuh otot perutmu sejak kita bertemu pertama kali. Hei, hei, hei..."