Feng Jiu menyentuh hidungnya. Dia menatap Tuan Neraka sambil tersenyum.
"Tuan Neraka, ada apa?"
"Aku sudah berada di sini selama beberapa hari tapi kamu belum menjalankan tugasmu sebagai tuan rumah. Tidak bisakah kamu menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan denganku?"
Tuan Neraka berbicara dengan tenang sambil memandang Feng Jiu. Jika seseorang mendengarnya dengan seksama, ada kebencian dalam suaranya. Dia bersikap seperti suami yang diabaikan oleh istrinya.
"Oh, ini..."
Feng Jiu tersenyum licik. Kedua matanya mengkilat seolah-olah dia sedang memikirkan sebuah ide. Saat itu, Tuan Neraka menyela kata-kata Feng Jiu dan mengancamnya.
"Apakah kamu berani mencari alasan?"
Feng Jiu mengerutkan bibirnya. Dia melirik Tuan Neraka kemudian tersenyum.
"Tuan Neraka, kamu terlalu memikirkannya. Aku baru akan menjawabnya kalau aku akan pulang untuk ganti baju dan keluar denganmu."