Di kediaman, Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu sedang menunggu Tuan Neraka. Mereka sedang akan mendiskusikan tentang bagaimana keadaan saat Tuan Neraka kembali. Tentu saja, mereka membahasnya dengan suara pelan. Siapa sangka saat mereka akan mulai membahasnya, Tuan Neraka sudah melangkah masuk melalui pintu. Kedua pria itu segera berdiri dan menyambut dengan hormat.
"Tuan."
Tuan Neraka sekilas melirik mereka. Saat dia hendak masuk ke dalam, dia berhenti. Dia menoleh pada kedua pria itu dan berbicara dengan suara yang dalam.
"Rumput di halaman belakang sudah tumbuh. Kalian berdua cabut rumput-rumput itu! Ingat, cabut sendiri."
Ketika dia selesai bicara, Tuan Neraka sama sekali tidak memperdulikan dua pria yang sedang tertegun di belakangnya. Dia segera masuk ke dalam kamar.
"Men... Mencabut rumput?"