Guan Xi Lin menatap Kakeknya. Senyuman di wajahnya pun perlahan menghilang. Aura haus darah mulai meresap ke udara ketika terdengar suara yang penuh tekad.
"Tidak! Aku kembali ke sini hanya untuk mengikuti kompetisi. Tenang saja, Kakek. Aku tidak tertarik dengan posisi Ketua Muda. Aku hanya ingin agar sepupuku mengajariku beberapa hal."
Saat suaranya terdengar, Guan Xi Lin berjalan tanpa memberikan Kakeknya kesempatan untuk menghentikannya.
Kepala Keluarga agak terkejut dengan aura yang memancar keluar dari tubuh Guan Xi Lin. Aura itu benar-benar berbeda dengan aura yang sebelumnya dimiliki oleh Guan Xi Lin. Sikap dingin dan mendominasi itu tiba-tiba membuat pria tua tersebut seperti melihat bayangan ayah dari Guan Xi Lin. Itu membuatnya sedikit linglung...