Dia menatap gadis yang tersipu malu yang memandangnya dengan mata berbinar. Seketika, dia mengingat rasa lembut yang dia pegang dan saat bibir mereka saling beradu, wajahnya pun menjadi merah. Namun, hal itu tertutup oleh jenggot yang ada di wajahnya.
Melihat pria itu pergi tanpa sepatah kata pun, Feng Jiu merasa sedikit terkejut. Dia memikirkannya sebentar lalu dia mengikuti pria itu. "Paman, menurutmu, bukankah kita ditakdirkan untuk bertemu? Coba lihat, kita bertemu lagi disini. Seharusnya kita bepergian bersama, kan?
Ketika si pria terus berjalan tanpa menghiraukannya, sang gadis tidak merasa terganggu dengan hal tersebut. Dia berpikir akan berbahaya jika dia berjalan tanpa tujuan di sini, dan hanya mengandalkan dirinya sendiri. Tapi jika dia bersama pria itu, dia akan merasa lebih aman.
Karena itulah, kapanpun pria itu berjalan, dia mengikutinya, dan ketika pria itu berhenti, dia juga akan berhenti. Tapi dibandingkan dengan ketidakpeduliannya, aura dingin yang dipancarkan tubuh Ling Mo Han di hadapannya tampak menguat. Sampai akhirnya dia sudah tidak tahan lagi, dia menatap gadis itu dengan pandangan yang dingin, dan wajahnya merengut sambil berucap: "Kenapa kamu terus mengikutiku?"
Dia paham kalau dirinya bukanlah orang yang mudah didekati. Selama ini, manusia mana yang tidak menjaga jarak ketika mereka melihat dirinya?
Bahkan orang yang paling tidak peka sekalipun, tidak akan mengikutinya dengan rasa tak tahu malu setelah diusir berkali-kali. Tapi gadis ini sangat mirip seperti plester yang tebal, yang tidak bisa dia lepaskan, tidak peduli apapun yang dia lakukan.
"Karena kamu satu-satunya orang yang aku tahu disini!" Dia menatap ke arahnya seolah itu adalah hal yang bisa dipahami, kedua matanya mencoba menutupi tatapannya yang genit. Tetapi wajahnya mengekspresikan perasaan yang lain, dan dia pun mencoba berkata dengan serius: "Sejak awal kamu memberikanku bongkahan perak itu, aku sudah yakin, kalau kamu pasti orang yang sangat baik!"
Urat berwarna hijau yang menghawatirkan mulai terlihat di dahi Ling Mo Han, dan ujung alisnya terlihat berkedut. Bibirnya menipis membentuk garis lurus, dan sesaat tatapannya yang keras mengarah pada gadis itu, lalu dia lanjut berjalan ke depan tanpa sepatah kata.
Kalau saja dia tahu, bahwa tindakan melempar koin perak sembarangan itu memberikannya sebuah "plester yang besar", dia tidak akan melempar perak itu tak peduli ada kendala apapun. Surga pun tahu kalau dia memberikan perak itu bukan karena rasa kasihan, tapi saat itu dia hanya kebetulan menemukan perak kecil di sabuknya, dan dia kebetulan melihat si pengemis kecil di depannya. Jadi dia secara melemparkannya begitu saja. Tapi siapa tahu...
Mengikuti Ling Mo Han dari belakang, Feng Jiu tersadar kalau dia bergerak masuk ke kedalaman hutan, dan kedua matanya berbinar sesaat sambil melihat ke arah pria berjubah hitam itu. Lalu dia bertanya: "Paman, aku dengar ada hewan buas di dalam hutan, apakah itu benar?" Dia tidak merasa akan mendapatkan jawaban apapun, sampai sebuah suara yang kurang mengenakan terdengar di telinganya.
"Kalau kamu tahu akan hal itu, cepat pergi."
"Paman, aku akan berada di sampingmu dan mengambil beberapa tanaman obat, aku berjanji tidak akan merepotkanmu." Dia baru saja memeriksa denyut nadinya, dan sebagian besar racun sudah keluar bersama dengan darah yang dia muntahkan tadi. Dia hanya membutuhkan satu dosis penawar racun untuk nanti malam, dan dia pasti akan segera sembuh.
Awalnya dia ingin meninggalkan Hutan Sembilan Jebakan setelah berhasil membersihkan racun dari tubuhnya, tapi siapa sangka kalau dia akan bertemu paman itu lagi? Jadi dia mengubah pikirannya, dia memutuskan untuk mengikutinya sambil mengumpulkan beberapa tanaman obat. Walaupun dia berhasil mausk sampai ke bagian dalam hutan, sebenarnya itu hanyalah bagian dalam dari tepiluar saja. Karena sekarang dia akan mengikuti paman itu ke bagian dalam hutan yang sebenarnya, dia tidak sanggup menahan semangat dan hatinya pun dipenuhi rasa waspada.
[Aku penasaran ada tanaman obat yang menakjubkan seperti apa disana? Semakin berbahaya tempat itu, sangat mungkin juga untuk menemukan berbagai tanaman obat yang ajaib. Akan sangat luar biasa kalau dia berhasil menemukan beberapa tanaman obat ajaib. Walaupun dia tidak tahu cara menggunakannya, tapi setidaknya itu akan memberikan dia banyak uang!
Terlebih lagi, wajahnya sudah dirusak sedemikian parah oleh Su Ruo Yun, dan bahkan dia sendiri menganggap dirinya tampak mengerikan. Sudah pasti dia akan mencari cara untuk mengobati luka di wajahnya, karena dia akan merasa terhina jika dia dipaksa untuk hidup dengan wajah seperti itu!