"Bangunan apartemen kecil di depan adalah tempat persembunyian Black Spider. Dia seharusnya tinggal di lantai tiga. Kita harus mendekatinya diam-diam," kata Li Yalin, berbisik kepada Lambert dan Lin Yao.
"Tak ada gunanya bertindak sembunyi-sembunyi," sela Han Xiao, yang terdengar melalui earpiece. "Black Spider sudah menemukan kalian."
"Bagaimana kamu tahu?" Li Yalin mengerutkan kening dan tidak percaya.
Seketika, suara tembakan menembus keheningan malam begitu badai peluru menghujani trio itu. Mereka segera bergegas melarikan diri, melompat ke gang terdekat untuk mencari perlindungan.
Ketiganya saling bertukar tatapan serius saat mereka bersandar di dinding.
Sejak kapan kita ketahuan‽
Meskipun serangan sederhana seperti ini tidak akan pernah cukup untuk melukai mereka bertiga, tetapi mereka tidak akan bisa bereaksi begitu cepat jika tidak ada peringatan Han Xiao. Li Yalin memasang tampang serius dan menekan earpiece-nya lebih erat.
Ada seorang pria berdiri di atas gedung tinggi dari arah tembakan itu berasal, tersenyum aneh, tampak gila melihat lokasi si trio dengan senapan serbu di tangannya. Di wajah kirinya ada tato laba-laba hitam. Dengan lambaian tangannya, sepuluh pria bertopeng dan bersenjata melompat keluar dari jalanan dan gang-gang terdekat, tempat persembunyian mereka, untuk berkumpul di gang tempat trio itu berada.
"Informasi kita salah! Bukankah dia sendirian?!" Mata Lin Yao membelalak tak percaya.
Hati Li Yalin tenggelam.
Black Spider mulai tertawa menyindir.
"Apa kalian pikir aku akan terus tinggal di sini jika aku tidak siap? Terakhir kali, kalian Divisi 13 menjepit cakarku, tapi sekarang setelah kalian semua dengan baik hati menawarkan diri, maka akan kubalas kalian!"
Black Spider secara luas dikenal sebagai pemburu bayaran solo, dan seringkali, cara operasinya adalah dengan memasang serangkaian perangkap bahkan sebelum pertempuran dimulai. Sehingga target tidak memiliki tempat untuk melarikan diri, mirip dengan mangsa yang masuk ke jaring laba-laba.
Li Yalin tiba-tiba berbalik menghadap dinding dan, ketika kakinya mulai bersinar kuning, dia menghantamkannya ke dinding, dengan tendangan yang kuat untuk menghalangi penglihatan musuh.
Petarung level rendah sebagian besar mengandalkan kekuatan tinjunya, yang memiliki kekuatan yang luar biasa besar. Li Yalin adalah seorang manusia super kelas-E Lv. 25 dengan tingkat energinya di atas 300 ona.
Black Spider dan anak buahnya menekan ketiganya dengan hujan tembakan yang luar biasa ketika mereka mengepung gang tersebut.
Li Yalin dan Lambert menyeret Lin Yao bersama mereka selagi menghindari tembakan dengan memanfaatkan medan di sekitar mereka. Meskipun mereka mampu menghindari semua peluru, mereka segera menyadari kalau diri mereka terpojok di jalan buntu; Black Spider dan anak buahnya telah menyegel gang itu.
Black Spider memejamkan matanya dan menarik napas panjang.
"Serangga-seranggaku, kalian pasti gemetar ketakutan sekarang," katanya dengan gila.
"Kau pikir kau sudah menang?" jawab Li Yalin dengan mencemooh dan diam-diam melirik Lambert.
Black Spider berbalik dan melihat para anak buahnya sambil merentangkan kedua tangannya.
"Aku hanya perlu memberi perintah dan kalian akan menjadi daging cincang dalam sekejap. Kurasa aku memang sudah menang, iya kan?"
"Lalu apa yang kau tunggu?" Li Yalin menatap tajam.
Black Spider melambaikan satu jari.
"Membunuh kalian semua tidak akan ada gunanya bagiku. Aku akan menangkapmu sebagai sandera, dan meminta tebusan!" Dia dengan bangga mengumumkan, tahu betul bahwa Divisi 13 bisa mendengarnya melalui mini-headset ketiganya. Dia ingin pamer.
"Tapi satu saja sudah cukup!" Tiba-tiba dia tertawa lantang.
Tepat ketika dia akan memberi perintah untuk menembak, Li Yalin melompat ke dinding, dan begitu kakinya mulai bersinar dengan cahaya kuning terang, dia melompat ke depan, melonjak di udara seperti burung layang-layang yang anggun untuk mendekati Black Spider serta anak buahnya.
"Bunuh dia!" perintah Black Spider dengan panik. Anak buahnya mulai menembaki Li Yalin, tetapi sulit untuk membidik Li Yalin, dia begitu cepat hingga terlihat samar. Hanya beberapa peluru yang berhasil mengenai tubuh Li Yalin, namun peluru-peluru tersebut diratakan menjadi pancake logam setelah menghantam pakaiannya.
Tidak hanya bahan bodysuit Li Yalin ditenun dengan serat keramik anti peluru, tubuhnya sendiri pun cukup tangguh untuk menangkis peluru-peluru itu. Sejak awal, ketiganya hanya melarikan diri untuk mengumpulkan semua musuh mereka di satu tempat.
Tepat pada saat perhatian musuh teralih, Lambert mengeluarkan dua buah pisau di masing-masing tangannya dan melemparkan keempat pisau tersebut, menghabisi empat orang sekaligus dalam sekejap.
Yang lain terkejut. Setengah dari mereka berusaha mengarahkan senjata ke arah Lambert. Li Yalin menendang dinding di udara, menyebabkan hujan kerikil dan menghalangi serangan Black Spider serta anak buahnya. Li Yalin datang bagai elang.
Li Yalin mengeluarkan combat switchblade yang ada di pinggangnya dan menebas musuh terdekat. Musuh tersebut menengadahkan kepalanya sedikit ke belakang, berpikir bahwa dia akan bisa menghindarinya, tetapi, tiba-tiba, sebuah pisau 10 cm menjulur keluar dan mengoyak lehernya hingga menganga.
"Senjata yang bagus!" kata Li Yalin dengan mata bersinar.
Apa yang terjadi jika seorang pria bersenjata masuk ke dalam jangkauan seorang petarung. Hasilnya … tiga puluh detik kemudian, darah berceceran di mana-mana, hanya menyisakan Black Spider seorang, dengan kedua tangannya yang tepotong di tanah.
Li Yalin mengembuskan napas dan menyimpan kembali combat switchblade-nya. Dia jelas terlihat senang dengan benda itu.
"Kerja bagus," puji Han Xiao. Dia memilih untuk tetap diam selama pertarungan agar tidak mengganggu mereka.
"Terima—terima kasih," Lin Yao berterima kasih dengan tergagap.
"Bukan kamu."
Lin Yao menundukkan kepalanya karena depresi. Dia benar-benar tidak memberikan kontribusi apa pun selama pertarungan.
Black Spider yang terluka parah mulai tertawa serak ketika dia menatap Li Yalin tanpa sedikit pun ketakutan di matanya.
"Bocah tengik, kalian tidak akan bisa membunuhku," ejeknya.
Tiba-tiba, Lambert mengeluarkan pistolnya dan menembak kepala Black Spider. Darah menciprat begitu tubuh Black Spider jatuh ke tanah.
Li Yalin dan Lin Yao menoleh, menatap Lambert tanpa bisa berkata-kata.
"Tidak akan tahu kalau tidak dicoba," katanya dengan datar, tanpa ekspresi.
"Ay … terserahlah. Mereka toh tidak menyuruh kita membawanya hidup-hidup," kata Li Yalin sambil dengan malas meregangkan punggungnya. "Ah! Aku ingin pulang dan mandi! Seluruh tubuhku berlumur darah dan sangat bau."
Namun, pada saat itu juga, Han Xiao berkata.
"Jangan lengah. Dia belum mati."
Li Yalin hampir terhuyung jatuh ke belakang di tengah peregangannya.
"Bagaimana bisa dia masih hidup?" gerutunya sambil menunjuk ke kepala Black Spider yang pecah.
"Dia adalah manusia super dengan ability yang rumit. Coba buka topeng mayat yang ada di sebelahnya. Kau akan mengerti," jawab Han Xiao dengan tenang.
"Tapi tidak ada satu pun informasi di jaringan gelap yang mengatakan Black Spider adalah manusia super," Lin Yao ragu-ragu. "Kamu mungkin salah."
"Bukan mungkin, tapi pasti salah," tambah Li Yalin yang kesal. "Hei, anak baru, aku tahu kamu ingin mendapat bagian, tapi jangan mengada-ada!"
Han Xiao terdiam, tak bisa berkata-kata.