Chereads / Sang Mekanik Legendaris / Chapter 45 - Yang Tertawa Terakhir

Chapter 45 - Yang Tertawa Terakhir

Berita konflik antara Departemen Riset dan Han Xiao menyebar ke seluruh Divisi 13 seperti api, menjadi perbincangan panas. Ketika semua orang berpikir bahwa Han Xiao hanyalah seorang mekanik biasa, tanpa dukungan, hasilnya sudah sangat jelas.

Selama beberapa hari berikutnya, Han Xiao tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan apa pun, sehingga menjadi jelas bahwa dia, seperti yang diperkirakan, memutuskan untuk menelannya.

Walaupun demikian, masih tetap menjadi misteri mengapa Departemen Riset akan sebegitu radikal terhadap seorang anggota staf biasa.

Li Yalin juga menderita akibat insiden itu karena keterlibatannya dengan Han Xiao, dan selagi dia terus berusaha menghubungi Han Xiao untuk berbicara dengannya, sambungan teleponnya selalu gagal untuk tersambung.

Pastinya, Han Xiao tidak akan membiarkan semuanya berakhir seperti itu. Meskipun dia belum bergerak, itu karena persiapannya belum selesai.

Han Xiao sebelumnya menghasilkan sekitar 100.000 Dolar Aquamarine dari penjualan Combat Switchblade, dan tersisa 70.000 setelah membeli bahan-bahan untuk Amunisi Berdaya Ledak Tinggi.

Dalam beberapa hari terakhir, dia telah menghabiskan $30.000 material lain untuk membuat sejumlah besar Combat Switchblade—totalnya 100.

"Mestinya sudah cukup."

Begitu selesai dengan seratus pisau itu, Han Xiao pergi mencari peti kayu untuk menyimpan semua Combat Switchblade tadi sebelum pergi ke Distrik 8 dengan menggunakan masker.

Ketika ancaman peperangan membayang-bayangi, dan perang bisa pecah kapan saja, Enam negara telah melakukan kontrol ketat terhadap senjata api, tidak menjualnya pada warga sipil. Jadi sebenarnya ilegal bagi warga sipil untuk memilikinya, itulah sebabnya Han Xiao menyingkirkan senjata-senjatanya sebelum melewati pos pemeriksaan untuk memasuki kota.

Meskipun begitu, masih ada pedagang senjata ilegal tersebar di seluruh Enam Negara. Vendor netral macam ini diimplementasikan di Galaxy sebagai cara bagi pemain untuk membeli peralatan dan intel saat mereka melakukan misi infiltrasi dan pembunuhan di negara-negara musuh.

Tentu, Han Xiao tahu persis di mana vendor ini berada.

Han Xiao pergi ke Distrik 8 untuk mencari pedagang senjata bernama Matthews. Matthews adalah seorang agen Perusahaan Farian, sebuah pusat kekuatan global di pasar persenjataan yang menjual segala macam mulai dari pistol hingga jet dan rudal. Di bawah meja, mereka bahkan melakukan bisnis dengan Enam Negara itu sendiri dan Tentara Revolusi.

….

Han Xiao dengan mudah menemukan Matthews, yang lebih dari senang untuk menghiburnya ketika Han Xiao membuka peti yang berisikan Combat Switchblade di depan matanya dan mulai menjelaskan cara pakainya secara terperinci.

Matthews tentunya sudah berpengalaman di pasar gelap, jadi dia langsung melihat keuntungan dari Combat Switchblade. Meskipun senjata jarak dekat secara konvensional tidak terlalu banyak menghasilkan uang, kemampuan menyembunyikan Combat Switchblade dan elemen kejutannya pasti akan disukai banyak orang, khususnya para agen intelijen dari berbagai negara.

Han Xiao menyatakan maksud dan keinginannya untuk menjual seluruh isi peti itu.

"Bisakah Anda menyediakannya untuk jangka panjang?" tanya Matthews.

Han Xiao tersenyum kecil.

"Apa kau tertarik dengan cetak birunya?"

Mata Matthews membelalak. Cetak biru adalah item yang sangat penting bagi mekanik dan pada dasarnya memiliki cetak biru itu sama saja dengan memonopoli serta mengendalikan pasokan barang tersebut. Sangat jarang ada seorang mekanik yang akan mau menjual salah satu dari cetak birunya, jadi Matthews tidak hanya terkejut tetapi juga gembira.

Namun, karena dia adalah seorang salesman veteran, dia menekan kegembiraan batinnya.

"Sebutkan harganya," katanya dengan santai.

"Ada seratus Combat Switchblade di sini. 5.000 per unit, dan aku akan menjual cetak birunya seharga satu juta kepadamu."

Matthews terkesiap. Satunya 5.000? Cetak birunya satu juta? Kenapa tidak merampokku saja?!'

"Tidak ada tawar-menawar."

Han Xiao yakin bahwa Matthews akan menyetujui persyaratannya.

Matthews mengerutkan kening ketika menelan gagasan soal tawar-menawar, tetapi setelah merenung beberapa saat, dia mengalah.

"Setuju!"

Mampu mendapatkan cetak biru itu adalah kesempatan yang sangat menguntungkan dan sayang untuk dilewatkan.

Karena bank-bank dari masing-masing Enam Negara tidak terhubung satu sama lain, web banking jaringan gelap adalah metode utama transaksi dalam dunia hitam. Tidak hanya diakses di seluruh dunia, tetapi juga sangat aman.

Han Xiao melakukan verifikasi sidik jari dan memasukkan kata sandi untuk mengonfirmasi akunnya di tempat.

"Saya berharap dapat melakukan lebih banyak kerjasama lagi dengan Anda. Ini adalah kartu VIP Grup Farian. Kami memiliki cabang di sebagian besar kota. Jika Anda membutuhkan senjata, mereka akan memberi Anda pelayanan terbaik." Kata Matthews sambil mengeluarkan kartu berwarna hitam dan emas.

Han Xiao mengambil kartu itu dari Matthews dan menyimpannya.

Membina hubungan baik dengan para pedagang senjata ini akan bermanfaat dalam jangka panjang karena dia tidak berencana untuk tetap tinggal di Divisi 13 selamanya.

Kembali ke Divisi 13, Kepala Departemen Riset bertemu dengan Kepala Departemen Intelijen di lorong koridor.

"Sepertinya kalian telah memilih untuk mendukung seseorang yang tak berguna," ejek si Kepala Riset. "Dia menyerah begitu saja hanya dengan sedikit tekanan. Dengarkan saranku—berhenti bermain baik dengannya."

Karena alasan tertentu, sang Kepala Intelijen tidak marah oleh ucapan si Kepala Riset. Dia hanya balas tersenyum.

"Semoga beruntung," jawabnya datar sambil menepuk pundak si Kepala Riset itu.

Si Kepala Riset bingung keheranan. 'Semoga beruntung? Maksudnya?'

Tak membiarkannya dalam keraguan lebih lama, dia dengan cepat mengetahui alasannya.

Direktur jenderal sedang mencarinya. Dia dengan tergesa-gesa menuju ke kantor direktur jenderal.

"Direktur jenderal, Anda mencari saya?"

"Laporan rencana Departemen Riset telah disetujui kemarin. Combat Switchblade sekarang adalah hasil penemuan departemenmu."

Si Kepala Riset sangat gembira mendengar berita tersebut.

"Terima kasih atas kepercayaan Anda, Direktur Jenderal."

Direktur jenderal tertawa kecil.

"Jangan terlalu senang dulu."

Si Kepala Riset mengerutkan alisnya.

"Ada apa? Jika ini tentang Han Xiao, Anda tak perlu khawatir, tidak akan ada masalah. Tidak ada yang bisa dia lakukan."

"Oh, menurutmu begitu?" tanya si Direktur jenderal itu.

Kepala Riset mengangguk.

"Bagus …."

Tahu-tahu, si direktur jenderal mengambil folder dokumen lain dan melemparkannya ke wajah si kepala riset.

"Kau dicurigai dan didakwa menyalahgunakan wewenang kekuasaanmu untuk menjual teknologi divisi demi keuntungan pribadi! Sungguh mengecewakan."

Apa?!!!