Huang Yueli meninggalkan ruangan Liu nomor satu dan terus berjalan mengikuti lorong yang tenang dan sempit.
Ruangan Liu nomor dua, ruangan Liu nomor tiga, ruangan Liu nomor empat ….
Ketika ia sedang melihat pelat-pelat pintu yang bergantungan pada dua sisi lorong tersebut, sesuatu muncul di benaknya namun ia tidak bisa mengingatnya.
Hanya setelah Huang Yueli berjalan sekali putaran di ruangan Liu nomor dua dan tidak memperoleh apa-apa, ia berdiri sekali lagi di lorong dan saat itulah tiba-tiba muncul sebuah pikiran!
Benar, Bai Liufeng, ayahnya telah meninggalkan beberapa kata di balik lempengan identitas murid inti Perguruan Sinar Surgawinya, yaitu-Yin nomor tiga, sebelas sisi kiri, dua puluh sembilan ke atas!
Saat itu ketika Huang Yueli masih di Kerajaan Yue Selatan, ia benar-benar tidak bisa mengerti teka-teki dari kata-kata ini namun ketika melihat pelat-pelat nomor ini sekarang, tiba-tiba ia mengerti!
Ruangan Yin nomor tiga!