"Terlebih lagi … hampir tidak terdengar. Aku kira lagu yang kau mainkan akan seperti gelombang yang membisingkan atau mungkin kau akan memutuskan tali senarnya!"
Pujian datang dari mulutnya namun ditarik kembali oleh Liu Buyan.
Entah mengapa ini terjadi, namun setiap kali ia berkomunikasi dengan gadis kecil ini, ia akan menggunakan mulut jahatnya untuk menggodanya, seolah-olah ia akan menderita jika tidak melakukannya.
Perasaan ini membuatnya merasa santai dan perasaan seperti itu merupakan sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan bahkan ketika ia sedang bersama orang itu.
Di depan orang itu, Liu Buyan selalu merasa gadis itu bagaikan seorang dewi yang mulia. Meskipun hatinya dipenuhi oleh pikiran akan gadis itu, namun ia tidak berani mengakuinya dengan sepatah kata pun dan hanya terus mengulur-ulur waktu ….