Huang Yueli seperti digantung oleh sebuah busur yang kencang, selalu berada di bawah tekanan yang besar.
Sekarang, ketika melihat beberapa dari mereka berhasil keluar dari area berbahaya dan kondisi Li Moying mulai stabil, akhirnya ia bisa mengembuskan napas lega.
Dalam sekejap, ia menenangkan seluruh indranya dan rasa lelah pun merayap saat kelopak matanya mulai terasa semakin berat.
Akhirnya, ia meringkuk di sandaran kursi, kepalanya semakin menunduk dan akhirnya tertidur lelap.
Di tengah malam yang tenang.
Dalam kegelapan, laki-laki di ranjang itu membuka matanya.
Saat sepasang mata yang bagaikan buah persik merekah dan berkilau itu terbuka, ia terlihat bingung. Namun dengan cepat, tatapannya menjadi tajam dan jelas, kemudian matanya segera tertuju pada wanita muda di sebelah ranjangnya.
Melihat dirinya yang kelelahan, pada mata pria itu terlintas kilatan lembut.