Saat semua orang tidak melihat, diam-diam Murong Ni memutar matanya.
Jika rubah betina ini sedang cari mati, mengapa mereka harus menghentikannya? Jika ia memiliki kemampuan untuk memberikan obat tersebut, maka biarkanlah ia mengorbankan hidupnya untuk membuktikan ketulusannya terhadap Kakak Senior! Kalau tidak, mengapa harus berpura-pura, membuat semua orang membujuknya? Jual mahal!
Murong Ni menebak Huang Yueli dengan hatinya yang sempit.
Alasannya sederhana, ia sering menggunakan teknik yang sama untuk menarik perhatian para murid sekte. Jadi sebenarnya ia berpikir Huang Yueli juga sama dengan dirinya.
Sayangnya, Huang Yueli tidak pernah menganggap lelucon terhadap hal seperti itu.
Ia menolehkan kepalanya dan mengangkat jarinya ke atas kemudian meletakkannya pada bibirnya.
"Huss! Jangan berisik!" ia mengatakannya dengan nada berbisik.
