"Masih mencoba untuk menyangkal! jadi ternyata kau telah mengincar bokongku selama ini! Berpikir bahwa aku telah mengikutimu selama ini! Aku sudah mengenalmu sekian lama namun aku tidak tahu sifat aslimu! Kau sangat keterlaluan!"
"Apa yang kau bicarakan? Berani-beraninya kau menghajarku, Kaptenmu! Apakah kau berencana untuk memberontak??"
Kapten berjanggut menutupi matanya, berteriak kembali dengan tidak percaya.
"Orang yang aku hajar adalah dirimu, mata keranjang! Aku pertaruhkan segalanya untuk melawanmu!!"
Prajurit yang terlihat halus itu menolak mendengarkan penjelasannya dan memberikan pukulan lain.
Pukulan ini mendarat tepat pada tulang hidung kapten berjanggut itu, menyebabkan hidungnya bengkok dan darah mulai mengalir dari hidungnya.
Di sisi lainnya, tenda si Gendut juga mengalami kekacauan.
"Kau … jangan … jangan datang mendekat, aku peringati!"