Dengan senyuman marah, Sang Putra Mahkota mengeluarkan sebuah surat.
"Lihat baik-baik. Ini adalah undangan yang diberikan kepadaku oleh Paviliun Ribuan Harta! Dan kau menyuruhku untuk pergi?"
Namun, penjaga itu tidak memberikan kelonggaran.
"Yang Terhormat, baru saja kami menerima perintah dari atasan kami yang menyatakan bahwa tempat duduk VIP sudah penuh. Bukannya kami melarang Anda untuk masuk, kami benar-benar minta maaf! Jika Anda harus hadir pada pelelangan ini, mohon masuk dari pintu masuk umum!"
"Apa katamu? Kalian sudah memberikanku surat undangan, mengapa tempat duduknya bisa tidak cukup? Apakah kau mempermainkan aku?"
Penjaga itu dengan jijik melihat sepintas lalu pada Sang Putra Mahkota. Menyinggung Tuan Pemilik mereka dan masih berharap bisa masuk ke area duduk VIP? Ketika Sang Tuan Pemilik masuk, dengan sengaja ia memberikan perintah itu, bagaimana bisa ia membiarkan Sang Putra Mahkota di dalam?