Pada Keesokan harinya,, shirin berusaha melupakan semua kejadian yang sudah dia alami kemarin.. Dia akan memulai semuanya lagi dari awal,, meski tidak akan semudah membalikkan telapak tangan setidaknya dia harus terus mencoba..
Pagi ini shirin mengawali harinya dengan mandi,, meskipun kejadian kemarin belum sepenuhnya terhapus air dingin yang mengalir di seluruh tubuhnya ini mungkin saja bisa sedikit menjernihkan pikirannya.. Setelah selesai membersihkan diri,, shirin lalu berjalan kearah dapur untuk membuat sarapan pagi untuk dirinya sendiri .. Bukan sesuatu yang spesial namun cukup untuk mengganjal perut kosongnya,, tak butuh waktu lama sarapan shirin sudah tandas tidak bersisa.. Shirin segera bangun dari tempatnya duduk dan membereskan piring serta gelas bekas dia sarapan,, baru saja selesai membereskan semuanya tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu rumahnya..
" tok-tok-tok... tok-tok-tok.."
Shirin kaget sekali,, pasalnya jarang ada yang bertamu ke rumahnya selain hilya dan orang yang menagih iuran bulanan di daerahnya tinggal..
" iya,, tunggu sebentar.." jawab shirin sambil menduga-duga siapa yang bertamu ke rumahnya
Cekrek..
" Maaf Ada keperluan a...."
Shirin sangat kaget hingga tidak sanggup meneruskan kata-katanya lagi ,, dia sangat tidak menyangka saat melihat pria yang sedang berdiri didepannya itu ..
" Hi .. Shirin Nuha !! " sapa pria itu
dengan tidak ramah
Suara pria yang baru shirin temui sekali itu begitu bergema di telinganya,, Sampai-sampai menyadarkan shirin dari keterkejutannya.. Dia sangat tidak menyangka bahwa pria yang datang bertamu ke rumahnya adalah orang yang membuat hidupnya kacau,, sama sekali bukan orang yang dia harapkan untuk bertemu saat ini..
" mau apa kanu datang kesini ?!" tanya shirin sedikit menaikkan nada bicaranya tanpa membiarkan arion masuk ke rumahnya
" apakah ini caramu untuk menyambut seseorang yang sedang bertamu ?! " arion langsung melangkah masuk tanpa dipersilakan
" hei,, Apa yang kamu inginkan !! Sudah pergi saja sana !! jangan pernah mengganggu aku lagi,, aku sudah bilang kan ?! Kalau kejadian kemarin itu tida pernah terjadi dan aku tidak akan memberi tahu siapapun tentang kejadian kemarin.." seru shirin sambil mendorongnya keluar rumah
Dengan sigap arion menahan dorongannya dan langsung menutup pintu rumah shirin ,, lalu menarik shirin agar berbalik arah hingga dia membelakangi pintu.. Arion lalu menekan shirin ke pintu rumah agar shirin tidak bisa berontak lagi,, namun tanpa di duga oleh arion shirin tidak melakukan perlawanan padanya..
Shirin sangat kaget karena gerakan cepat arion sehingga dia mati langkah dan tidak bisa melakukan perlawanan apapun,, Melihat reaksi shirin yang diam arion lalu mulai menyampaikan niatnya datang ke rumah wanita yang sedang berselisih dengan dirinya itu..
" Dengar ya shirin !! aku datang kesini bukan untuk mendengar semua ocehan mu yang tidak berguna itu.. aku kesini untuk menegas kan kalau kita akan menikah bulan depan !! " Tegas arion sambil mendekatkan wajahnya ke shirin
,, Suara lelaki itu terdengar sangat berkarisma..
" kau gila ya..!!"
Mendengar kalimat terakhir arion membuat emosi shirin meningkat
" Tidak sudi aku menikah dengan lelaki sepertimu,, pergi kamu !! Bukankah diluar sana banyak wanita yang ingin menikah dengan kamu,, pilihlah salah satu dari mereka yang se level dengan dirimu..!!" shirin mengeluarkan semua emosi yang dia pendam selama ini..
" Ya kau benar,, mungkin aku memang sudah gila !! karena aku setuju untuk menikahi gadis seperti dirimu.. apapun itu,, pokoknya kau akan menikah denganku.. baik itu sukarela ataupun dengan paksaan.. !! " Kata arion tegas atau lebih tepatnya memaksa
" Tidak... Aku tidak akan setuju untuk menikah dengan kamu.. !! " bentak Shirin
Arion tersenyum sinis pada shirin,, dia juga sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini.. Apalagi mendengar ancaman ibunya yang akan menikahkan dirinya dengan si celine itu,, dia pikir lebih baik menikah dengan shirin.. Terlebih arion juga tidak ingin ibunya terus merasa bersalah karena telah merusak wanita yang sekarang ada di hadapannya ini,, demi ibu yang dia sayangi apa salah nya menikahi wanita ini meski arion sendiri tidak mencintainya..
" Baiklah,, bagaimana jika kita sedikit flashback~~ emh,, misalnya tentang kejadian malam itu.." arion sengaja mengubah nada suara menjadi lebih serak dan rendah,, lalu satu tangan arion mulai meraba masuk ke dalam kaus yang dikenakan oleh shirin
Kaget dengan perlakuan yang dia terima shirin menepis tangan arion dengan kasar,, namun tenaga arion lebih besar dari shirin.. arion lalu menahan tangan shirin di atas kepalanya dengan satu tangannya dan tangan yang satunya kembali melakukan hal yang tadi tertunda karena perlawanan shirin..
" Ah~~ ,, gila !! dasar mesum..!! lepasin aku !! " teriak shirin
Seluruh tubuhnya gemetar ketakutan,, dia tidak tahu harus berbuat apa.. dia terus melawan dan mencoba melepaskan diri dari perlakuan arion,, tidak disangka arion menghentikan tindakannya..
" jadi bagaimana menurutmu,, ingin mengulang kejadian malam itu atau menikah denganku ..?!" tanya arion sambil menatap shirin yang terlihat sangat ketakutan..
" Apa kau pikir aku juga mau menikah dengan dirimu ?! Aku melakukan ini hanya untuk ibuku .. " kata arion datar
" aku~ ak-aku~ apa kau bilang tadi ?? hanya untuk ibumu ?! " tanya shirin terbata karena takut
" hm~ ,, kamu pernah mendengar nikah kontrak kan ?! yah,, kurang lebih bisa dibilang semacam itulah.. bagaimana ?? Aku hanya tidak ingin ibuku terus merasa bersalah padamu.. " tanyanya sambil melepas shirin dan duduk di kursi tamu..
shirin hanya terdiam menatap arion,, setelah beberapa saat ia lalu berbicara..
" Baiklah~ tapi ada syaratnya,, kamu tidak boleh menyentuhku.. Tidak sama sekali !! " shirin menatap arion tajam
" Mulai sekarang kamu adalah calon istriku,, pernikahan kita bulan depan.. besok pelayan ku akan kesini untuk mengurus semuanya.."
Tegas arion lagi
Setelah mengatakan itu arion pergi meninggalkan rumah shirin sambil tersenyum licik penuh kemenangan,, Sedangkan shirin yang dari tadi masih berdiri di pintu masih dalam mode kagetnya..
Bagi shirin,, arion penuh dengan kejutan dan juga paksaan tentu saja..
Shirin yang sudah bisa menguasai dirinya langsung berlari mengambil ponselnya
yang dia simpan di meja makan
" hilya... Bagaimana ini !! ... Sepertinya kejadian kemarin membuat aku gila.. !! "
" Ada apa sih Rin ?! Kamu itu suka gak jelas ya.. cerita dulu dari awal biar aku bisa paham.. " kata hilya kebingungan karena tidak mengerti sahabatnya itu kenapa
..
" Tadi arion ke sini,, dia tuh nanya eh,, maksa,, emh ya pokoknya dia mau aku menikah sama dia.. udah gitu bulan depan lagi.." jelas shirin yang masih terkejut dengan kejadian tadi..
" Wah !! bagus dong rin,, aku setuju banget tuh.. jangan bilang kamu nolak dia !! aku lempar juga nih,, ke bak mandi.. " hilya sedikit kesal
" Itu dia hil,, kayaknya aku beneran gila.. Aku terima dia.. " suara shirin bergetar hampir menangis
" Gitu dong.. good job friends,, harus gitu lah.. kan sudah seharusnya dia tanggung jawab.. " hilya senang
" duh rin udah dulu ya ceritanya aku lagi banyak kerjaan nih.. ntar kita lanjut lagi.." lanjut hilya lalu menutup teleponnya
shirin hanya bisa mengiyakan sahabatnya itu..