Jenni yang baru saja turun dari taxi tampak menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
Dengan cukup gelisah Jenni mengusap keringat nya, dan berusaha berdiri tegap menuju ruangan yang disebutkan oleh Edward sebagai kelas pengganti yang seharusnya di jadwal nanti siang.
Benar saja sesampai nya Jenni di depan kelas, para mahasiswa sudah duduk dengan manis menatap sang dosen yang berdiri di depan.
Sungguh Jenni sedikit ragu untuk masuk ke dalam kelas tersebut. Ia merasa tak enak masuk ke dalam kelas tersebut setelah tertinggal kurang lebih 45 menit dari jam seharusnya.
Ada terbesit di pemikirannya untuk meninggalkan kelas tersebut, dan loncat mengikuti kelas setelah nya, hanya saja jika begitu bukankah sama saja ia membuang pelajaran yang seharusnya dapat ia tangkap untuk jam tersebut?