Langkah kaki Alfred kini sudah sangat dekat dengan Kezia.
Kezia yang sedikit kaget, langsung menatap Alfred dengan manik cantiknya yang sedikit membulat kaget.
"Ah ... kau, kufikir siapa, tak bisakah kau tak mengagetkanku bang?" tanya Kezia dengan nada suara rendah.
Alfred menggarukkan tengkuk nya yang tak gatal, sebab jujur saja ia tak sengaja membuat Kezia menjadi kaget yang dapat terlihat jelas di wajah gadis itu.
"Maaf," lirih Alfred pelan.
Kezia melambaikan tangannya pelan, dan mengatakan bahwa ia tak masalah, hanya saja tadi ia terlalu kaget, untuk itu secara refleks ia mengomel seperti itu.
"Let's go! Paman Charles sudah menunggu, dan aku sudah memberitahu paman bahwa bang Al akan ikut bersamaku," ujar Kezia sambil menarik tangan kanan Alfred agar mengikuti langkah nya dengan cepat.
Mau tak mau Alfred hanya dapat tertegun, dan menegukkan saliva nya kasar mengikuti langkah Kezia.
"Pelan - pelan saja nanti kau tersandung," ujar Alfred sopan.