Seorang gadis yang sebelumnya hanya berdiam diri di dalam mobil nya memantau pergerakan Daniel dari jauh, akhirnya memutuskan untuk turun dari mobilnya itu.
Ia sudah tak betah berada di sana, tanpa dapat melihat siapa gadis yang sedang berbincang di hadapannya itu.
Wajah gadis yang ingin ia ketahui tak nampak dari jarak pandangnya saat berada di dalam mobil.
Dengan segala pertimbangan yang ia miliki. Ia melangkahkan kaki nya menuju kafe yang sama dengan Daniel sebelumnya.
'Semoga saja Daniel tak menyadari nya bahwa aku mengikutinya,' ujar Kylie sembari memastikan pakaian yang ia kenakan pastinya tak akan di kenali Daniel.
Dengan langkah pasti Kylie masuk ke dalam cafe yang sama dengan Daniel dan juga Jenni.
Kylie memilih bangku yang menurutnya strategis untuk dapat memantau keberadaan Daniel beserta kekasihnya.
"Mau pesan apa Nona?" tanya seorang pelayan yang datang menghampiri Kylie.
"Ah ... Coklat hazelnut," ujar Kylie asal, dengan maniknya yang mencoba melihat wajah Jenni yang tampak menyamping, sehingga ia belum dapt benar benar melihat wajah Jenni.
'Sial! Mengapa gadis itu tak menghadap ke arah depan,' benak Kylie yang masih memantau Daniel.
"Apa ada lagi?" tanya pelayan itu kembali.
Sejenak manik Kylie menatap makanan yang di sajikan di hadapan Daniel.
"Ah Spaghetty Aglio Olio," ujar Kylie.
Setelah nya sang pelayan menganggukan kepalanya, dan undur diri dari hadapan Kylie.
Manik gadis itu masih sibuk menatap ke arah meja Daniel.
Baru saja Jenni akhirnya menolehkan ke arah depan menatap Daniel, lagi lagi sang pelayan tiba tiba saja memblokade penglihatannya.
"Yak! Apa lagi?" tanya Kylie kepada pelayan yang ada di hadapannya.
"Untuk pesanan makanannya tadi ternyata sudah habis, apakah ingin di ganti,"
"Ya sudah ganti saja," ujar Kylie gusar sambil melambaikan tangannya itu.
Pemuda yang merupakan pelayan yang tengah berdiri di hadapan Kylie tentu saja masih setia berdiri di hadapannya.
"Kenapa kau masih menghalangi ku sih ? Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk di ganti saja," dengus Kylie cukup kesal dengan pelayan yang berada di hadapannya itu.
"Tapi Nona, kau belum mengatakan untuk di ganti dengan makanan apa?" ujar pelayan itu.
Kylie menghela nafasnya pelan.
Dengan asal akhirnya Kylie memilih salah satu menu yang berada di sana.
Sungguh yang ia butuhkan saat ini, hanya lah wajah gadis yang bersama dengan Daniel, yang dapat ia pastikan memang kekasih Daniel.
Baru saja Kylie hendak melirik kembali kearah meja Daniel, tiba tiba saja wajah Jenni menoleh kearahnya.
Kylie yang tak biasa memata -matai seseorang seperti itu, tentu saja langsung menundukkan kepalanya.
Ia takut jika di sadari oleh kekasih Daniel.
Degup jantung Kylie tampak berpacu cepat. Ia tak pernah mengharapkan berada di posisi seperti ini selama hidupnya.
Bukankah posisi seperti ini sama saja seperti condong ia layaknya seorang pengecut?
Tapi apa boleh buat, Kylie tak punya pilihan lain saat ini. Dikepalanya kini hanya berisi 'Bagaimana cara mendapatkan hati Daniel?'
Hanya itu!
Sepertinya Kylie telah terperangkap ke dalam pesona seorang Daniel Alexander seorang CEO yang masih terbilang muda untuk usianya, terlebih telah di akui di beberapa media bahwa ia termasuk CEO yang sukses selama memegang jabatan tersebut di perusahaan K'D Corporation Company.
'Aish, mengapa aku seperti seolah sedang tertangkap basah sedang mencuri sesuatu sih?' benak Kylie yang kesal pada dirinya sendiri.
Dalam hati Kylie menghitung deretan angka untuk memperkirakan berapa lama ia harus menundukkan kepala nya itu.
Hingga
'Sepuluh!'
Kylie mencoba menegakkan posisi kepalanya ke depan, dan mencoba menolehkan kepalanya ke arah meja Daniel kembali.
Dan ...
'Kemana mereka?' pekik Kylie hampir saja melontarkan apa yang ia fikirkan dengan keras.
Dengan cepat arah pandang Kylie berubah ke segala penjuru.
"Ini makanannya Nona," ujar pelayan yang baru saja membawa makanan pesanan Kylie.
"Cepat bungkus, gara gara kau aku kehilangannya!" pekik Kylie kesal tampak menggebu gebu.
Seketika pelayan tersebut tampak tercengang menatap Kylie.
Ia tak habis fikir akan di persalahkan seperti itu.
Oh ayolah, apa salah pelayan itu? Bukankah ia hanya melakukan apa yang memang menjadi pekerjaannya saja?
"Aish cepatlah, sekalian aku bayar makanan ku," lirih Kylie sembari menyodorkan uang dengan satu lembar berwarna merah.
Mau tak mau sang pelayan hanya menuruti perkataan Kylie.
"Ah itu dia, ternyata sudah kesana," ujar Kylie saat maniknya mendapati Daniel yang sedang membukakan pintu untuk Jenni.
Tanpa banyak berkata kata, Kylie hanya sedikit berteriak pada pelayan yang berada disana.
"Makanan, dan kembalianku ambil saja, aku terburu buru," ujar Kylie yang setelah itu melangkahkan kaki nya keluar dari kafe itu.
Dengan langkah cepat Kylie langsung menuju mobilnya yang masih terparkir.
'Semoga saja aku dapat menyusulnya,'
***
"Ada apa denganmu Jen?" tanya Daniel saat sedari tadi gadis itu sedikit melirik ke arah belakang nya, ataupun melirik dari kaca spionnya.
Jenni tak menjawab, melainkan maniknya tampak menyipit kearah kaca spion mobil Daniel.
"Bang bukankah aneh, sedari tadi ada mobil yang mengikuti mobil kita? Jika kita ke arah kiri, mobil itu juga ikut ke arah kiri bang, dan jika kau membelokkan setir mu ke kanan, dia juga ke kanan, apakah dia penguntit ? atau orang yang waktu itu ingin mencelakakanku sekarang sedang mengikuti kita?" ucap Jenni dengan segala pemikiran yang bersarang dikepalanya, sedangkan Daniel yang sedari tadi mendengarkan ucapan Jenni tentu saja langsung mencoba melirik ke arah spion sesuai dengan yang di katakan kekasihnya itu.
'Ck, siapa dia? Sepertinya bukan seperti mobilnya,' benak Daniel memerhatikan mobil yang memang benar mengikuti dirinya.
"Aku akan memastikan siapa orang itu, dan sebaiknya kau memegang sabuk pengaman serta duduklah yang nyaman karena aku akan mempercepat laju mobil ini, apakah tak masalah?" tanya Daniel terlebih dulu meminta izin pada Jenni.
Dengan cepat Jenni menganggukan kepalanya cepat. Tangannya langsung bersiap siap memegangi seat belt nya seolah ia telah siap jika Daniel melajukan mobilnya dengan cepat.
Benar saja, Daniel segera melajukan kecepatan mobilnya.
Beberapa kali Daniel menyalip beberapa mobil, dan memastikan mobil yang sebelumnya berada di belakang nya itu.
"Sepertinya kita berhasil mengelabuinya," ujar Daniel saat mendapati mobil yang berada di belakangnya telah tak mengikuti mereka.
"Bang Daniel benar!, sepertinya dia tak ahli, berarti mungkin yang tadi aku katakan sebelumnya hanya pemikiran sesaat ku saja," ujar Jenni kemudian.
Daniel hanya menganggukan kepalanya mengiyakan setiap perkataan Jenni. Ia senang jika kekasih nya terlihat santai dan tak tegang seperti sebelumnya.
'Ah ... aku senang melihat mu seperti ini,'
——
Leave a comment, vote and gift