Pengumuman mengenai rapat pemegang saham kali ini sudah disebar, dan tepat jam 9 pagi nanti para pemegang saham akan berkumpul membicarakan mengenai keberadaan George beserta status nya di perusahaan.
Hal ini tentu saja telah di rencanakan oleh Charles dan pengikutnya secara rapi. Semuanya telah ia kondisikan sedemikian mungkin demi mencapai tujuan pemuda itu.
"Kek, apakah kau yakin dengan apa yang kau katakan sebelumnya?" tanya Kezia menggenggam tangan George erat.
Pria tua itu memberikan senyumannya pada sang cucu tulus.
"Kau tenang saja, semuanya akan berjalan lancar, lagi pula Alfred akan memback up mu, jadi kau tak usah ragu ragu. Irene juga ada disana, mungkin akan ada sedikit drama yang akan terjadi pada rapat nanti, kau hanya ikuti permainan natural saja Kez."
"Baiklah, aku mengerti,"
George menganggukan kepalanya pelan mengiyakan ucapan Kezia.
Setelah ia rasa telah siap, barulah ia keluar dari penthouse nya menuju ruangan kerjanya.