Langkah kaki Charles kini telah berada tak jauh dari tempat dimana sepupu, istri dan calon anak sepupunya di semayamkan.
Senyuman yang tak begitu dapat di definisikan kini terpancar di wajahnya.
"Maaf, dan terimakasih atas semuanya, maaf karena membuat mu hanya diam disana bersama istri dan calon anakmu, dan terimakasih telah memberikan kesempatan untukku, ini bukan salah ku ... melainkan kau yang memulai semuanya jika kau ingat," ujar Charles dingin menatap pusara di hadapannya.
Seperti yang di katakan sebelumnya, maka kini Charles telah berada di makan kedua orang tua Kezia beserta calon adiknya, dengan niatan meminta izin serta informasi penting yang menurutnya harus di beritahu pada sepupunya yang telah tiada.
Setelah merasa puas dengan semuanya, Charles meletakkan bunga yang sedari tadi ia bawa, berniat meninggalkan pusara itu.
"Ini hadiah kecil untukmu," cicit Charles sebelum beranjak pergi dari posisi nya.
Tak lama Charles pun meninggalkan tempat itu.
