Seorang pria tua tampak melangkah kan kakinya pelan menuju salah satu kamar, dimana kedua orang kesayangannya berada disana.
Seulas senyuman terpampang sempurna pada wajah nya. Hatinya tampak seakan menghangat mendapati kesayangannya saling berpelukan dengan mata terpejam.
Dulu ia kira semuanya akan tampak sulit jika sang cucu mengetahui bahwa calon pendamping yang ia miliki adalah sahabat dari ibunya sendiri, atau tak lain adalah sahabat dari menantunya, tetapi jika melihat saat ini pria itu baru menyadari bahwa ia melupakan bahwa ia memiliki cucu yang berhati besar, dan menyayangi dirinya dengan tulus.
Seharusnya ia memikirkan hal itu dengan baik!
'Terimakasih Kez, kau memang yang terbaik, seharusnya kakek tak meragukan mu, Irene benar bahwa kau memang berbeda dari yang lain.'
Setelah memastikan keduanya telah tidur dengan tenang, George kembali melangkah kan kaki nya menuju kamar nya sendiri.