Beberapa kali seorang pria paruh baya tampak menghela nafasnya kasar.
Sungguh saat kerap kali menemukan perkembangan pemantauan putranya, ia semakin kesal.
Ia tak menyangka bahwa gadis yang sebelumnya ia ajak berbicara untuk bernegosiasi, nyatanya memang benar benar mengambil tantangannya itu.
Memang seharusnya sebagai orang tua ia dapat berbijaksana melepaskan pilihan anaknya itu, hanya saja karena dilatar belakangi dengan ego yang tinggi pria itu, merasa selalu ingin membandingkan kekasih putranya, dengan gadis gadis lain yang menurutnya lebih pantas bersanding dengan putra semata wayangnya, menjadikan dirinya yang selalu merasa tak puas.
"Sabar Carl, kau harus memberikannya waktu, mungkin saja gadis itu berhasil membuktikannya," lirih Carl pada akhirnya berusaha menenangkan dirinya.
Carl yang sebelumnya di ruang kerja nya, kini ia mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri. Ia berencana menenangkan segala pemikirannya.
***