Deon kini tampak berkecamuk. Hatinya terasa sakit saat menyaksikan dengan kedua maniknya sendiri bahwa nyatanya ia harus di hadapkan dengan kenyataan pahit yang tak lain kekasih nya yang selama ini ia bela, malah menusuk nya dari belakang, dengan berselingkuh dengan pria lain.
Sesaat Deon kembali mengingat kemarahan sang ayah saat mengetahui bahwa Leona adalah kekasih nya.
Semakin lama Deon mengingat hal itu, semakin lama pula ia merasakan bahwa ada yang janggal dengan sikap ayahnya dulu.
Baru kali ini pandangan Deon terbuka, dan semakin merasa terusik dengan sikap Albert dulu. Merasa penasaran dengan alasan sang ayah yang dulu tak ia dengar sama sekali, dan lebih dominan mengacuhkan, ia langsung membanting stir nya kembali menuju rumah sakit dimana Albert di rawat.
Sepanjang perjalanan pemikiran Deon sibuk menerawang kemana saja. Ada perasaan bersalah yang semakin besar di punggungnya.
Kata 'Seandainya' banyak terucap di kepalanya mengandaikan setiap kalimat itu.