Rey yang sedari tadi memandang rekannya itu kini hanya dapat terkekeh sendiri. Ia semakin yakin bahwa Kylie sang rekan yang sebelumnya lebih excited pada setiap kasus akan pekerjaan yang ia hadapi dibandingkan percintaan, kini berbanding terbalik gadis itu mulai membuka hatinya yang sudah terluka lama.
"Kau harus memikirkannya baik baik Kyl, jangan sampai ambisi mu akan menjadi kan bumerang untukmu sendiri, pada dasar nya kau gadis yang baik dan cerdas, hanya saja terkadang kau tampak ingin perfectsionist, dan mengajukan segala ambisimu, jangan samakan perasaan mu pada lelaki dengan pekerjaan Kyl." Nasihat Rey pada Kylie yang terlihat ragu akan segala keputusan yang ia akan ambil.
Kylie menganggukan kepalanya. Kali ini ucapan Rey memang benar. Ia harus mengakui akan hal tersebut.
"Kau mungkin benar, aku akan mempertimbangkan perkataan mu, tapi ..."
Kylie tampak menjeda perkataannya itu, dan menatap ke arah Rey.
"Ada apa?"