Wajah Finn tampak lesu, belum lagi dengan jantung nya yang berdegup cepat mengingat kondisi Revan hingga saat ini ia belum tahu pasti.
Finn menggigiti ujung kuku kukunya tanpa sadar saat menunggu dokter yang memeriksa Revan keluar dari ruang tindakan.
Peluh keringat kini membasahi kening nya, dan juga tak luput tangannya yang bergetar tak mampu ia kendalikan.
Rasa penyesalan, tentu nya ia rasakan saat ini.
Bagaimana tidak? Ia ingat betul bagaimana terakhir kata kata Revan yang sangat menyayat hatinya itu
'Seharusnya aku tak langsung menyudutkannya seperti itu, malang sekali nasib mu Van, maafkan kakek mu ini yang tak dapat memikirkan keadaanmu yang ternyata sangat sensitif, dan mengapa kau tak mau terbuka dengan ku? Aku akan membantumu,' benak Finn dalam hati.
Dokter yang sedang menangani Revan belum juga keluar dari ruang tindakan.