Axel masih terus mengikuti nita dari belakang nya.
'Berjalan berdua menyusuri gelap di sebuah rumah pasien di pelosok desa, benar-benar pengalaman yang tidak akan dia lupakan seumur hidupku... ' ucapan axel dalam hatinya seolah dia sedang membuat sebuah tulisan judul yang sangat panjang dalam buku catatan hariannya.
"Bu bidan!!! " lalu mereka berdua mendengar sebuah teriakan.
Membuat axel dan nita seketika berbelok ke arah kamar pasien nya, dengan memakai sebuah sentet yang cahaya nya berada di sisa baterai miliknya.
"Pak mana cempor nya? " nita lalu ikut berteriak pada suami pasien yang sudah dia minta untuk menyiapkan sebuah penerangan tradisional yang bisa membantu mereka untuk setidaknya melihat sosok-sosok yang ada di hadapannya.
"Ini bu bidan " ucap suami pasien tersebut dengan memberikan sebuah cempor pada nita yang akan bersiap melakukan pemeriksaan ulang.