Nita teraneh melihat dirinya di cermin tadi,rambut sebahu dan berponi.Membuat nita tertawa sendiri.Apa karena penampilan leri temannya itu berponi,sista menjadikan kami seperti duo poni.Itu hal yg paling aneh yg pernah nita lakukan.
Sore itu ,seperti dugaan nita,dia melihat mobil aditya terparkir di halaman kosan.
"Kenapa dia melihatku seperti itu?"nita jadi salah tingkah,aditya melihatnya begitu lama dengan senyuman di wajahnya.
"Bella dimana?"nita mengalihkan tatapan aditya dengan pertanyaan.
"Dia bilang ada les tambahan di sekolah"jawab aditya"aku kesini ingin menemuimu"
Nita tersenyum kaget"Aku terlambat pulang,tadi itu aku pergi dengan temanku,cuaca sekarang sangat panas,jadi aku potong rambut"
Kenapa juga aku harus bilang seperti itu sama dia??,nita menangis dalam hatinya setelah menyadari kata-katanya tadi terlalu berlebihan.
"Itu bagus,kamu jadi kelihatan imut"puji aditya dan melanjutkan perkataannya"terlihat lebih fresh,dan pastinya tambah cantik"
Perkataan aditya lagi-lagi seketika merubah warna kulit wajah nita menjadi merah.
Aditya begitu senang menggodanya akhir-akhir ini.
"Nita,aku mau mengatakan sesuatu padamu"aditya menatap lekat nita"melihatmu sekarang ini,sepertinya kamu sudah jauh lebih baik,tapi aku rasa kamu ingin mengetahuinya.Axel tadi pagi masuk rumah sakit,aku lihat yoga membawanya ke IGD"
Wajah nita berubah seketika"Apa dia sakit?atau sesuatu terjadi pada axel?"
"Tadi suster disana bilang demamnya tinggi"jawab aditya"apa kamu mau aku antar kesana?"
Nita terdiam sejenak,dia merasa sudah lebih baik kali ini.Jika harus bertemu mereka lagi,itu seperti mengungkit luka lama.
"Kamu tidak harus menghindarinya"saran aditya"akan lebih baik kamu menghadapinya,dan menyelesaikannya"
Nita terdiam untuk beberapa saat,dia merasa apa yg dikatakan aditya itu benar.Dan sebenarnya dia memang ingin sekali menemui putranya itu.Dan tidak butuh waktu lama,dia memutuskan untuk pergi dengan aditya.
"Masuklah"aditya tersenyum"aku akan ke kantor depan sampai kamu selesai"
Nita memasuki ruangan dimana axel dirawat,dia melihat malaikat kesayangannya tertidur dengan tangan yg terpasang infus,hatinya begitu sakit.Dia hanya ditemani mba mumu,yg ketika nita datang mba mumu meninggalkan nita dan axel berdua.Segera saja dia memeluknya,dan menciumi kedua pipi axel.
"Bubu"axel terbangun,untuk sesaat teraneh melihat penampilan baru nita dan memeluknya"bubu cantik sekali,rambutnya juga cantik"
Nita tersenyum"anak jagoan bubu,harus cepat sembuh dan kuat!"
"Aku merindukanmu"axel mengusap pipi nita"jangan pergi lagi,berbaikanlah dengan ayah dan ibu"
Nita mencium pipi axel untuk kesekian kalinya.
"Axel harus janji"nita menahan dirinya begitu kuat untuk tidak menangis di hadapan axel"kamu harus bersikap baik pada ayah dan ibu.Harus mau makan dan minum obatnya"
"Kalau aku sembuh aku boleh ikut bubu?"axel memeluk nita
"Baiklah,tapi harus minta ijin ayah dan ibu dulu"nita mengusap punggung axel yg mulai berkeringat,dan suhu tubuhnya masih terasa panas.
Seseorang terlihat memasuki ruangan,melihat nita yg sedang menyuapi axel semangkuk bubur.
Nita melihat sekilas sosok yoga yg berdiam diri,membiarkan nita melakukan apapun pada axel.
"Tidurlah"nita selesai memberikan axel obat punurun panas,dan menyelimutinya.Setelah begitu lama,axel tertidur pulas.Nita beranjak dan menghampiri yoga.Dan berkata:
"Maap,aku tidak meminta ijin kalian untuk menemui axel"
Yoga melihat nita yg tampak baik-baik saja membuat perasaannya lega,dia sudah begitu kuat dan lebih bersinar dengan penampilan barunya.Dan tentunya dia ingin sekali mengatakan nita sangat cantik dengan penampilan barunya kali ini,bahkan lebih cantik.
"Dimana elsa?"pertanyaan nita membuyarkan ketakjuban yoga padanya.
"Sedang persiapan brevet,tadi pagi dia pergi ke kampus"jawab yoga,melihat seragam yg nita pakai tanpa sepengetahuannya"Kamu baik-baik saja?kamu pergi tanpa memberitahuku,aku pikir tidak akan menemukanmu lagi"
Nita tersenyum"aku hanya berpikir itu sudah bukan tempatku lagi dan juga aku sudah tidak punya hak untuk tinggal disana"
Yoga sebenarnya ingin sekali mengatakan,bahwa rumah itu sudah beratas namakan nita sejak awal dia membelinya.Tapi dia tahu nita yg sangat berprinsip pasti akan menolaknya.Dia akan memberitahunya ketika nita sudah benar-benar bisa memaapkanya.
"Apa berkas perceraiannya sudah selesai?"tanya nita lagi"elsa sudah hampir selesai menempuh pendidikannya,jadi kalian bisa bersama lagi sekarang dan itu akan sangat baik untuk axel"
"Berkas itu sudah lama selesai,tapi aku sengaja menyimpannya"tatapan yoga begitu dalam"bukankah dulu kamu yg meminta aku menjadikan kamu yg kedua?"
Nita terdiam untuk beberapa saat,dia mengakui permintaan itu dulu dan tersenyum"jangan seperti itu,kamu harus memikirkan pengorbanan elsa.Dan pikirkan juga dirimu,apa yg akan orang-orang bicarakan tentangmu jika tetap mempertahankanku.Lagi pula jika aku di posisi elsa,aku tidak akan pernah mau suamiku mempunyai cinta yg lain"
"Apa itu artinya kamu melepaskanku?"yoga balik bertanya
Nita mengambil sesuatu dari dalam tasnya,lalu menatap yoga yg masih menggunakan jas putihnya dan tersenyum"aku tidak melepaskanmu,kamu dan axel akan selalu dalam hatiku.Kita hanya tidak berjodoh,di kehidupan ini"
Nita berjalan lebih mendekat ke arah yoga dan menyimpan sebuah pena yg dulu pernah dibelinya di saku jas putih yoga dan berkata"anggaplah ini adalah hatiku,didalamnya tersimpan semua cintaku untukmu.walaupun aku tidak di sampingmu,tapi kamu akan selalu membawa cintaku ini dalam jas putihmu kemana pun kamu pergi"
Yoga tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk nita,dia begitu tidak ingin melepaskan wanita terbaik yg pernah dia miliki.Yang selalu memberikannya kebahagiaan,dan membuatnya merasa selalu mendapatkan perannya sebagai suami dan ayah di dalam kehidupannya.
Nita membiarkan yoga memeluknya kali ini,dalam hidupnya yoga sudah membuatnya begitu bahagia karena memberikannya kesempatan menjadi ibu dari axel,anak yg begitu hebat dan pintar.
Walaupun dia pernah mendapatkan kesedihan dengan kehilangan calon bayinya dan juga nenek,tapi dia akan mengganggapnya sebagai rintangan yg harus di laluinya.Dia akan berusaha untuk melupakan atau bahkan menghilangkan rasa benci dalam hidupnya.
"Terima kasih sudah menjadi istri terbaikku"ucapan yoga itu membuat nita membuat nita bahagia.Karena apa yg dia lakukan selama dia bersama yoga dan axel tidak sia-sia.
Nita senang bisa mengakhirinya dengan baik"apa aku boleh membawa axel sesekali bersamaku?"
Yoga membalas senyuman nita"tentu saja,dia itu cuma bisa jadi putramu"
Untuk kesekian kalinya nita tersenyum dia tidak pernah menyangka jika ini merupakan perpisahan.Dan membuat mereka menyadari,betapa sebenarnya cinta yg mereka rasakan adalah sebuah kejujuran.Cinta yg ditemukan setelah saling merasa kehilangan.