Di dunia ini,sepertinya tidak ada hal yg tidak mungkin dan begitu banyak hal yg sangat kebetulan.Pagi ini,kepala direksi memperkenalkan elsa yg hari ini resmi bergabung di rumah sakit swasta,tempat nita bekerja.
"Dia mau kamu yg jadi asistennya"leri berbisik pada nita.Hari pertama elsa bekerja dia sudah mendapatkan pasien.Dia hendak melakukan tindakan vakum ekstraksi.
Dengan berat hati,nita lalu bersiap,dan memakai APD memasuki ruangan dimana elsa yg sedang bersiap-siap untuk melakukan tindakan vakum.
"Senang bisa bekerja sama denganmu"elsa bicara tanpa melihat nita,tangannya begitu sibuk memasang cup vakum.Dia sangat pandai melakukannya,sama seperti yg dulu yoga lakukan ketika dia masih menjadi asistennya.
Nita tersenyum"tentu saja,dokter"
Setetes keringat turun secara perlahan,dari kening nita sampai ke pipinya.Tangannya yg memakai handscoon dan juga berlumuran darah membuatnya tidak bisa mengelap keringatnya itu,semua tindakan itu begitu memakan banyak waktu.
Posisinya tidak seperti elsa yg terduduk di kursi,dia harus berdiri dari awal sampai akhir.
Elsa melihat nita yg menggerakan telapak kakinya secara bergantian karena terlalu lama berdiri,dia sangat tahu apa yg sedang dirasakan nita tapi dia harus fokus pada pekerjaannya.
"Tolong,nanti kamu observasi perdarahannya"elsa beranjak dari duduknya"nanti aku kembali untuk melihat kondisinya"
"Baik,dokter"nita bernapas lega seperginya elsa dari hadapannya.Dan segera membereskan pekerjaanya.
"Ini seperti mimpi buruk"cetus nita dalam hatinya,dia melepaskan seluruh APD yg dia pakai tadi.Dan melihat ke arah jam dinding,pekerjaannya sebentar lagi selesai.Tapi dia harus menunggu sampai elsa kembali dan melihat pasiennya.
"Perdarahan sedikit,dok.Kontraksinya juga bagus,tanda-tanda vital stabil"nita melaporkan kondisi pasien elsa tadi,seraya membawa file pasien mengikuti langkah elsa.
"Baiklah"elsa yg hendak berbalik tanpa sengaja satu tangannya menyenggol botol cairan povidon iodine yg tersimpan di troli,yg posisinya tepat disamping nita.Setelah tindakan tadi,sepertinya nita lupa menutupnya,cairan berwarna coklat itu otomatis tertumpah dan sebagian mengenai rok seragam nita dan sepatunya.
"Kenapa kamu begitu teledor,sampai lupa menutupnya?"elsa melihat ke arah nita.
"Maapkan saya"nita tertunduk.
"Lain kali hati-hati"elsa memperingatkan,dia pergi meninggalkan nita yg sedang membersihkan cairan povidon iodine yg berceceran di lantai.
Leri terkaget melihat seragam dan sepatu yg dipakai nita sudah berlumuran cairan povidon iodine yg berwarna coklat.
"Kenapa bajumu?"tanya leri
Nita menarik napasnya dalam-dalam"tadi aku lupa menutup botol yg berisi povidon iodine dan tertumpah"
Leri begitu teraneh sampai menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ini pakai jaketku"leri menyodorkan sebuah jaketnya ke tangan nita"kamu bisa menutupi nya sampai masuk ke dalam mobil"
"Mobil apa?"nita teraneh"sepertinya harus naik taksi"
Leri tersenyum mendekat ke arah nita dan berbisik"aku lihat laki-laki yg kemarin menjemputmu,dia sudah ada di depan"
"Siapa?"nita semakin keanehan dengan ucapan leri.
"Sudahlah ayo lihat sendiri"leri beranjak dan menarik tangan nita untuk mengikutinya ke arah luar rumah sakit.
Nita melihat aditya yg keluar dari mobilnya ketika nita sudah berada di luar.
"Aku duluan ya"leri berjalan sambil mengedipkan matanya pada nita dan melambaikan tangan dari kejauhan.
Aditya menghampiri nita yg masih berdiri di depan pintu utama.
"Ada apa dengan seragam dan sepatunya?"Aditya menatap nita dari ujung kepala sampai kaki dan mengerutkan keningnya.
"Itu.."nita terdiam sejenak"aku hanya kurang hati-hati tadi"
"Kita pulang sekarang"ajak aditya
"Tidak usah,aku pulang sendiri saja"tolak nita"ini kotor sekali,dan bau antiseptiknya pekat.Dan hilangnya sepertinya akan lama di mobilmu nanti"
Aditya tersenyum mendengar ucapan nita yg mengkhawatirkan mobilnya dan berkata"tidak apa"
Dia menggapai tangan nita dan membuat nita beranjak dari posisi awalnya,kali ini sudah terduduk di mobil.
"Elsa hari ini bekerja di rumah sakit di tempatku bekerja"nita memulai pembicaraan sambil melepaskan kedua sepatunya"hari ini begitu melelahkan"
"Apa dia yg melakukan itu?"aditya sekilas melihat ke arah nita yg sesekali memijit-mijit kakinya,dan menghentikannya ketika aditya melihatnya.Dia tahu nita berusaha menyembunyikannya.
"Sebaiknya kamu berhenti bekerja saja"saran aditya"kamu kan sudah bisa menghasilkan uang yg cukup tanpa harus bekerja keras seperti sekarang ini"
Nita tersenyum"tidak apa-apa aku bisa mengatasinya"
"Tapi aku yg mengkhawatirkannya"aditya bernada setengah tinggi,dan menginjak rem nya begitu mendadak melihat ke arah nita"bisakah kamu, untuk tidak berpura-pura seolah-olah kamu baik-baik saja?"
Nita terdiam dalam keterkejutannya melihat aditya,ini pertama kalinya dia berkata dengan sedikit kemarahan di dalamnya.
"Kamu harus merubah prinsip mu itu"sambung aditya"yg merasa bisa baik-baik saja pada orang yg telah melakukan sesuatu yg buruk padamu.Kamu selalu menganggapnya sebagai hubungan baik karena prinsipmu yg tidak ingin menyimpan kebencian dalam hidupmu"
Nita mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya apa yg menyebabkan aditya berbicara seperti itu padanya.
"Apa kamu tahu?bahwa tidak akan ada yg namanya hubungan baik dengan mantanmu,terkecuali bila kamu masih menginginkannya"kali ini aditya memperbaiki nada bicaranya"dan hari ini elsa membalasmu dengan memberikan kesulitan pada pekerjaanmu"
Nita tersenyum dan menyadari bahwa itu adalah rasa kekhawatiran aditya padanya.
Dia memegang tangan nita yg belum mengucapkan apapun.
Nita menatap tajam ke arah adit"Elsa tidak berbuat apapun padaku tadi,itu memang keteledoran,aku lupa menutup botol povidon iodine nya tadi"
Dia terdiam,dan melepaskan tangan nita,karena bukan penjelasan seperti itu yg adit inginkan.Dia merasa nita menyembunyikan kesalahan elsa.Melanjutkan kembali perjalanannya,dan suasana pun menjadi hening sesaat.
"Adit.."nita begitu ragu memanggilnya dengan sebutan nama,ini baru pertama kalinya"itu biar aku jelaskan kalau aku sama sekali tidak memiliki niat untuk kembali pada yoga,meskipun hubungan kami saat ini baik-baik saja,itu semata-mata hanya demi axel.Dan elsa,dia tidak melakukan apapun padaku.Tadi itu memang aku yg teledor"
Panggilan namanya dari mulut nita membuat dia merasakan satu kebahagiaan tersendiri,hatinya begitu dipermainkan oleh nita dengan mudah.Tadi itu dia sempat marah karena sikap nita yg selalu berusaha terlihat menjadi orang baik di setiap mata orang yg melihatnya,dengan menutupi kesalahan yg mereka perbuat.
"Jangan sampai dia menggunakan axel,supaya dia bisa mendekatimu lagi"adit mengungkapkan kekhawatirannya.
Nita mengerutkan keningnya"Dan sekaranv sepertinya aku mencium aroma kecemburuan sekarang ini!"
Dan adit hanya membalasnya dengan senyuman,sepertinya dia tidak ingin menundanya lebih lama.
Sesampainya di depan rumah nita,aditya mengambil sesuatu dari kotak obat,dan menyimpannya di telapak tangan nita.Dan berkata:
"Itu untuk kakimu yg kesakitan"
Sebenarnya hal seperti ini sudah biasa baginya,karena itu resiko dari pekerjaannya.Tapi dia tidak mau menolak kebaikan yg sudah adit berikan.
"Je voulais que tu saches,que tu es toujours dans mon coeur.T' es le symbole de mon vrai amour"adit mengutarakan kata hatinya pada nita dengan cara dan bahasa yg berbeda,kata-katanya diatas mengartikan:aku hanya ingin kamu tahu kamu selalu dihatiku,karena kamu adalah simbol cinta sejatiku.
"Apa artinya?"nita tertawa kecil
"Artinya,lebih baik sekarang kamu masuk ke rumahmu dan beristirahatlah"adit berkata bohong pada nita.
Untuk sesaat nita terdiam dan berpura-pura percaya.
"Merci"tiba-tiba nita menjawab dalam bahasa perancis seperti adit"aku lupa memberitahumu,kalau ayahku seorang translator novel dari berbagai bahasa,jadi aku sering baca kata-kata itu di novel.Dan kamu memakainya untuk menyatakan persaanmu,Itukan sama seperti plagiat"
Itu sangat di luar dugaan adit,kali ini nita membuatnya begitu sangat malu.Ternyata dia wanita yg tidak bisa diremehkan.Dia terlalu banyak mengetahui berbagai hal.
Ada tatapan serius dari adit kali ini"Kali ini hiduplah bersamaku,biarkan aku membahagiakanmu"
Mata nita membulat,wajahnya begitu memerah,dia begitu tidak tahu akan berkata seperti apa.
"Karena kamu diam,aku menganggapnya kamu setuju.Karena begitu malu mengakuinya"todong adit
"Kita mulai semuanya dari awal"sambung adit"biarkan aku membahagiakanmu,walaupun aku tahu untuk melupakan seseorang yg pernah ada di dalam hatimu itu bukan hal yg mudah.Tapi tidak ada salahnya kita mencoba sedikit demi sedikit"