Chereads / Virtual Reality : Perang Dunia / Chapter 11 - Kai VS Bogan

Chapter 11 - Kai VS Bogan

Nama: K

Kerajaan: Olympus

Title: -

Job: Swordsman

Level: 0

Hp: 100

Energi: 50

Stamina: 90/100

Stats: Strength 10, Agility 7, Vitality 10, Endurance 8, Intelligence 5.

Stats Poin: 0

Swordsman Talent: Menggunakan pedang akan meningkatkan serangan 2x lipat.

Swordsman Talent 2: Menggunakan skill yang berhubungan dengan pedang akan meningkatkan serangan atau pertahanan 10%.

Skill: Slash, Block, Stab.

Perlengkapan.

PaKaian:

[Baju pemula] (Tier: -) [ Baju pemula]

Armor: [-]

Senjata:

[Pedang Pemula] ( Tier 1: white)

Sarat Penggunaan: Strength 10

Ketahanan: 20/20

Kai melihat statsnya kemudian mengecek inventory.

"Inventory"

Inventory menggunakan sistem tabungan jadi setiap item yang memiliki kesamaan akan bertumpuk menjadi satu sampai batas maksimal 10, ketika item mencapai sepuluh maka item yang sama akan pindah ke kotak lainnya dan bertumpuk kembali sampai 10.

Kai melihat layar inventory yang hanya ada gulungan skill, makanan, dan minuman.

Kai pun mengambil gulungan dan melihat informasinya.

[Danger Instinct - Pasif] [Level 1]

[Merasakan samar-samar ketika bahaya datang]

"Skill yang bagus" ucap Kai.

Dark hanya berdiri melihat Kai dan pria asing melihat status. mendengar Kai berbicara dark melihat ke arah Kai.

"Jika kalian sudah selesai aku pergi dulu, aku harus menyelesaikan quest dan bertemu dengan anggota lain" ucap dark sambil pergi tanpa mendengar jawaban dari Kai dan pria asing.

Kai melihat dark pergi kemudian melihat pria asing yang sedang asik melihat statusnya.

"Kau sudah selesai ?" tanya Kai

"Ah.. ?! iya.. maaf ." pria asing terkejut mendengar ucapan Kai sambil meminta maaf dengan wajah merah kemudian melihat Kai dan berkata.

"Nama ID ku Sword Master, kamu ?"

"K" jawab Kai singkat.

"Nama IDmu cukup simple, job apa ? aku seorang swordsman" tanya pria itu sambil memberi tahukan jobnya dengan bangga.

"Kita memiliki job yang sama" ujar Kai tersenyum.

"Kau juga swordsman ? ah.. kita memiliki job yang sama, pertemuan kita ini pasti takdir, ayo berteman !" ujar sword master tanpa ada rasa malu sedikitpun.

'Takdir ? Omong Kosong apa yang pria ini ucapkan ?' pikir Kai kemudian menggelengkan kepalanya tak peduli.

Kai menambahkan sword master ke dalam daftar teman.

"Karena kau pemula, apa kau tahu apa yang harus kau lakukan sekarang ?"

"Hmm... aku pikir aku harus mencari uang untuk membeli senjata baru, apa kau tahu dimana ada pekerjaan ?" tanya sword master yang memegang dagunya sambil berpikir.

"Hah...!! baiklah akan ku jelaskan padamu cara kerja gamenya" Kai mendesah kemudian mulai menjelaskan semua informasi tentang game yang perlu diperhatikan.

20 menit berlalu, dan sebelum kai selesai menjelaskan sword master mengangguk dan memotong pembicaraan.

"Aku mengerti sekarang, jadi yang perlu aku lakukan sekarang mencari quest ya ?"

"Iya, jika kau perlu pertanyaan kamu bisa memanggil atau mengirim pesan nanti"

"Oke oke aku mengerti, kalau begitu aku pergi dulu" ujar sword master melambaikan tangannya kepada Kai dan menghilang dalam keramaian

Kai melihat sword master menghilang dalam keramaian kemudian kembali menyusuri jalan tidak terburu-buru mendapatkan quest.

Menyusuri jalan Kai melihat sebuah tempat yang menarik perhatiannya. Kai menghampiri tempat itu dan melihat halaman latihan. di dalamnya ada sorang prajurit yang menghajar pemain sampai babak belur.

Pemain itu pun terbaring jatuh, kemudian bangkit kembali sambil menepuk debu di bajunya dan melawan kembali prajurit itu.

Kai menglihat pertarungan atau lebih tepatnya pembulian dengan wajah tertarik, dia merasa bahwa pemain itu memiliki tujuan untuk melakukan pertarungan yang berat sebelah.

"Halo prajurit muda apa kau juga ingin berlatih disini ?" saat Kai sedang fokus menonton, sebuah suara terdengar dari samping. Kai melihat kesamping dan melihat seorang pria paruh baya dengan wajah sangar yang memiliki jenggot menyambung ke arah kumis membentuk sebuah lingkaran. pria tersebut menghampirinya.

Pria itu memiliki tubuh yang tinggi dengan badan kekar, memiliki rambut pendek berwarna coklat membuatnya terlihat seperti beruang.

"Apakah kau bisa berlatih disini ?" tanya Kai penasaran.

"Tentu saja.. !! kami bahkan menyediakan gulungan skil untuk kau pelajari disini, tapi kau harus membayar untuk mendapatkannya" ujar pria beruang.

"Oke.. aku ikut !!" ujar Kai tanpa ragu-ragu.

"Hehe.. aku sudah menduganya, akan tetapi untuk bisa latihan disini kau harus melewati tes terlebih dahulu, jika tidak kau tak akan bisa ikut" ujar pria beruang tersenyum.

"Oke" jawab Kai singkat saja karena penasaran dengan tesnya.

"Kalau begitu ayo masuk" ucap pria beruang memasuki gerbang dengan Kai mengikuti di belakangnya.

Di balik gerbang terdapat halaman yang luas dengan dengan dinding disamping kiri dan sebuah bangunan di samping kanan. Bangunan itu memiliki struktur panjang dan berbentuk seperti barak tentara dengan 2 lantai.

Kai berdiri di halaman yang cukup jauh dengan pemain dan prajurit yang sedang bertarung.

"Bogan ada orang baru, kau bertugas untuk mengetesnya" teriak pria beruang.

"Kapten bisakah kau tidak menyuruhku, aku tidak suka membuli pemula" pria muda dengan wajah seperti orang baru bangun keluar dari barak dan menghampiri mereka.

Matanya berair dan mulutnya menguap, dia sama sekali tidak terlihat seperti seorang prajurit. pria yang dipanggil kapten oleh bogan mengerutkan wajahnya ketika melihat penampilan bogan.

"Jangan banyak bicara, lakukan tugasmu" teriak sang kapten dengan tegas.

"Baik baik" ujar bogan kemudian melihat kearah Kai dan tersenyum.

"Baiklah pemula.. mari kita selesaikan ini dengan cepat, aku ingin beristirahat" ujar bogan yang kemudian kembali menguap membuat matanya tambah berair.

Melihat dirinya diremehkan Kai hanya mengangguk tanpa emosi dan bersiap.

Bogan memasang kuda-kuda dan berkata.

"karena kau pemula kubiarkan kau menyerang duluan"

Kai mengangguk dan tanpa basa-basi pun menyerang duluan. karena ini sebuah tes, bogan tidak menggunakan senjata dan dia juga meremehkan kai, dan kai juga tidak mengeluarkan pedang miliknya dan menempatkan pedang miliknya di dalam inventory. dia juga tidak ingin menang dengan menggunakan senjata, apalagi menghajar orang yang sombong dengan menggunakan tangan lebih memuaskan.

Kai melancarkan pukulan tepat ke arah wajah bogan yang dengan mudah dihindari, Kai tahu bahwa itu akan mudah dihindari tapi dia tetap melakukannya sebagai umpan untuk mengecoh bogan. kali ini kai menundukan sedikit tubuhnya dan mengarahkan pukulan kirinya dari bawah ke atas dan melancarkan uppercut.

Bogan terkejut dengan serangan lanjutan, tapi dia kembali tenang dan mulai memundurkan dada dan kepalanya sehingga serangan pun meleset.

"Oh.. tidak buruk pemula" ucap bogan memuji Kai.

Kai tidak peduli dengan pujian bogan, dia mulai melakukan serangan lainnya. kali ini Kai menggunakan kaki untuk menyerang kaki bogan agar membuat dia jatuh tapi bogan dengan cepat menaikkan kakinya dan melakukan serangan balik dengan menendang ke depan. melihat serangan Kai mencoba menghindar tapi gerakan tubuh Kai tidak sesuai dengan perintah otaknya Kai pun terpaksa menahan serangan bogan dengan kedua tangannya.

"Kuk.." suara gerangan keluar dari mulut Kai yang terlempar ke belakang.

Kai yang terjatuh ke lantai lansung berguling kebelakang membetulkan posisinya dan melihat kearah bogan.

"Ada apa pemula ? itu hanya sebuah tendangan dan kau sudah terlempar jauh, kau cukup lemah untuk seorang pemula hahah..." bogan tertawa dan memprovokasi Kai.

"Hmph.. kau terlalu banyak bicara" ujar Kai yang berlari maju kedepan, kali ini Kai merubah taktiknya. karena perbedaan level maka Kai menjadi lebih lemah dari pada bogan tapi lemah bukan berarti tak ada perlawanan.

Kai mulai menyerang bogan kembali dan karena serangan bogan yang tak bisa di hindari, Kai menyerang dengan posisi siap bertahan mencoba mengurangi kerusakan yang diberikan oleh serangan bogan.

Kai dan bogan bertarung dengan sengit, serangan-serangan Kai mulai menghasilkan efek sedikit demi sedikit dan serangan bogan mulai bisa dikurangi dengan menghentikan pergerakannya dan jika ada serangan yang tak bisa di hindari Kai pun tak ragu-ragu menyerang balik menyebabkan kedua belah pihak sama-sama terkena serangan. karena sifat Kai yang buas dan tidak takut akan terluka, pertarungan menjadi imbang. meskipun begitu karena perbedaan stats Kai masih tetap dalam keadaan kalah.

Tak lama kemudian Kai mendengar suara sistem.

'DING'

[Kau mendapatkan satu poin di defence]

"Apa ?" Kai terkejut melihat pesan dan karena itu dia pun terlempar ke belakang.

Karena Kai terkejut walau hanya sesaat, gerakannya berhenti dan bogan berhasil melancarkan serangannya.

"Hooh... kau tak buruk pemula, meskipun kita memiliki kekuatan yang berbeda kau bisa membuatku sedikit serius, terlebih lagi sifat buasmu itu yang tidak takut terluka membuatmu benar-benar cocok jadi prajurit" bogan berkata sambil berjalan kearah Kai dan mengulurkan tangannya, membantu Kai bangun.

Mendengar bogan, Kai hanya tersenyum kecut karena jika bukan pesan sistem yang membuatnya sedikit terkejut, maka Kai akan sanggup bertahan beberapa menit lagi. Kai melihat tangan bogan dan menggenggamnya kemudian bangun dengan bantuan bogan.

"Meskipun begitu aku tetap kalah pada akhirnya" Ujar Kai.

Haha.... kau memang cukup berambisi ya ? tapi masih terlalu awal untuk mengalahkan ku berlatihlah dan kembali lagi lain waktu" ujar bogan tertawa sambil menepuk punggung Kai.

"Benar kata bogan masih terlalu awal untukmu tapi bukan berarti tak ada kesempatan. kembalilah besok, kau bisa menganggap tes ini sebagai bentuk latihan juga" suara kapten terdengar dari belakang.

Kai melihat kapten dan kapten juga melihat dirinya dengan wajah tersenyum penuh apresiasi.

"Jadi aku gagal ya ?! Baiklah.. sampai bertemu besok !" ujar Kai pergi meninggalkan halaman.

"Dia punya bakat yang luar biasa" ujar bogan.

"Ya aku tahu, dia akan menjadi orang yang luar biasa nanti di masa depan, sepertinya banyak bakat luar biasa yang muncul dari anak dewa" ucap kapten sambil melihat ke arah Kai pergi.

"Sepertinya begitu, aku iri sekali...!!"ujar bogan dengan rasa iri "kapten aku pergi latihan dulu, bertarungnya dengannya membuatku bersemangat" ujar bogan yang mulai melakukan pemanasan di halaman.

Kapten hanya tersenyum mendengar bogan dan kembali pintu gerbang menanti kembali datangnya pemula dengan masa depan yang cerah.